NOTE: GENRENYA SALAH EKSTRA EPISODE 11 SUDAH TERBIT DI KARYAKARSA! Hehehehe. Terima kasih dan selamat menikmati.
***
Liburan yang sangat menyenangkan. Menikmati pantai, mengagumi seni, mencoba kuliner berbumbu pedas dan gurih, dan yang terpenting: kebersamaan. Tentu saja kebersamaan dengan suamiku, Ivan! Dulu aku tidak tahu rasanya bulan madu. Eh memang tidak ada bulan madu. Pernikahan kilat, resepsi minimalis, dan rasanya aku sedang melayang dalam mimpi!
Sekalipun liburan hanya sekian hari, tapi aku merasa puas dan senang! Tidak ingin mengucapkan perpisahan, sayangnya harus kembali ke ibu kota. Oke.... Masih ada banyak kesempatan. Lain kali aku akan membujuk Ivan liburan ke negeri empat musim. Kalau bisa liburan saat musim semi tiba! Indah! Romantis!
Ya, ya, yaaaa aku sedang berusaha pamer. Cih sayang sekali sekarang aku sudah ada di rumah. Hal pertama yang kulakukan tentu saja mengamankan koleksi bacaan. Uhuk, uhuk, uhuk wajib dong! Aku tidak mau Ivan menyimpulkan seleraku berdasarkan penulisan cerita tersebut. Enak saja! Mayoritas tokoh perempuan bersifat pasif, pasrah saja ketika digempur male lead!
Haha haha aku maunya perempuan juga boleh dominan! Apa salahnya sih dengan cewek yang memimpin permainan? Nyehehe rapikan dulu dong novel. Lekas saja kusembunyikan cerita dewasa. Terutama cerita dewasa yang tokoh ceweknya pasrah, duh sepasrah-pasrahnya! Akan kupamerkan novel yang tokoh ceweknya jadi penguasa! Ahahaha Ivan akan paham selera utamaku!
“Hana, tumben hari ini kamu beres-beres rak?”
Hampir saja jantungku melompat keluar! Bahaya! Kan tidak lucu kalau aku muntah darah. Oke, berlebihan.
Aku tidak menyangka ternyata Ivan sudah berdiri di belakangku. Posisi aku tengah berjongkok, menumpuk buku menjadi beberapa bagian, dan sama sekali tidak memperhatikan situasi serta kondisi.
“Hanya sedang berusaha merawat buku,” kilahku berusaha menciptakan alibi agar bukti kejahatan tidak terdeteksi. “Semua buku yang ada di sini, kan, kesayanganku.”
Iya, maksudku semua novel dan komik dewasa itu merupakan surga duniaku! Aku tidak peduli orang menyebutku mesum! Salahkan pengarang dan komikus yang tega-teganya menampilkan karakter berotot, uhuk, dan tampan, uhuk, dan membuat mataku sulit berpaling. Contohnya seperti XXX Malice. Gambar dan uwoooo roti sobeknya! Uhuk, aku sadar. Sadar. Uhuk.
“Oh,” sahut Ivan yang kini ikut berjongkok di sampingku, “aku akan membantumu.”
“...” Nooooo! Suamiku tidak boleh menemukan novel pasrah-pasrah saja kena gempur!
Ivan meraih beberapa buku dan menumpuknya menjadi beberapa gunungan buku. “Hana, aku sudah baca semua yang ada di sini.”
Langit! Oh langit! Seakan ada petir dan kilat menyambar, memorak-porandakan duniaku. Selama sekian detik aku mendadak jadi batu. Otak milikku pun tidak mampu memberi respons positif atas pengakuan Ivan.
“Cuma ingin tahu selera bacaan yang kamu nikmati,” ucapnya menambahkan. Duh nada bicara yang ia gunakan pun amat netral. Terlalu normal hingga seolah membuatnya tidak bersalah telah membuka rahasia tergelapku. “Yang terakhir sepertinya karakternya mati semua, ya?”
Bohong! Kupikir sewaktu liburan Ivan mengaku membaca buku milikku cuma canda saja, tidak serius. Namun, sekarang! Ketika aku melihatnya dengan mata dan kepalaku sendiri, menyaksikan Ivan membagi buku dalam volume dan seri yang tepat ... lalala lala! Bolehkah aku mencakar Ivan?
“Ivan, boleh gigit kamu, enggak?”
Ya sudahlah. Aku gigit saja!
***
Suatu hari ketika aku sedang asyik membaca salah satu situs novel kesayanganku, kutemukan kabar kurang menyenangkan.
[Soraya dan Penggelapan Pajak.]
Sekalipun aku tidak tertarik dengan kehidupan Ella Soraya, tapi menemukan kabar semacam itu muncul begitu saja ... oh, aku tidak paham dengan perasaanku.
Di dunia ini, yang sekarang kutempati, penggelapan pajak bukanlah perkara santai yang bisa digelundungkan menggunakan jalur pintu belakang. Koruptor dan segala oknum yang tersangkut ke dalamnya akan mendapatkan hukuman tegas. Bukan hanya secara pidana, melainkan sanksi dari masyarakat. Aset disita, penjara, menjadi pelayan masyarakat secara cuma-cuma, dan identitas mereka—para koruptor dan penjahat sejenisnya—akan ditulis di identitas keturunannya; yang menyatakan bahwa oknum tersebut, salah satu keluarganya, pernah terlibat kasus KKN.
Foto-foto Soraya—Ella, ayah, dan ibunya—terpampang di setiap portal berita. Mau tidak mau seluruh bulu halus di tubuhku pun bergidik. Bisa dipastikan karier Ella sebagai artis akan berakhir menyedihkan. Dia tidak akan bisa menikmati kejayaan di dunia hiburan. Tidak ada rumah produksi yang bersedia menggaet seniman yang terlibat KKN. Pemerintah pasti akan mengeluarkan larangan bagi stasiun televisi maupun media industri mana pun untuk menyewa jasa artis yang bersangkutan.
“Gila!” seruku kepada diri sendiri.
Siapa yang disinggung oleh Ella hingga ia berakhir seperti ini?
“Pasti orang yang sangat mengerikan,” aku membuat kesimpulan.
Lekas kualihkan perhatianku dari kasus Soraya. Melon jauh lebih penting. Hanya saja yang tidak kuduga ialah bom komentar. Mayoritas menyerang akun yang mengaku sebagai ... @PapanyaMilo?
“Hah? Siapa juga yang membuat akun dengan nama demikian?”
Aku bisa saja tersedak minuman andai sedang menikmati jus ketika membaca ratusan komentar yang berjejalan dalam ponsel. Mereka jelas tidak suka dengan komentar yang @PapanyaMilo tinggalkan.
Kugaruk pelipis yang tidak gatal dan mulai melakukan peregangan tubuh. Duduk terlalu lama membuat otot di pinggang dan kaki mulai sakit. Sebagai orang yang berjibaku dengan encok karena kerjaan, bisa kupastikan betapa tidak enaknya mengalami hal-hal semacam ini!
“Apa ini artinya Ella akan turun pangkat?”
Maksudku, dengan adanya kasus penggelapan pajak. Iya, penggelapan pajak. Pasti kekayaan Soraya akan disita dan dimintai pertanggungjawaban. Ini masih belum termasuk dengan laporan mengenai tindakan ilegal yang tertulis di berita.
Aku tidak berani membayangkan.
“Sekarang yang terpenting hanyalah Ivan!” seruku kepada diri sendiri.
Aku menuju dapur. Bersiap membuat sesuatu. Tidak banyak hal yang wajib kulakukan sore ini selain memeriksa surel. Editorku telah mengirim ucapan terima kasih dan menurutnya aku perlu mempertimbangkan menerima pekerjaan sebagai ilustrator untuk game dewasa. Uhuk akan kupastikan menggambar roti sobek! Wahahahahaha!
Tanpa sadar aku terlalu bersemangat mengaduk adonan yang seharusnya kujadikan sebagai lapisan luar pai apel. Masih bisa terselamatkan, tapi akibat mengingat komentar editorku yang berbunyi, “Pastikan membuat ilustrasi cowok ganteng, ya? Target pasarnya cewek. Oke?” Ohohoooooo akan kulakukan dengan segenap kekuatan batin!
Uhuk sepertinya nanti malam aku bisa modus ke Ivan. Akan kubilang, “Sayang, aku butuh referensi otot cowok.”
Jenius! Pintar! Luar biasa!
“Nyonya, adonannya rusak!”
... dan asisten rumah tanggaku pun menyatakan keberatan atas aksiku menganiaya adonan.
***
Selesai ditulis pada 20 September 2023.***
Halo, teman-teman.:”( Nyebelin hari ini tuh. Milky dikejar kucing. Nggak tahu cewek atau cowok. Pasti ada dendam pribadi nih. Milky sampai nggak mau keluar rumah. Dia maunya di kamar, tidur di kasur, menolak bertingkah sok imut. :”( Trauma mendalam.
Kalian jangan lupa jaga kesehataaaan!
Yang suka minum kopi! Hayooooooo jangan lupa makan! Makan ya, Sayang? Jaga perut agar nggak sakit. Oke?
Salam cinta dan kasih sayaaaaang!
Love!
KAMU SEDANG MEMBACA
GENRENYA SALAH! (Tamat)
RomansaSuamiku merupakan male lead dalam novel dewasa yang level kebenciannya patut dipertanyakan. Dia mapan, tampan, berkarisma, dan apa pun yang semua cewek inginkan ada dalam dirinya. Sekalipun pernikahan yang kujalani hanya hitam di atas putih, tidak a...