Part 25

687 60 1
                                    

maaf kalo ada typo.

let's!

....

Jimin dan yang lainnya sudah pulang dari acara menginapnya.

"Jungmin akan aku titipkan dirumah eomma, bagaimana? boleh tidak?" tanya Jungkook menatap Jimin yang sedang bermain ponsel.

"tanya kan saja langsung kepada anakmu" ucap Jimin menatap Jungkook sekilas lalu menatap Jungmin yang sedang bermain.

Jungkook turun dari ranjang lalu berjalan mendekati Jungmin.

"Jungmin.. daddy ingin bertanya" ucap Jungkook duduk disamping Jungmin.

"ingin tanya apa, daddy?" tanya Jungmin menatap Jungkook.

"eum Jungmin mau tidak dirumah mama sementara? hanya sehari saja, mau tidak?" tanya Jungkook menatap Jungmin.

"kenapa? daddy dan mommy sudah tidak sayang kepada Jungmin lagi ya" ucap Jungmin dengan bibir yang melengkung kebawah pertanda akan menangis.

"e-eh bukan begitu, daddy dan mommy masih sayang kok kepada Jungmin, sayang sekali!" ucap Jungkook mengelus rambut Jungmin.

"sudahlah Jeon.. dia tidak mau" ucap Jimin menatap Jungkook.

"ck padahal niatku baik" ucap Jungkook menatap Jimin kesal.

"apa niat baikmu?" tanya Jimin menatap Jungkook.

"memberi Jungmin adik" ucap Jungkook, Jungmin langsung saja menggelengkan kepalanya.

"tidak! Jungmin tidak mau mempunyai adik!" ucap Jungmin lalu menghampiri Jimin diranjang.

~

malam ini, Jungkook dan Jimin akan menghadiri peresmian perusahaan teman Jungkook.

"jangan terlalu cantik.. kau akan di lirik oleh semua orang nanti" ucap Jungkook menatap Jimin yang sedang merapikan rambut.

"bisa kah kau diam, kau sudah beberapa kali berbicara seperti itu" ucap Jimin lalu membalikkan tubuhnya menghadap Jungkook.

"sudah kan? ayo berangkat" tanya Jungkook, Jimin mengangguk.

"mom tunggu.. " ucap Jungkook menarik lengan Jimin pelan.

"kenap— nghh ko!" Jimin menatap Jungkook kesal lalu mengusap bibirnya kasar, karena Jungkook baru saja mencium bibirnya.

"seperti biasa, manis dan kenyal" ucap Jungkook tersenyum geli.

"ah apa kita tidak usah datang saja ya ke acara itu? lebih baik kita membuat adik untuk Jungmin saja" ucap Jungkook.

"aku sudah kesal, jangan sampai kau membuatku tambah kesal!" ucap Jimin lalu berjalan ke arah luar.

skip.

"selamat, semoga perusahaan mu menjadi besar dan sukses!" ucap Jimin menjabat tangannya dengan Jung Hwang.

"ah terima kasih, kau makin cantik saja ya nyonya" ucap Hwang tersenyum.

Jungkook meremas kuat pinggang ramping Jimin karena merasa cemburu dan kesal.

"kalau begitu, aku akan ke sana ya kalian makan lah" Ucap Hwang lalu Jimin pun mengangguk.

setelah kepergian Hwang, Jimin mengajak Jungkook ke tempat duduk.

"kau mau makan apa? atau ingin makan apa gitu?" tanya Jimin menatap Jungkook yang sedang memasang wajah menahan sesuatu.

Jungkook mengalihkan pandangannya ke arah lain ketika Jimin menatapnya.

"memuji istriku cantik lalu tersenyum manis dan di akhiri pelukan, bagaimana aku tidak kesal?" gumam Jungkook dengan pelan.

"Jeon aku sedang bertanya padamu" ucap Jimin menatap Jungkook.

"kau milikku!" ucap Jungkook tiba-tiba.

"apa maksud mu? aku memang milikmu bukan?" ucap Jimin menatap Jungkook bingung.

"kau hanya milikku!" ucap Jungkook dengan raut wajah kesal.

"kau kenapa? kau lelah?" tanya Jimin menangkup pipi Jungkook, Jungkook akan berbicara melantur jika dia kelalahan.

"aku ingin pulang saja" ucap Jungkook menatap Jimin.

"hey kita baru saja sampai, kenapa cepat sekali?" tanya Jimin.

"ayo pulang saja mom" ucap Jungkook lalu memeluk pinggang Jimin dan menyembunyikan wajahnya di perut Jimin.

"lepas, disini banyak orang Jeon!" ucap Jimin menatap sekeliling.

"biarkan saja, biar mereka semua tau kalau kau ini hanya milikku!" ucap Jungkook.

                              ---------

makasih yang udah baca.

Jangan lupa komen and vote ya guyss!! 💕.

Jeon's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang