Malam hari dimension Cia
Jam sudah menunjukkan pukul 19:00, perasaan Cia mulai tak karuan ada rasa takut yang menyerang nya.
"Sayang ada apa kenapa kamu tampak gelisah dan cemas?"tanya mami Imel yang memang belum tahu apa-apa tentang keadaan putri nya.
"Ci..Cia nggak kenapa-napa kok mi"ucap Cia sedikit gugup.
"Beneran nggak ada apa-apa,kalau kamu lagi punya masalah cerita sama mami ya sayang,jangan dipendam sendiri karena mami akan selalu ada buat kamu"ucap mami imel khawatir melihat putrinya yang beberapa minggu ini tampak berbeda dari sebelum-sebelumnya.
"Iya mi,maafin Cia ya kalau Cia selalu ngerepotin mami"ujar Cia kemudian memeluk mami nya.
"Maafin Cia mi,Cia belum bisa jujur sama mami tentang apa yang terjadi kepada Cia saat ini,Cia takut sangat takut untuk mengungkapkan ini semua"Cia berbicara dalam hatinya."Mami nggak pernah merasa direpotkan dengan kamu nak"jawab mami Imel sambil mengusap lembut rambut putri nya.
Tak lama kemudian terdengar suara deru mesin mobil yang memasuki pekarangan rumah mereka.
Cia,mami dan papinya sedang asik menonton bertanya-tanya siapa yang bertamu kerumahnya malam-malam begini."Siapa yang datang malam-malam begini ya?"ucap mami Imel bertanya-tanya.
"Nggak tau mi"jawab papi Rian.
"Tok...tok ...tok"Suara pintu diketuk.
"Biar Cia yang buka mi"ucap Cia berdiri lalu berjalan menuju pintu utama.
Pintu terbuka tampak lah sepasang suami istri dan beberapa orang bodyguard dibelakangnya.
"Maaf cari siapa ya?"tanya Cia yang tak mengenali kedua pasangan suami istri tersebut.
"Apa benar ini rumah nya,Tiara forest?"tanya wanita yang mungkin sebaya dengan mami Imel dengan tersenyum.
"Iya benar,ada keperluan apa ya Tante?"tanya Cia.
"Perkenalkan saya vania ibu dari Revan lhouis"ucap mama Vania.
"Degh!!"jantung Cia berdetak sangat kencang saat mengetahui siapa wanita yang ada dihadapannya saat ini.
"Siapa yang datang sayang,kenapa nggak diajak masuk"ucap mami Imel.
Cia tersadar kalau mereka masih berada di ambang pintu,,
"Ah maaf, silahkan masuk Om Tante"ucap Cia mempersilakan kedua pasutri itu untuk masuk.Mereka sampai diruang tamu,,
"Silahkan duduk om,tante"ucap Cia.
"Oh iya terima kasih"
Mereka pun duduk berhadap-hadapan,Cia berada disamping kedua orangtuanya.
Papi Rian terlihat heran melihat penampilan dari kedua pasutri yang memakai pakaian begitu formal belum lagi beberapa orang yang membawa barang-barang seperti sebuah hantaran untuk lamaran."Maaf sebelumnya tuan Reno ada hal apa yang membawa anda kemari"tanya papi Rian yang memang sudah mengenal sosok dari orang tuanya Revan.
"Sebelumnya saya minta maaf kepada anda tuan Rian karena tidak mengabari anda tentang ini semua,tapi sepertinya putri anda sudah mengetahui maksud dari kedatangan kami kemari.
Bukan begitu nak Tiara?"ujar tuan Reno menatap Cia.Cia yang ditatap seperti itu menjadi sangat gugup dan takut,ia bahkan belum bicara apapun kepada kedua orangtuanya.
"Ada apa ini nak?"tanya mami Imel.
Cia hanya diam menundukkan kepalanya,melihat itu mama Vania sangat paham apa yang dirasakan oleh calon menantu nya.
Revan sudah menjelaskan semua yang telah terjadi kepadanya,sebelum datang ke rumah keluarga Cia telah terjadi kerusuhan dikediaman keluarga lhouis.
Tuan Reno sangat marah saat mengetahui kelakuan bejat putra nya yang menjadi kan putri dari rekan kerja nya menjadi korban."Begini jeng Imel,maksud dari kedatangan kami kemari adalah untuk melamar putri dari jeng Imel dan tuan Rian"ucap mama Vania.
Mendengar itu tentu saja papi Rian dan mami Imel sangat terkejut.
Akhirnya mama Vania menjelaskan apa yang terjadi, kemarahan papi Rian tak dapat terelakkan terjadi kericuhan didalam mension tersebut.
Tapi dengan menjelaskan semuanya baik-baik akhirnya mau tidak mau mereka pun menerima lamaran tersebut dan pernikahan akan dilaksanakan besok pagi.
Revan yang tidak menghadiri acara lamaran tersebut juga membuat papi Rian sangat merasa tak dihargai.
Revan yang sibuk menyiapkan acara untuk besok pagi tak bisa hadir membuat mami Imel pun mengerti.****
Keesokan harinya
Semua orang telah berkumpul di gedung tempat acara akan dilaksanakan, gedung yang sangat besar dan dengan dekorasi yang mewah tapi hanya dihadiri oleh beberapa orang saja untuk acara akad.
Resepsi pernikahan akan dilaksanakan hari itu juga dimalam hari nya.Cia telah siap dengan baju kebaya modern berwarna putih yang sangat pas di badan nya,perutnya belum begitu terlihat membuncit karena usia kandungan nya yang masih dua bulan membuat orang tak curiga.
Acara ijab dan kabul telah selesai,cia yang masih berada di sebuah kamar berjalan menuju tempat suami nya mengucap janji suci.
Dengan digandeng oleh ketiga sahabatnya ia berjalan dengan sangat anggun,Revan menatap istrinya dengan tatapan terpesona.
Setelah sampai di kursi yang berada disamping revan,cia kemudian duduk disana.Beberapa jam kemudian setelah acara ijab Kabul selesai,saat nya acara resepsi.
Banyak tamu yang datang dari berbagai kalangan,cia dan Revan duduk diatas pelaminan.Aera dan Rayshaka menghampiri mereka untuk mengucapkan selamat kepada mereka.
"Selamat menempuh hidup baru kakakku, semoga pernikahan mu sakinah mawadah warahmah dan kalian langgeng sampai kakek nenek"ucap Aera sambil memeluk Cia dengan erat.
Aera tau bagai rumitnya kehidupan cia setelah ini tapi ia yakin jika kakak sepupu nya itu pasti bisa menghadapi itu semua."Makasih ya Ra"ucap cia dengan tersenyum yang terpaksa.
"Kalo gitu gue turun dulu ya mau gabung sama yang lain"ucap Aera.
"Ayo kak"ajak Aera kepada suaminya.
"Selamat ya ci, selamat menempuh hidup baru"ucap seorang pria yang tak lain dan tak bukan adalah Axel mantan pacar Cia.
Cia menjabat uluran tangan Axel,jujur hatinya sangat sakit melihat pria yang ia cintai berada dihadapan nya mengucapkan kata selamat kepadanya.
"Makasih ya xel udah mau datang,maaf kalo aku punya salah sama kamu" ucap Cia menahan sesak di dadanya.
"Ekhemm"terdengar deheman keras Revan,ada rasa tak rela melihat istrinya menatap pria lain dengan tatapan cinta.
Axel yang paham dengan itu melepaskan genggaman tangan dari Cia dan menuju Revan.
"Selamat atas pernikahan nya,jaga Cia dengan baik ya"ucap Axel membuat Revan tak Suak mendengar nya.
"Tentu saja aku akan menjaga istri ku dengan baik,kau tak perlu mengkhawatirkan istri ku"ucap Revan sinis.
Axel membalas ucapan Revan hanya dengan sebuah senyuman, kemudian ia kembali turun dan berkumpul dengan teman nya yang lain.
Begitu banyak tamu yang datang membuat cia kelelahan menyalami nya.
Efek kehamilan nya juga membuat tubuhnya cepat lelah."Apa kamu lelah?"tanya Revan.
"Iya aku ingin segera beristirahat"jawab Cia.
"Ayo aku antar ke kamar"ajak Revan.
"Nggak enak sama para tamu jika kita tiba-tiba menghilang dari disini"ujar Cia.
"Jangan hiraukan mereka pikirkan dirimu dan juga anak ku"ucap Revan berbisik.
"Ayok kita pergi"ucap Revan menarik tangan Cia.
Akhirnya Cia pasrah mengikuti Revan.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Cloera Love Ending
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM BACA.... AUTHOR MAKSA....] Apa yang ingin kau bicara kan, kata sekarang waktu ku tidak banyak untuk meladeni orang yang tidak penting"ucap Rayshaka. "Aku tidak ingin berbasa-basi kepadamu,aku kesini hanya ingin membicarakan maha...