maaf kalo ada typo.
let's!
....
"kenapa tidak ada makanan untuk makan malam?" tanya Jungkook menatap Jimin yang sedang menenangkan Jungmin.
"malam ini aku tidak masak, aku sedang tidak enak badan" ucap Jimin dengan wajah datar.
"kau tidak enak badan? sejak kapan? kenapa tidak bicara kepadaku?" tanya Jungkook menatap Jimin.
"sejak kau pergi dan tidak mengangkat teleponku" ucap Jimin, Jimin sudah sangat lelah tetapi Jungmin sangat rewel.
Jungkook menatap Jimin dengan rasa bersalah.
"a-aku akan m-embelikanmu testpack" ucap Jungkook menatap Jimin, Jimin mengerutkan keningnya bingung dan heran.
"untuk apa?" tanya Jimin menatap suaminya bingung.
"y-ya siapa tau kan kau hamil" ucap Jungkook menatap Jimin.
"aku hanya kelelahan dan pusing, tidak usah memikirkan yang aneh-aneh" ucap Jimin.
"tapi kan-"
"je.. setelah Jungmin lahir bukan kah kau selalu memakai pengaman ketika kita melakukan hubungan badan?" ucap Jimin menatap Jungkook.
"kan siapa tau, mom" ucap Jungkook lalu mengambil alih Jungmin yang tertidur digendongan Jimin.
"Jungmin mau dibawa kemana? malam ini Jungmin akan tidur dikamar kita" ucapan Jimin membuat Jungkook berhenti berjalan.
"ish ayolah mom, sudah berapa minggu aku tidak merasakan lubang mu itu!" ucap Jungkook dengan cemberut.
"kau tidak merasa kasihan kepadaku? aku lelah Jeon!" ucap Jimin menatap Jungkook, Jungkook pun hanya mencibikkan bibirnya.
skip.
"dad bangunkan Jungmin, ayo kita ke cafe yoongi" ucap Jimin yang sedang merapihkan rambutnya.
"mom ini sudah malam, kenapa tidak besok saja?" ucap Jungkook menatap Jimin.
"bukankah besok kita ke busan? atau begini, kau dirumah saja dengan Jungmin dan aku pergi ke cafe yoongi hyung" ucap Jimin tanpa melihat Jungkook.
"ey tentu saja aku tidak mengizinkanmu, Jeon Jimin~" ucap Jungkook menatap Jimin.
"je.. aku sudah make up dan kau tidak mengizinkan ku? yang benar saja!" ucap Jimin menatap Jungkook.
"bukankah kau sedang tidak enak badan? lebih baik tidur saja" ucap Jungkook menatap Jimin.
"ishh dasar!" ucap Jimin kesal lalu membersihkan make up dengan perasaan kesal.
setelah membersihkan make up, Jimin langsung saja mencuci wajahnya setelah itu lalu naik ke ranjang.
"kenapa wajahmu di tekuk?" ucap Jungkook menatap Jimin.
"tutup mulutmu atau aku cium" ucap Jimin lalu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
"kalau begitu ayo cium aku" ucap Jungkook menatap Jimin.
Jungkook memeluk pinggang Jimin lalu langsung menarik leher Jimin, Jungkook langsung saja melumat bibir tebal Jimin dengan rakus.
"enghh.. je.." Jimin memukuli dada Jungkook karena kehabisan napas.
"aish sial Jeon kecilku!" ucap Jungkook lalu memegangi selangkangannya.
"itu salahmu sendiri, bye aku mau tidur~" ucap Jimin lalu tertawa kecil.
"mom aku sudah tidak tahan!" ucap Jungkook menatap Jimin.
"salah sendiri, bermain solo saja sana" ucap Jimin lalu memeluk tubuh Jungmin.
posisinya tidur mereka itu Jungmin di pojok dekat tembok dan Jimin di tengah.
Jungkook langsung saja berdiri lalu dengan cepat berjalan ke kamar mandi untuk memenuhi nafsunya.
"shit kenapa mudah sekali terpancing eoh?" ucap Jungkook.
Jimin melupakan sesuatu, ponselnya ada di lemari kecil yang berada di dalam kamar mandi dengan cepat Jimin bangun dari tidurnya lalu berjalan dengan pelan-pelan.
"apa dia benar-benar bermain solo?" gumam Jimin memikirkan Jungkook.
"shh.. terush.. mom.. akh.. " Jimin yang tadinya akan membuka pintu kamar mandi pun tidak jadi karena mendengar suara Jungkook dari dalam kamar mandi.
-------
makasih yang udah baca.
JANGAN LUPA KOMEN AND VOTE GUYSS 💕.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon's Family
ContoJeon's Family Cuss langsung baca aja yuk 👻. Jangan salpak! Bahasa campuran!