Kabur part 2

43.6K 3.4K 723
                                    

Yang mau adegan NC sabar-sabar aja, ya. Hehe.

Soal prank tadi gak mau minta maaf ah, udah biasain aja, ya. Hehe



*******

Febri celingukan menatap sekitar yang kosong dan sepi. Bibirnya tersenyum miring dengan cara yang aneh. Tanpa perlu menunggu lama dia segera masuk kedalam semak-semak yang menghalangi celah dinding dimana ada jalan kecil untuk bisa kabur dari sekolah, lewat area belakang.

Biasa, itu jalan yang pernah ia gunakan sewaktu pertama kali kabur dari empat tersangka pemerkosanya walau tetap saja akhirnya tertangkap oleh Kevin.

"Akh!"

Saat sudah berhasil kabur, Febri kaget melihat seseorang yang sedang menyender di dinding sembari merokok.

Orang tersebut pun sama kagetnya bahkan langsung membuang batang rokok yang masih tersisa banyak.

"Calon pacar? Ngapain?!" Tria berdiri tegak dan maju mendekat kearah Febri.

"Lo sendiri ngapain? Lo bolos?" Tanya Febri balik.

Tria mengangguk ringan, "iya, ini lagi nungguin temen tapi gak muncul-muncul, eh yang muncul malah jodoh, hehe."

Febri mendengus sambil membenarkan tas punggungnya.

"Ya udah, gue duluan, ya."

"Eh, bentar kak." Tria mencegat langkah Febri dengan berdiri didepan gadis itu. "Kakak mau bolos?"

"Lah, pake nanya. Kalau gue izin gak mungkin pake jalan belakang ngab!"

Tria terkekeh mendengar jawaban sewot Febri. Ia mengangguk.

"Kalau gitu mending bolos bareng, kakak gak mungkin bolos cuma buat pulang ke rumah kan?"

Febri terdiam, itu memang rencananya. Bahkan ia akan langsung tidur. Soal bolos sebenarnya tidak, dia sudah kongkalikong dengan Anggun agar membantunya kabur.

Febri menyuruh Anggun membawakan surat sakit dari uks agar dia tidak punya absen alpa. Biarlah teman-teman yang lain menyangka dia sedang sakit di uks.

Tapi kalau dipikir lagi bukannya keempat lelaki itu tau rumahnya? Tidak menutup kemungkinan Gio akan melakukan hal mengejutkan seperti dulu yang memasuki rumah secara sembunyi-sembunyi. Kan?

"Terus mau kemana?" Tanya Febri.

Tria menyambut pertanyaan Febri dengan senyuman sumringah.

"Ke.. warnet game mau gak?"

Febri langsung menggeleng.

"Mmm.. game center aja. Mau?"

"Tapi di traktir kan? Gue gak bawa banyak duit kayak kemarin."

Tria terkekeh geli, "iya. Ayo kita ngedate di time zone!" Katanya antusias.

Febri mengangguk membiarkan Tria menggenggam tangannya. Ia berjalan pelan dibelakang Tria yang menyeretnya semangat. Diam-diam Febri tersenyum miring menatap punggung pemuda ini lalu melirik kebelakang menatap benteng dinding sekolahnya.

Hah, mampus! Silahkan cari gue sampe puyeng! Ucapnya dalam hati.

Benar saja, begitu bel pulang berdering Gio langsung keluar kelas walaupun masih ada guru yang sedang membereskan buku. Diikuti Liam yang melangkah santai. Mereka berdua menuju ke kelasnya Febri untuk mencegat gadis itu supaya tidak bisa melarikan diri.

Sedangkan Jayendra dan Kevin kebagian tugas memelototi gerbang. Bisa saja gadis itu diam-diam lari terhalang murid lain atau menyamar, atau kemungkinan yang lain. Semuanya mereka pikirkan karena tahu bagaimana akal bulusnya Febri.

Pemuas MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang