empat.

40.7K 2.9K 32
                                    

°

°

°

°

°

Selamat membaca

°

°

Pagi harinya Jevan sudah siap dengan seragam sekolah, ia melihat penampilannya di cermin yang sudah terlihat seperti murid berandal.

"udah percis ke si Jevan belum sih" ucapnya kembali meneliti penampilannya.

"udah sih keknya" ucap Jevan, ia pun mengambil tas dan kunci motornya lalu segera turun ke bawah menuju meja makan karna pelayan sudah memanggilnya sedari tadi.

Sesampainya di sana terlihat ayah dan kedua abang kembarnya sudah duduk tenang di meja makan.

"gak enak gue udah buat buat mereka nunggu" batin Jevan dengan segera iapun ikut duduk bergabung di meja makan, bisa ia lihat ayah dan kedua abangnya meliriknya sekilas saat ia duduk.

Setelah semua berkumpul William memulai mengambil makan dan setelahnya di ikuti oleh anak anaknya termasuk Jevan.

Setelah selesai sarapan William menatap ketiga putranya "kalian belajar yang benar terutama kamu Jevan jangan membuat onar" ucap William menatap datar Jevan.

Setelah memberi peringatan pada Jevan, William pun pergi untuk pergi bekerja.

"Ingat jangan buat onar" ucap Jazziel abang Jevan, lalu menyusul pergi di ikuti Vano di belakangnya ia melirik Jevan sekilas sebelum pergi.

"ck! lagian siapa yang mau buat onar" ucap Jevan kesal dan ia pun beranjak pergi ke sekolah.

Jevan berhasil sampai sekolah dengan modal google maps karna ia tak tahu jalan arah sekolah, sesampainya disana ia memarkirkan motornya dan membuka helm nya perlahan. 

"sepi ya gak sesuai ekspektasi, lagian siapa juga yang suka sama orang pembuat onar kaya si Jevan" ucap Jevan saat melihat reaksi para siswa yang bukannya kagum malah terlihat takut padanya ada juga yang menatapnya sinis.

Tak ingin meratapi nasibnya lebih lama iapun berjalan ke gedung sekolah namun sialnya ia harus melewati segerombolan orang yang ingin ia hindari yaitu geng Phoenix.

"ini gak ada jalan lain gitu?" batin Jevan celingukan.

Tak ada cara lain Jevan pun terpaksa melewati mereka dan saat Jevan berjalan di depan mereka terdengar salah seorang dari mereka berbicara.

"woy gimana kemarin pukulan Nathan enak gak?" teriak orang itu yang ia tahu bernama Satria terlihat dari nametag di seragamnya.

"enak lah ampe pingsan gitu" sahut temannya bernama Satya terlihat dari nametag nya, akibat ucapan Satya barusan semua siswa yang mendengarnya tertawa mengejek ke arah Jevan.

"sabar Kai yang di ejek si Jevan bukan lo" batin Jevan berusaha tenang saat beberapa siswa siswi mengejeknya, atau lebih tepatnya mengejek tubuh yang Kai tempati.

Tak ingin lama lama disana Jevan pun melanjutkan langkahnya yang terhenti hal tersebut membuat siswa siswi termasuk anggota Phoenix melongo tak percaya tak terkecuali Nathan dan Felix ketua dan wakil ketua geng Phoenix.

"itu dia gak ngelawan?" tanya Satria terheran-heran.

"gak biasanya nya" ucap Felix ikut heran.

"itu beneran si Jevan kan bukan kembarannya gitu?" tanya Satya tak percaya.

"si Jevan gak punya kembaran dodol" ucap satria memukul belakang kepala satya pelan.

"ya bisa aja kan abangnya aja kembar" ucap Satya ngeles.

transmigrasi boy (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang