Hadiah Ulang Tahun Perkawinan

86 5 3
                                    

Lizzy terkekeh. Kemudian membaringkan diri tepat di samping Saga yang membelakanginya. "Besok kau harus ikut dari tadi Ayah sangat marah karena kau tidak pernah mengajakku jalan-jalan," kata Lizzy.

"Lalu apa hubungannya?"

"Dari tadi aku mengatakan jika kau tak membawaku berkencan jadi aku pikir Ayah dan Bunda mencoba agar kita berdua bisa berkencan alih-alih aniversarry mereka." Lizzy menutur.

"Kau tidak menolak?" tanya Saga.

"Untuk apa aku menolak?"

"Kau, kan tidak suka padaku." Saga berujar. Mendengar itu Lizzy tidak bereaksi. Dia melihat ke arah langit-langit kamar.

"Orang tuamu adalah orang tuaku juga. Aku tidak bisa menolak permintaan mereka dan lagi pula tidak masalah jika harus berkencan sekali denganmu, aku pun tidak akan tertarik." Lizzy membalas penuh percaya diri.

Saga buru-buru mengubah posisi. Kepalanya keluar dari selimut seraya memandang remeh pada sang istri. Belum mengatakan apa pun tatapan berubah arah pada dada Lizzy.

Ada sesuatu yang tercetak di sana. "K-kau tak pakai ..." Lizzy menyeringai. Wajah Saga berubah merona lagi.

"Sial!" Pria itu menutup lagi kepalanya memakai selimut.

"Katanya kau tak mau aku sentuh tapi kau membuatku tegang sekarang!" ujar Saga frustasi.

"Maaf aku kegerahan dan ini memang kebiasaanku." Sang istri membalas tenang.

"Kan di sini ada AC kau bisa naikkan suhunya?!" omel Saga. Tidak ada tanggapan dari Lizzy membuat pria itu canggung.

"Hei, kau tak mau membuangnya?" tanya Lizzy setelah lama diam. Lantas Saga bergegas ke kamar mandi sementara Lizzy cuma tertawa kecil.

30 menit kemudian Saga bernapas lega dan menyiram toilet. Dia pun mendekati sang istri yang kini memejamkan mata. Helaan keluar dari mulut pria itu.

Dia tak habis pikir Lizzy berani menggunakan pakaian terbuka. Apa ini adalah taktik untuk membuat Saga tergoda? Meski pemikirannya itu benar tapi mengingat suara Lizzy yang santai dia jadi kurang yakin.

Mata Saga kemudian terpaku pada tubuh mulus milik istrinya. Jakun pria itu naik turun namun dia cuma bisa termenung. Tentunya Saga tak melupakan game mereka dan jika menang Lizzy tak akan memandang rendah.

Harus!

❤❤❤❤

"Di mana bocah tengil itu?! Katanya mau datang jam 10 tapi ini sudah lewat satu jam!" omel Mahendra.

"Sabar sayang mungkin dia memang banyak pekerjaan. Kau juga mengambil cuti bukan di kantor jadi wajar Saga sedikit terlambat," bela Yuna lembut. Tapi perkataan sang istri tidak membuat pria paruh baya itu tenang dan memilih mondar-mandir.

Sesuai janji kemarin, Lizzy akan menemani mertuanya merayakan anniversary mereka dan sebenarnya dia tak berharap jika suaminya datang.

"Aduh bagaimana ini? kita harus cepat nanti filmnya keburu di mulai." Ibu Saga mulai panik. Wanita berusia 58 tahun itu ingin sekali menonton film romantis tapi sepertinya agak lambat.

"Ayah, Bunda, kalian duluan saja biar aku tunggu Saga," Lizzy menyahut setelah lama diam.

"Tapi ...." mimik muka Yuna terlihat risau kala memandang menantunya.

"Ibu jangan khawatir, ini adalah anniversary Ayah dan Ibu jangan sampai semuanya jadi kacau hanya karena Saga terlambat," balas Lizzy. Yuna dan Mahendra saling berpandangan.

Dengan cepat memutuskan kalau mereka akan ke bioskop lebih dulu. "Baiklah kalau bocah tengil itu lama datangnya Ayah akan mencoret dia dari Kartu Keluarga!" ancaman Mahendra tak main-main. Tatapan serius diperlihatkan yang membuat Lizzy terintimidasi hanya mengangguk pelan sebagai tanggapan.

Sepeninggal kedua mertua Lizzy menghembuskan napas. Ayah mertuanya benar-benar menakutkan. Wanita itu mendadak lengannya dipegang ketika mencoba untuk tenang. Sontak Lizzy menoleh, dia langsung mendengus kesal tatkala mendapati sang suami bersikap aneh.

"Kau dari mana saja? Kami menunggu lama di sini!?" omel Lizzy kesal.

"Ayo pergi!" Saga bersuara dan langsung menarik tangan milik sang istri.

"Eh kita tidak menyusul Ayah dan Bunda?" pria itu menggeleng.

"Kenapa?"

"Nanti saja ketika di mobil, kita tak punya banyak waktu," Saga menyela. Sampai di mobil barulah pria itu menjelaskan jika sebenarnya dia sudah lama datang namun dengan sengaja membuat mereka menunggu.

Saga secepatnya mengatakan alasan, dia dan kakaknya tengah membuat kejutan untuk kedua orang tua mereka. Sempat khawatir kalau Lizzy tak bisa diajak berkompromi tapi wanita itu memperlihatkan sisi yang tenang.

"Jadi untuk apa kau mengajakku?" Lizzy bertanya.

"Aku ingin kau menemaniku mencari hadiah untuk Ayah dan Bunda. Kau tak keberatan?" Lizzy menanggapi dengan mengangguk.

"Ayah dan Bunda suka barang seperti apa?"

"Ayah suka dengan patung antik sementara Bunda dia tidak memiliki sesuatu yang menjadi favoritnya. Apa pun hadiahnya pasti Bunda akan suka," jawab Saga.

Lizzy tampak berpikir keras. Dia ingat saat Lisa membicarakan tentang kesukaan Yuna. Kalau tak salah saudara kembarnya itu mengatakan tentang lukisan serta pelukis terkenal. "Asia," gumamnya pelan.

Dia lalu mengambil ponsel, berkutat sebentar kemudian mengangguk sebentar. "Baiklah setelah ke toko antik kita ke pameran lukisan, kita akan ke pameran lukisan," ucap Lizzy.

"Kau mau membelikan Bunda sebuah lukisan?"

"Bahkan lebih baik lagi, kita harus mengundang pelukisnya datang ke acara aniversarry Ayah dan Bunda. Aku yakin Bunda akan senang melihat idolanya hadir," Lizzy menukas sambil tersenyum.

Saga terpaku. Baru kali ini dia melihat senyuman bahagia dari istrinya. Ia jarang sekali memperlihatkan ekspresi seperti itu terutama kepada Saga. Sungguh Lizzy tampak cantik saat tersenyum.

"Saga!" suara Lizzy bersamaan dengan suara klakson. Di depan mobil mereka terdapat sebuah truk besar menghadang jalan.

❤❤❤❤

Hai ini dengan author jadi terima kasih karena sudah membaca meski belum banyak tapi ada perubahan yang meningkat tiap kali author update cerita ini. Jadi di sini author mau ngumumin hal yang membahagiakan dan author ingin membagikan berita ini kepada kalian para pembaca.

Hari kamis kemarin author akhirnya menyelesaikan studi S1. Setelah 2 tahun tertunda akhirnya author lulus juga dan sekarang author udah nggak musingin lagi soal kuliah.

Author tahu kalau author udah cukup lama ya tidak update atau pun buat cerita baru bahkan untuk sekuel "Pernikahan Kontrak" tak pernah di update karena author benar-benar tertekan dengan ujian skripsi yang penuh cobaan.

Seperti yang dilihat juga di lapak ini. Ada beberapa cerita yang udah author unpublish bahkan udah dihapus saking tidak bisa menikmati menulis lagi.

Sekarang sedang sibuk revisi agar bisa mendaftar wisuda. Lega tapi nggak lega amat dan berusaha untuk naikin mood nulis.

Author sekarang sedang mencoba menulis untuk sekuel "Pernikahan Kontrak" sedikit demi sedikit tapi author nggak akan publish dulu sampai ceritanya tamat di draf. Entah itu mau langsung dibukukan atau gimana, tunggu aja beritanya karena nanti bakal di update di seluruh media sosial yang author punya. Untuk beberapa cerita author bakal dilanjutkan. Untuk "Madu" siapa yang mau baca lagi author bakal publish lagi dengan beberapa part yang belum pernah dibaca dan tidak akan lama juga dipublish entah itu satu sampai dua minggu sebab udah ada kontrak.

Mudah-mudahan semuanya lancar sampai wisuda nanti. Tolong doakan ya para pembaca. See you in the next part!! Bye!! ^^

Romansa NakalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang