lima.

38.7K 2.8K 35
                                    

°

°

°

°

°

Selamat membaca

°

°

Setelah keributan yang terjadi di kantin akibat ulah Leo, kini Jevan sedang duduk sendirian di rooftop sekolah, ia malas untuk kembali mengikuti pembelajaran ia rindu dengan kegiatan di dunia nya dulu yang kebanyakan waktu ia habiskan untuk berlatih.

"gue kangen latihan silat, arghh gue gak suka belajar lama lama di kelas" ucap Jevan frustasi.

Jevan duduk di sofa yang sudah tak terpakai di rooftop karna angin sepoi sepoi dan menyejukkan tak terasa Jevan pun tertidur hingga bunyi bell pulang terdengar.

Setelah terbangun Jevan melihat handphone dan ternyata sudah menunjukan pukul 3 sore yang artinya bell tadi adalah bell pulang.

Jevan pun bergergas ke kelas untuk mengambil tasnya di lorong ia bertemu dengan kedua abang kembarnya mereka menatap Jevan datar seolah tak kenal, Jevan tak peduli lagian mereka bukan siapa siapa bagi Kai.

Sampai di kelas terlihat kelas yang sudah sepi Jevan segera mengambil tas nya dan kembali melangkah menuju parkiran, di parkiran Jevan melihat Leo, Yoga dan Gibran yang belum pergi dan terlihat sedang menunggu seseorang apakah mereka sedang menunggu dirinya?

"dari mana bos?" tanya Yoga.

"Jevan" ucap Jevan membenarkan, jujur ia tak nyaman di panggil bos.

"iyah maksudnya itu dari mana?" tanya Yoga kembali.

"rooftop" ucap Jevan singkat sembari berjalan ke arah motornya.

Setelah melihat motor Jevan melaju ketiganya pun mengikuti dari belakang mereka akan menuju markas geng lavegas, darimana Jevan tau alamatnya? tentu saja dari ketiganya.

Di perjalan Jevan dkk di hadang oleh segerombolan geng motor jika dilihat dari jaketnya mereka bernama geng Cobra.

Seseorang turun dari motor dan menghampiri Jevan yang masih duduk anteng di motornya.

"pecundang kita mau kemana nih gays" ucap orang itu sambil menunjuk Jevan.

"lo yang pecundang, main hadang jalan kita aja" ucap Leo berteriak dari belakang.

"wow ada yang bela" ucap orang itu atau yang bisa kita panggil Rio ketua dari geng Cobra, salah satu geng yang selalu Jevan ganggu dulu.

"minggir lo" ucap Yoga.

"gak sebelum gue balesin dendam anggota gue yang ketua kalian jadiin tumbal ke preman" ucap Rio menatap Jevan tajam.

"Jevan bego, gak habis pikir gue sama lo, lo yang bikin ulah gue yang nanggung" batin kai kesal.

"turun lo" ucap Rio pada Jevan.

Jevan menurut tanpa banyak bicara ia turun dari motornya.

"tumben gak banyak bacot" ucap Rio mengejek.

"mau lo apa" ucap Jevan yang jengah melihat Rio. 

"ngehajar lo" ucap Rio tersenyum miring.

Leo, Yoga dan Gibran yang akan ikut maju pergerakannya terhenti oleh anak buah Rio yang sudah ada di belakang mereka dan menahan tubuh ketiganya sehingga mereka tak bisa membantu Jevan.

Jevan dan Rio sudah ada di tengah tengah lingkaran yang anggota geng Cobra buat, Rio sengaja agar Jevan tak kabur ia tahu betul bagaimana seorang Jevan jadi untuk berjaga jaga ia membuat semua ini.

transmigrasi boy (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang