2. Perjodohan

1.3K 15 0
                                    

Rooftop

Cloera kembali mengingat apa yang orang tua nya kata kan semalam.

Flashback on

Jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam,cloera dan kedua orang tua nya serta Gavin(kakak laki-laki Aera) sudah duduk di meja makan untuk makan malam.

"Habis makan malam ada yang ingin daddy sampai kan kepada kalian,,"ucap Reza(daddy Aera).

"Oke dad,,"

Selesai dengan makan malam, mereka langsung menuju ruang keluarga dan duduk santai di sofa sambil menonton film.

"Ekhemm!!"

Deheman yang cukup keras mengalihkan pandangan semuanya dari film yang mereka tonton dan menatap Daddy Reza.

Tatapan laki-laki paruh baya itu tertuju kepada Aera,putri bungsu dan anak perempuan satu-satunya itu.

Aera yang ditatap oleh Daddy nya menaikan sebelah alisnya, bertanya-tanya kenapa daddy-nya menatap nya dengan tatapan yang sulit ia arti kan.

"Berapa umur adek sekarang?"Reza bertanya dengan suara yang lembut.

"Masa daddy lupa sih sama umur adek,,"jawab Aera cemberut.

"Bukan lupa sayang,daddy hanya memastikan.."jawab Reza.

"Hmmm delapan belas tahun dad,,"ucap Aera dengan wajah berbinar.

"Memang nya kenapa dad,," tanya nya kembali.

"Daddy mau menjodohkan kamu sama anak teman nya daddy,,"jawab Reza ragu-ragu.

"What!!!,,adek nggak salah dengar kan "ucap Aera yang kaget mendengar apa yang dikatakan oleh daddy nya.

Gavin dan mommy nya yang sudah mengetahui perihal perjodohan itu hanya diam tak ingin ikut campur dengan percakapan anak dan ayah itu.

"Mom,,kok adek dijodohin kan adek udah pernah bilang kalau adek nggak mau dijodoh-jodohkan,nanti kalau rumah tangga adek kayak jagdis dan anandi gimana???"Aera mengadu kepada mommy nya.

"Lagian adek kan masih sekolah,,"jawab nya lagi.

Amelia (mommy Aera) beralih duduk disebelah putrinya lalu mengusap lembut rambut Aera,

"Sayang mommy paham apa yang kamu rasakan tapi ini yang terbaik buat kamu..."ujar Amelia dengan lembut.
"Satu lagi sejak kapan kamu Suak film India sih dek,,"ucap Amel lagi.

"Kenapa bukan kak gavin aja yang dijodohin dad,,kak gavin kan udah tua udah cocok buat nikah"Aera menatap Gavin yang sedari tadi hanya diam.

"Anak teman nya daddy itu cowok dek, kakak nggak suka main terong-terongan"jawab Gavin santai.

"Hah,,terong apa sih kak nggak jelas banget deh,,"ucap Aera kesal.

Aera berdiri dari duduknya,,
"Pokoknya adek nggak mau dijodohkan,,"ucap Aera lalu langsung pergi dari ruang keluarga menuju kamar nya.

Reza menatap kepergian putri nya,, sebenarnya ia tidak tega untuk melakukan perjodohan itu,tapi ia terpaksa melakukan nya karena janjinya dahulu kepada teman nya.
Bukan hanya karena janji nya kepada temannya saja yang membuat ia terpaksa menjodohkan putri nya, tetapi ada satu alasan yang sangat kuat yang membuat ia akhirnya menjodohkan putri nya.

Gavin yang melihat itu hanya bisa menghela nafas nya dengan berat,ia juga baru tahu tentang perjodohan itu tadi siang.

"Gimana mas?" Tanya Amelia kepada suaminya.

"Nanti kita bicarakan lagi sekarang kita istirahat"ucap Reza.

Mereka pun akhirnya pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

Dikamar nya Aera tidak bisa tidur karena memikirkan perihal perjodohan nya,ia tak ingin dijodohkan apalagi ia sudah dekat dengan seseorang yaitu Leo.

Flashback off

Karena terlalu lama melamun tak terasa sudah memasuki jam istirahat,ia turun kebawah untuk menuju kanti ia yakin ketiga sahabatnya sudah berada disana.

Setelah sampai di kantin,,benar saja ketiga Sabahat nya sudah berada disana,mereka telah memesan makanan dan minuman untuk mereka dan Aera.

Aera langsung duduk di kursi panjang yang terbuat dari kayu jati tersebut,
Ketiga sahabatnya duduk berhadapan dengan nya.
Mereka menatap Aera yang sedang makan dengan tatapan mengintimidasi,Aera yang ditatap seperti itu pun langsung menghentikan makan nya dan menatap ketiga sahabatnya.

"Kenawhy kalian menatap gue kayak gitu,,"tanya Aera santai lalu kembali menyantap makanan nya.

Cia menghela nafas nya dengan berat,,
"Loe belum cerita sama kita tentang hal tadi pagi,,"jawab Cia.

"Iya,,loe punya masalah apa sampai-sampai buk Arum marah aja nggak loe hiraukan,,"ucap Sisil.

"Iya Ra,,cerita dong,gue udah kepo banget dari tadi,,"Chacha berbicara dengan rasa penasaran nya yang tinggi.

Aera menghela nafas dengan berat lalu menatap ketiga sahabatnya,,
"Gue bakal dijodohkan,, huaaa..."ucap Aera menangis tapi tidak mengeluarkan air mata.

"What!!!!!"

"Hahahahh kasihan banget orang yang bakal dijodohin sama loe sih Ra,,"ucap Cia sambil tertawa tak menyangka anak kecil seperti Aera bakal dijodohin oleh orang tua nya.

"Lah kok loe malah ketawa sih,gue lagi galau ni,,"ucap Aera kesal.
"Lagian kok loe lebih kasihan sama calon jodoh gue sih,,"

"Hahahah tentu saja kita lebih kasihan sama jodoh loe yang harus hidup bersama anak kecil yang sifatnya ke kanak-kanakkan dan menyebalkan kayak loe,,"ucap Sisil.

"Serah kalian deh,, frustasi gue,,"Aera memutar bola mata nya jengah.

Tak lama ketiga laki-laki tampan ikut duduk di bangku yang ditempati oleh keempat perempuan itu.
Leo yang baru datang duduk di samping Aera lalu menggeser sedikit makanan Aera kemudian mengambil garpu di tempat sendok yang berada di tengah-tengah meja itu,ia langsung memakan makanan milik Aera tanpa izin,makan sepiring berdua sudah biasa Leo dan Aera lakukan jadi teman-teman nya tidak heran lagi melihat pemandangan itu

"Kamu kenapa?"tanya Leo yang melihat raut wajah Aera yang tampak kesal.

"Nggak papa cuma lagi bete doang,,"jawab Aera.

"Hmm kalau ada masalah cerita aja sama aku,"jawab Leo lalu melanjutkan makan nya.

Mereka sudah selesai makan, Leo membayar makanan mereka sudah biasa Leo yang membayar makanan yang ia dan Aera makan.

"Nanti pulang sekolah kita jalan yuk,"ajak Leo.

"Nggak deh,gue mau langsung pulang lagi capek banget,,"tolak Aera.

"Kamu sakik?"tanya Leo lagi.

"Nggak,,"jawab Aera.

"Ya udah kalo kalian gimana?,"tanya Sean kepada yang lain.

"Nggak juga deh,,"jawab Cia Chacha Sisil.

Bel masuk berbunyi mereka akhirnya bubar untuk masuk ke kelas masing-masing.

Bersambung....

Cloera Love Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang