dua puluh satu

29K 1.9K 110
                                    

°

°

°

°

°

Selamat membaca

°

°
Jevan berjalan tak tentu arah hingga ia berhenti di taman belakang rumah sakit, Jevan duduk di kursi yang tersedia, suasana taman yang sepi dan sunyi membuat dirinya tenang

"sebegitu gak berharganya kah diri lo Jevan" ucapnya menyandarkan punggungnya ke kursi

Saat sedang menikmati angin malam tiba tiba Jevan di kepung oleh orang orang berbaju hitam dan memakai topeng, melihat itu Jevan langsung berdiri dengan posisi siaga

"siapa kalian" tanya Jevan waspada

Mereka tak menjawab pertanyaan nya melainkan langsung menyerangnya begitu saja secara bersamaan, Jevan lumayan kewalahan apalagi ia dari pagi belum makan membuat tubuhnya lemah juga tendangan Jazziel yang masih terasa sakit di perutnya

akibat tubuhnya yang lemah pergerakan nya menjadi lambat dan itu menjadi kesempatan bagi orang orang yang mengeroyok nya untuk melumpuhkannya

"sumpah badan gue lemes banget, kayanya gue gak sanggup" ucap Jevan dalam hatinya

Karena tak fokus Jevan mendapatkan tendangan di dadanya membuatnya mundur dan terbatuk batuk, saat itulah seseorang memukul tengkuknya dari belakang mengakibatkan Jevan tak sadarkan diri

"bawa dia" ucapan terakhir yang Jevan dengar sebelum kesadarannya hilang

~~~~~~~~~~

Jevan terbangun di ruangan yang gelap saat ia hendak menggerakkan tubuhnya ternyata tangan dan kakinya di ikat,

"gue diculik?" tanya Jevan entah pada siapa

Setelah menyadari dirinya di culik Kai pasrah dia sudah tak peduli dengan kehidupannya di dunia ini semua orang terdekatnya sudah tak menganggap nya, ia jadi tak punya semangat hidup lagi menjadi seorang Jevan, Kai ingin kembali pada kehidupannya menjadi seorang atlet meskipun hidupnya monoton yang hanya di isi oleh latihan saja tapi itu lebih baik karna disana ia mempunyai banyak orang yang bisa ia percaya dan tulus menyayangi dirinya

"sudah sadar ternyata" ucap seseorang yang sangat Jevan kenal sekaligus orang yang sangat Kai benci di dunia ini dia Anita ia tak sendiri tapi bersama seseorang di belakangnya, dari postur tubuhnya Kai seperti tak asing

"sudah saya bilang bocah sepertimu tak akan bisa mengalahkan saya" ucap Anita mencengkram dagu Jevan kuat, Jevan hanya menatap Anita datar tak berniat membalas perkataannya

"kau sangat bodoh" ucap orang di belakang Anita

Anita melepaskan cengkraman di dagunya ia menyalakan lampu dan seketika ruangan pun menjadi terang, Jevan terkejut ternyata orang yang di belakang Anita tadi dan yang mengatainya bodoh adalah orang yang Jevan kenal

"kenapa, kaget?" tanya orang itu tersenyum miring saat Jevan menatapnya dengan pandangan terkejut

"siapa lo sebenarnya" tanya Jevan menatap orang itu yang kini sudah duduk di kursi yang ada di sana

"dia putra saya kakak dari Alisya" ucap Anita menjawab pertanyaan Jevan

"dia memang sengaja saya rahasiakan, dan memang tidak ada yang tahu dia putra saya" ucap Anita lagi dengan memandang Jevan rendah pandangan yang sangat Kai benci

orang itu berjalan ke arah Jevan sembari merokok dengan membawa pisau kecil, saat sudah di hadapannya dia berjongkok

"mau apa lo" ucap Jevan melihat dia membawa pisau dan tersenyum miring ke arahnya

transmigrasi boy (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang