25. Kehancuran

726 5 0
                                    

Cia masih menundukkan kepalanya,ia merasa sangat takut saat ini.
Aera yang sudah kehabisan kesabaran pun berjalan mendekati Cia dan mencengkram lengan Cia dengan kasar.

"Bicaralah,jangan membuat ku semakin marah Cia"aera menekankan suara dengan geram karena kediaman Cia.

"Aera loe jangan kayak gini dong,loe bisa nyakitin Cia dia lagi hamil"bentak Chacha.

Aera melepaskan tangannya dari lengan Cia,,

"Oke kalau loe nggak mau ngomong biar gue telpon mami papi,biar semua ini bisa cepat selesai"ucap Aera sambil mengambil handphone nya dari dalam tas.

"Tunggu,jangan gue mohon jangan bilang semua ini sama mami papi Ra,gue bakal ceritain semua nya"ucap Cia terisak.

"Malam itu....."

Flashback on

Dua bulan yang lalu....

"Hahahaha cie yang udah nggak perawan"ucap Cia yang sedang melakukan vc bersama ketiga sahabatnya.
Aera yang memang tidak pernah menyembunyikan apapun dari ketiga sahabatnya menceritakan apa yang telah terjadi kepada nya dan kak Ray.

"Udah diam gue malu tau,kalau begitu gue tutup dulu telpon nya bentar lagi kak Ray pulang dari kantor gue mau mandi dulu,kalian bertiga lanjut aja ceritanya Babay"ucap Aera mengakhiri panggilan nya.

"Woi lu berdua nginap di apartemen gue yuk nanti malam,takut gue ni sendirian"ajak Chacha.

"Gue nggak bisa gue sibuk malam ini,loe sama Cia aja"jawab Sisil.

"Kalau gue lihat aja nanti malam ya,kalau tiba-tiba gue udah di depan pintu apartemen Loe itu berarti gue mau nginep kalau gue nggak Dateng sebelum jam 9 itu berarti gue nggak jadi nginap, your understand"ucap Cia.

"Cih,jadi loe mau nginap atau nggak"tanya Chacha.

"Ya belum tau"ucap Cia santai.

"Udah gue tutup dulu ya,Babay"Cia mengakhiri panggilan nya.

Jam sudah menunjukkan pukul 20:00,Cia berada dikamar nya sudah bersiap untuk pergi ke apartemen chacha ia memutuskan untuk menemani Chacha malam ini tanpa memberi tau kepada Chacha sesuai dengan yang ia katakan tadi di telpon.
Cia menuruni tangga dengan santai ia akan meminta izin kepada kedua orang tuanya terlebih dahulu.

"Mami"Cia memeluk mami Imel dari belakang.

"Sayang,ada apa"tanya mami Amel.

"Mami, Cia mau minta izin buat nginap di apartemen Chacha ya, kasihan dia sendiri disana,bolehkan mi"ucap Cia.

"Boleh sayang,tapi jangan pake baju yang kaya gini udara malam kan dingin,masa kamu cuma pake rok mini sama sweater doang nanti masuk angin sayang"ucap mami Imel.

"Hehheh nggak papa mi,lagian Cia kan bawa mobil bukan bawa motor,nanti baju tidur Cia minjam aja sama Chacha kayak biasa kalau kami lagi nginap disana"ucap Cia.

"Oh iya mi,papi mana"tanya Cia yang belum melihat keberadaan papi nya.

Tak lama setelah itu terlihat papi Rian berjalan kearah mereka,ditangan nya ia memegang sebuah dokumen yang seperti nya itu untuk pekerjaan.

"Sayang,aku berangkat dulu ya"ucap papi Rian sambil mencium kening istrinya.

"Papi mau kemana?"tanya Cia.

"Papi mau nganterin dokumen ini,nak tadi kelupaan,dokumen ini harus segera sampai kepada klain papi"ucap papi Rian.

"Kenapa nggak nyuruh supir aja,ini sudah malam papi pasti capek"ucap Cia.

Cloera Love Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang