dua belas.

29.7K 2.1K 39
                                    

°

°

°

°

°

Selamat membaca

°

°

Setelah istirahat di penginapan semalaman, esok harinya Jevan pergi ke markas ia juga penasaran dengan hasil balapan tadi malam, Jevan memesan ojeg online untuk menuju marka

Tiba di markas ternyata suasananya masih sepi mungkin anggota nya belum berkumpul karna memang masih jam 7 pagi

Jevan pun masuk ke dalan markas dan ternyata ada beberapa anggota di dalam mungkin mereka menginap karna semalam pulang larut malam

Dari arah dapur terlihat Gibran datang dengan membawa air minum, ia menghampiri Jevan yang sedang berdiri

"Jev kapan datang?" tanya Gibran basa basi

"barusan, eh hasil tadi malem gimana?" tanya Jevan langsung

"sorry gak bisa jadi juara" ucap Gibran tak enak

"sans emang lo ke berapa?" tanya Jevan

"kedua" jawab Gibran setelah duduk di sofa yang kosong

"juara siapa?" tanya Jevan yang masih berdiri

"Nathan" jawab Gibran

"gak heran sih, peran utama"ucap Jevan dalam hati

"yaudah gue ke kamar dulu" ucap Jevan yang du angguki Gibran

Jevan masuk ke kamarnya, ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur

"males banget gue pulang ke rumah" ucap Jevan

"mending gue cari tempat latihan silat dah daripada bosen, ah ide bagus" ucap Jevan beranjak dari tidurnya

Setelah bersiap siap Jevan mengambil kunci motornya dan melangkah ke luar, saat keluar ternyata para anggota yang tadi masih tidur belum juga terbangun

Saat keluar Jevan melihat Gibran sedang duduk di kursi yang berada di luar markas dengan secangkir kopi dan terdapat rokok di antara jari telunjuk dan jari manisnya

"kemana?" tanya Gibran saat melihat Jevan yang sudah rapih dan terlihat hendak pergi

"healing" ucap Jevan asal

"gue pergi dulu, titip markas" ucap Jevan di angguki oleh Gibran

"hati hati" ucap Gibran yang dibalas dengan acungan jempol oleh Jevan

Jevan sudah berkeliling kota dan ia tidak menemukan tempat latihan silat, kini ia sedang berada di pinggiran kota, ia mampir ke salah satu taman yang ada di pinggir kota

Suasana taman yang tidak terlalu ramai membuat Jevan mampir ke tempat itu, ia duduk di salah satu kursi yang ada di sana

"gue harus cari kemana lagi coba" ucap Jevan dengan nada lemah

Jevan memasukan tangannya ke dalam jaket namun ia terkejut merasakan benda tajam menyentuh kulit tangannya, saat di lihat ternyata itu adalah pisau kecil, memang ia memakai jaket yang menggantung di kamar bukan mengambil dari dalam lemari jadi kemungkinan jaket ini pernah di pakai oleh Jevan

"Jev kayaknya setiap jaket lo ada pisaunya deh" ucap Jevan melihat jari telunjuknya yang terluka dan terlihat darah mulai mengalir tidak terlalu banyak karna lukanya tidak dalam

Jevan melihat sekeliling, saat sudah dipastikan aman ia mengeluarkan pisau kecil itu dari dalam jaketnya, terlihat seperti ada darah kering di ujung pisau tersebut

transmigrasi boy (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang