15 - Naga Tornado

20 7 11
                                    

Ketiga gadis remaja itu pun akhirnya sampai di perbukitan tempat naga yang dimaksud Xerneas. Namun nampaknya mereka tidak melihat sosok naga tersebut.

"Petunjuk kita hanya ke negeri kurcaci, jika lama di perbukitan ini kemungkinan si naga jahat itu muncul. Ini kesempatan kita untuk terus maju." ucap Silvia dengan semangat.

"Tunggu," ucap Neko sambil menunjuk sesuatu di kejauhan.

Camelia dan Silvia terkejut, tiga putaran tornado besar sedang menghancurkan pepohonan dan beberapa rumah. Tempat yang dilihat amereka nampak seseorang dengan tubuh kecil dan telinga runcing, mereka adalah kurcaci.

"Naga itu sedang mengamuk dengan dahsyat." sambung Neko.

"Jika kita mendekat yang ada kita ikut diterbangkan." ucap Silvia.

"Kurasa memang harus di serang jarak jauh." ucap Neko sambil membidik dengan sniper tulang artefaknya.

"Percuma, peluru tak mungkin menembus badai sekuat itu." ucap Camelia.

Akhirnya ketiga gadis itu terpaksa berpencar ke arah berbeda. Mereka teringat kejadian di reruntuhan kuno, kemampuan mereka bertiga berbeda namun bisa melengkapi satu sama lain.

Sepertinya aku sekejap tadi melihat serangga spesial di rerumputan ini. Apapun binatangnya setidaknya bisa menerobos badai itu. batin Camelia.

Camelia akhirnya melihat seekor serangga kumbang badak berwarna perak besi. Dia langsung cepat membuka jurnal arkeolog kristal dan melihat gambar kumbang badak perak tersebut dengan nama spesial Heracross. Camelia segera membuka buku gambar artefaknya dan menjinakkan beberapa Heracross.

Camelia memastikan jika itu beneran Heracross atau bukan, dia mencoba mengangkat kumbang tersebut dan ternyata beratnya melebihi besi baja rel kereta.

"Ini bakal tak berpengaruh dengan angin besar itu. Memang lawan yang pas dengan angin adalah besi." ucap Camelia.

"Jika dilihat dari dekat, naga itu panjang dan berputar terus. Padahal menurutku itu bikin pusing." ucap Silvia yang sedikit mendekat dengan tornado, namun dia berpegang erat dengan pohon.

Silvia teringat, dia menyimpan bubuk bunga pewangi. Silvia seketika tersenyum, ini akan jadi ajang promosi terbaik sepanjang sejarah. Dia melempar bubuk tersebut, dan bubuk tersebut langsung disapu oleh angin tornado. Silvia tersenyum kembali, wewangian bunga tiba-tiba tercium menyengat dan menyebar ke segala penjuru.

"Apa yang dilakukan itu anak?" pikir Neko.

Camelia mengira bau harum tersebut adalah pertanda untuk menyerang, dia segera memerintah para Heracross tersebut maju menyerang naga. Neko dan Silvia terkejut saat melihat ratusan kumbang berwarna perak terbang mendekati naga putih ditengah tornado tersebut.

"Sepertinya itu ulah dari Camelia." ucap Silvia.

Naga putih seketika berhenti berputar dan menyemburkan badai ke arah Heracross. Namun sayangnya Heracross sangat kuat dan terus terbang hingga mereka satu persatu hinggap ditubuh sang naga. Karena tubuh mereka bagaikan besi baja, naga pun tidak kuat terbang dan langsung terjatuh. Para kurcaci bersenjata pun datang berbondong-bondong menembakkan panah ke arah naga putih.

Neko melihat kejadian itu sangat iba dan tidak ingin ada perundungan terhadap naga. Dia langsung menembakkan tulang revolusioner berbentuk shotgun ke langit. Seketika para kurcaci berhenti memanah.

Camelia dan Silvia berlari menghampiri Neko dan kerumunan kurcaci. Neko mendekati naga putih tersebut, dan mencabut kristal yang menempel dikepala naga.

Silvia segera mengambil beberapa tanaman penyembuh dari dalam tas cangkang kura-kura. Sedangkan Camelia berjalan menghampiri pemimpin kurcaci bersenjata.

Archaeologist  : Mysterious in island dragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang