maaf kalo ada typo.
let's!
....
"apa ini, kenapa banyak sekali" ucap Jungkook menatap layar ponsel.
"mereka melakukan video call beberapa kali? yang benar saja" ucap Jungkook dengan suara yang kesal.
Jungkook sedang meminjam ponsel milik Jimin, sembari menunggu Jimin siap berkemas.
"Jwan.. ya.. pria ini memang menyebalkan, aku akan membencinya seumur hidup" ucap Jungkook datar lalu menaruh ponsel Jimin di nakas.
...
"nah.. kajja!" uca Jimin bersemangat.
"mommy tidak lupa membawa mainan ku kan?" tanya Jungmin menatap Jimin, Jimin menganggukkan kepalanya lalu tersenyum.
"kenapa tidak jalan? ayo cepat jalankan mobilnya" ucap Jimin menatap Jungkook bingung, Jungkook sama sekali tidak menoleh atau pun bersuara.
"daddy kenapa?" tanya Jungmin menyentuh pundak Jungkook.
yang di tanya hanya diam saja, bahkan tidak tersenyum ataupun melirik.
"kau ada masalah? atau kau tidak mau berlibur bersama? kata—" ucapan Jimin terpotong karena Jungkook memotongnya.
"ck lebih baik kalian diam saja, telingaku panas mendengar ocehan kalian" ucap Jungkook, Jimin melihat rahang Jungkook yang sudah tajam. Jimin terlihat sedikit bingung karena sikap Jungkook.
...
setelah sampai penginapan/villa mereka langsung saja berjalan ke arah kamar mereka.
terlihat Jungkook berjalan terlebih dahulu meninggalkan Jimin yang sedang kesusahan menggendong Jungmin. hobi langsung saja membantu Jimin membawa koper dan tas kecil.
"aigo.. biar ku bantu eoh" ucap hobi lalu membantu Jimin.
"ah terimakasih hyung~" ucap Jimin tersenyum, mereka langsung saja masuk ke dalam rumah.
"ish kenapa Jungmin tidur? dia sudah janji tidak ada tidur!" Ucap Taeyoong menatap Jungmin.
"hey boca—" yoongi langsung saja menutup mulut Taehyung dengan tangannya.
"stt.. diam!" ucap yoongi menatap Taehyung kesal.
"ah ya, Jungkook tadi berjalan ke arah mana? aku tertinggal" ucap Jimin bertanya kepada mereka bertiga.
"aku melihat nya ke sana, mama" ucap Taeyoong menatap Jimin.
....
"lambat!" ucap Jungkook ketus ketika melihat Jimin yang baru saja masuk kamar.
Jimin diam tidak merespon, tangannya sudah pegal karena sedari tadi menggendong Jungmin.
"aku akan mandi, tolong jaga Jungmin" ucap Jimin melirik Jungkook, Jungkook hanya berdehem tanpa menolehkan pandangannya.
skip.
"ah iya, uncle kenapa uncle selalu sendiri? kenapa tidak ada pasangan seperti eomma dan mama?" tanya Taeyoong menatap hobi yang sedang membersihkan ikan.
"uncle mu itu memang aneh, dia tidak punya pasangan sampai sekarang" ucap Taehyung menggelengkan kepalanya.
"hey hey tidak baik begitu, uncle kan jadi sakit hati eoh" ucap hobi berakting sedih.
"ish kenapa kalian membuat uncle sakit hati, huh!" ucap Jungmin lalu mengusap-usap pipi hobi.
"aigo manisnya, bagaimana kalau Jungmin saja yang menjadi pasangan uncle? mau tidak?" tanya hobi menatap Jungmin.
"maaf uncle, hatiku sudah ada yang punya" ucap Jungmin membuat Taehyung menutup mulutnya dan menatap Jungmin tidak percaya, benar-benar persis seperti Jungkook dulu.
"tentu saja, aku ada didalam hati Jungmin, iyakan!" ucap Taeyoong menatap Jungmin.
"ish tidak tidak, bukan kau!" ucap Jungmin menggelengkan kepalanya.
"mwo? lalu siapa yang ada di hatimu? katakan padaku eoh!" ucap Taeyoong kesal.
"kau tidak boleh mengetahuinya, kenapa penasaran sekali sih!" ucap Jungmin menatap Taeyoong kesal.
"yak Taeyoong.. kau menyukai Jungmin?" tanya yoongi menatap anaknya.
"m-mana ada! tentu saja tidak" ucap Taeyoong menatap Jungmin, Taehyung, yoongi dan hobi dengan bergantian.
"ck mengaku saja Taeyoong, kau tidak bisa mengelak eoh!" ucap yoongi tersenyum, sedangkan yang lain tertawa karena melihat wajah Taeyoong yang merah.
------
makasih yang udah baca.
Jangan lupa komen and vote yaa! 💕.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon's Family
Short StoryJeon's Family Cuss langsung baca aja yuk 👻. Jangan salpak! Bahasa campuran!