Part 6

1K 72 1
                                    

maaf kalo ada typo.

let's!

....

Jam menunjukkan pukul 21.32 Jimin dan yang lainnya sedang bersantai di ruang tamu kecuali Jungkook, suaminya itu tidak tahu kemana.

"mommy kemana daddy?" tanya Jungmin menatap Jimin yang sedang mengobrol dengan park seonji. park seonji adalah eomma Jimin.

"iya kemana suamimu? apa sangat sibuk sekali?" tanya Seonji menatap Jimin.

"dia bilang nanti malam akan ke sini, dia sedang ada urusan" ucap Jimin lalu menangkup pipi Jungmin.

"Jungmin bilang ingin bermain dengan samchon Jae kan?" tanya Jimin lalu mencium pipi Jungmin gemas.

"eum tapi samchon tidak ada di sini mommy, mama kemana samchon?" tanya Jungmin menatap seonji.

"samchon Jae sedang sibuk sayang, besok mama telepon supaya samchon Jae kesini" ucap seonji tersenyum.

Park Jae adik dari Park Jimin.

"bukan kah kau bilang akan memasukkan Jungmin ke sekolah anak-anak jika Jungmin sudah berumur lima tahun?" tanya haen menatap Jimin.

"aku sih maunya begitu, tetapi Jungkook tidak mengizinkannya, karena Jungmin masih terlalu kecil katanya" ucap Jimin.

ting tong.

bell rumah berbunyi dengan cepat Jimin beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah pintu utama.

cklek.

"mom maaf aku baru kesini" ternyata Jungkook yang datang, Jimin menggeserkan tubuhnya dan membiarkan Jungkook masuk, Jungkook tersenyum lalu mecolek hidung Jimin.

"apa-apaan itu" gumam Jimin menatap punggung Jungkook.

"daddy!" Jungmin berlari ke arah Jungkook lalu memeluknya erat.

"mandi lah dulu lalu habis itu makan" ucap Jimin kembali duduk disamping sang eomma.

"wah ototmu!" ucap haen lalu menyentuh otot Jungkook.

"mandi dulu Jeon, badanmu bau" ucap Jimin menatap Jungkook.

"apakah daddy bau, Jungmin?" tanya Jungkook menatap Jungmin, Jungmin menggelengkan kepalanya lalu mencium pipi Jungkook.

"Jungmin dady mu habis dari luar pasti juga banyak kuman yang menempel pada pipi daddy mu" ucap Jimin lalu mengambil alih Jungmin.

"aku akan pergi mandi dulu, permisi mah pah" ucap Jungkook, seonji dan haen hanya menganggukkan kepalanya.

skip.

"yoongi hyung akan pergi ke amerika" ucap Jungkook yang sedang memeluk Jimin.

"untuk apa?" tanya Jimin memainkan rambut Jungkook.

"entah, mungkin ada urusan" ucap Jungkook.

"kau kemana saja tadi eoh? membuatku khwatir saja" ucap Jimin dengan suara yang kesal.

"em kemana ya kira-kira? aku pergi ke rumah eomma dan appa lalu pergi ke rumah yoongi hyung" ucap Jungkook lalu menatap wajah Jimin.

"tetapi kenapa lama sekali?" tanya Jimin menatap Jungkook.

"hehe karena a-aku mengantar Adelin pulang ke apartemennya" ucap Jungkook lalu langsung memeluk Jimin erat.

"kau ini!" ucap Jimin mendorong tubuh Jungkook, tetapi tidak bisa karena tenaga Jungkook sangat kuat.

"jangan marah dulu mom, sumpah aku hanya mengantarkannya tidak macam-macam aku berani bersumpah!" ucap Jungkook menyembunyikan wajahnya diceruk leher Jimin, Jungkook menciumi leher putih Jimin dan sedikit membuat tanda lalu menggigitnya.

"Jeon sakit!" Jimin mendorong Jungkook lalu menatapnya kesal.

"yah mom ada tanda merah dilehermu~" ucap Jungkook tertawa kecil, berbeda dengan Jimin. Jimin menatap Jungkook kesal lalu menjitak kening Jungkook.

"ah kenapa menjitak keningku? ini sangat sakit, aku butuh bibirmu!" ucap Jungkook menatap Jimin.

"kenapa butuh bibirku? tidak jelas!" ucap Jimin menatap Jungkook.

"dari pagi aku belum dapat ciuman disini" ucap Jungkook menyentuh bibir tipisnya.

"aku tidak mau!" ucap Jimin lalu turun dari ranjang, tetapi Jungkook menarik lengan Jimin.

"em.. ughh!" Jimin memukuli dada Jungkook karena tiba-tiba Jungkook mencium bibirnya, tetapi Jungkook tetap melanjutkan kegiatan itu.

"mommy... daddy!" Jungmin menghampiri Jungkook lalu memukul bibir Jungkook dengan wajah yang kesal.

"dasar daddy, ayo mommy kita ke ruang tamu saja!" ucap Jungmin lalu menarik lengan Jimin.

"anak itu ish, mengganggu saja!" ucap Jungkook lalu berjalan ke arah ruang tamu dengan wajah yang kesal.

                                 --------

makasih yang udah baca.

JANGAN LUPA KOMEN AND VOTE YA GUYSS 💕.

Jeon's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang