tiga puluh empat

19.2K 1.5K 61
                                    

°

°

°

°

°

Selamat membaca

°

°

Sepulang dari arena balap Kai dan Gavin langsung ke markas Xlovenos atas perintah Erland, sesampainya disana mereka langsung di arahkan ke ruangan khusus yang sudah terdapat Erland dan Bima.

“ada apa dad?” tanya Kai setelah duduk di kursi yang berhadapan dengan Erland, jadi posisinya Erland dan Kai duduk dengan Bima dan Gavin berdiri di sebelah kanan mereka.

“daddy punya kejutan untukmu” ucap Erland.

“apa itu?” tanya Kai penasaran.

“ikuti daddy” ucap Erland beranjak berdiri dan melangkahkan kakinya keluar diikuti oleh Kai.

Erland berjalan kearah ruangan bawah tanah markas membuat Kai semakin penasaran dengan kejutan yang akan Erland tunjukan untuknya.

“buka” ucap Erland pada Bima saat tiba di depan pintu menuju ruangan bawah tanah, setelah pintu terbuka terlihatlah tangga yang mengarah kebawah.

Tiba di bawah atau di ruangan bawah tanah mulai tercium bau amis yang menyengat dan suara kesakitan para tahanan bawah tanah.

“untuk apa ke tempat ini dad?” tanya Kai pada Erland.

“ikuti saja” ucap Erland yang terus berjalan.

Erland terus berjalan hingga ia berhenti di sel tahanan terakhir yang memang jarang ditempati para tahanan, disana Kai melihat seorang pria mungkin lebih muda sedikit dari William sedang terduduk di kursi tak sadarkan diri dengan tangan dan kakinya di rantai.

“siapa?” tanya Kai saat melihat seseorang dalam keadaan tidak sadar di dalam ruangan kaca itu.

Kai bertanya pada Erland karna wajah orang tersebut menunduk dan tidak terlihat jelas wajahnya apalagi di ruangan ini memang sedikit gelap karna posisinya memang paling ujung.

“orang yang kau cari informasinya” jawab Erland membuat Kai menatap Erland.

“Rio?” tanya Kai yang di angguki oleh Erland.

“daddy tahu aku sedang mencari informasi orang ini?” tanya Kai membuat Erland menatapnya.

“tentu saja” ucap Erland.

“dia adalah pelaku yang sebenarnya Kai” ucap Erland menatap Rio.

“termasuk kehancuran hidupku?” tanya Kai ikut menatap Rio.

“Kai ingatlah dibalik pemain film yang sukses dalam menjalankan perannya pasti ada sutradara yang mengarahkan di balik kamera” ucap Erland tersenyum kearah Kai yang memandang Rio dengan tatapan yang sulit diartikan.

“jangan menunggunya sadar itu akan lama” ucap Erland menepuk pundak putranya, ia tahu apa yang putranya inginkan sekarang.

transmigrasi boy (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang