38 - Arkeolog Cakar Musang

19 1 0
                                    

Keesokan harinya mereka berkumpul dan Camelia datang paling akhir.

"Hari ini kita membahas singkat untuk misi platinum yang kita dapatkan kemarin." ujar Camelia.

"Neko! Bukannya kau punya informasi lain tentang misi platinum ini, beritahu kita semua." sela Lilith langsung angkat bicara.

Neko menatap satu persatu temannya, "Jebakan," gumam Neko.

Setelah Neko bilang seperti itu, semuanya nampak bingung.

"Haaa..." Hela nafas Neko, "Ada petualang sebelum kita yang menjalankan misi ini, Namun kabarnya mereka tidak kembali ke kota ini. Tidak tahu betul cerita yang sebenarnya, namun arkeolog yang menjalankan misi ini adalah yang terkuat di kota ini." jelas Neko.

"Apa nama kelompok mereka?" tanya Euphy dengan rasa penasaran.

"Arkeolog Cakar Musang." jawab Neko. Seketika beberapa menit mereka semua terdiam ketika mendengar nama arkeolog tersebut.

"Sebenarnya kalian terdiam tahu apa tidak?" tanya Neko yang bingung.

Semua menggelengkan kepala. Neko menepuk jidatnya sendiri. "Intinya kita tidak boleh sembarangan pergi ke gunung itu." ucap Neko serius.

Seharian akhirnya mereka selesai bahas persiapan misi platinum. Kini keesokan harinya mereka mulai berkemas untuk berangkat. Tidak lupa berpamitan dengan Pak Dwargo.

Mereka berangkat pagi hari dengan persiapan matang, namun disitu Rabbit dan pither menghilang.

"Mungkin mereka tidak ingin ikut, lebih baik kita berangkat tanpa mereka dulu." ucap Euphy.

Camelia mengangguk setuju, mereka akhirnya jalan menuju gunung Urs. Di perjalanan yang sedikit jauh mereka dua kali berhenti hingga tiba tepat di bawah kaki gunung Urs.

"Setelah ini tidak ada pepohonan seperti di hutan yang kita lewati. Ini benar-benar gunung berbatu." ucap Neko setelah memastikan  saat naik bukit di depannya.

"Persediaan masih aman kok," ucap Silvia yang sudah memastikan makanan dalam tas cangkang kura-kuranya.

"Ayo kita lanjutkan perjalanan." kata Camelia berjalan dulu menghampiri Neko dan berjalan didepan.

Camelia sudah memperkirakan misi yang sedang dijalani memakan waktu tiga hari. Hingga harus berkemah beberapa kali. Tidak terasa malam telah menjelang, mereka mencari tempat kemah yang sekiranya aman dari binatang buas dan serangga beracun.

"Tenang kawan, aku bawa ramuan agar tubuh kita tidak digigit serangga berbahaya dan ramuan agar tubuh kita tetap hangat meski kita ditempat terbuka." kata Silvia.

"Wah! Hebat kau Silvia," kata Lilith sambil mengolesi tubuhnya dengan krim ramuan yang dikasih Silvia.

"Kita bagi 2 jaga dan 2 tidur. Aku dengan Lilith akan berjaga dulu, sampai jam 12. Setelah itu Silvia dan Neko giliran berjaga, gimana?" tanya Camelia.

Mereka hanya mengangguk setuju. Saat Camelia menjaga Neko dan Silvia, tidak terjadi apa pun justru malam semakin sunyi dan hanya terdengar suara burung hantu. Tanpa disadari waktu sudah jam 12 malam, kini Camelia dan Lilith membangunkan Neko dan Silvia. Giliran Camelia dan Lilith yang akan tidur.

"Oh sudah waktunya yah," ucap Silvia terbangun.

Neko sebenarnya hanya butuh satu jam untuk tidur, hingga sebelum Camelia membangunkan Neko——dia sudah terbangun lebih dulu. Hanya saja Neko memejamkan mata untuk mendengar gerak-gerik makhluk hidup dihutan.

Baru saja berjaga, Neko langsung mengaktifkan tulang revolusioner mode shotgun. Neko mengantongi darah rusa, agar tidak menggunakan darah jari seperti biasanya.

Archaeologist  : Mysterious in island dragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang