1 - Kerang Hitam

274 19 16
                                    

"Pulau Naga?"

"Nama hanyalah legenda,Nak. Yang sebenarnya hanyalah pulau kecil tak berpenghuni sehingga orang-orang membuat cerita-cerita aneh agar terkesan keren. Tapi kenyataannya sekarang hanya dijadikan rekreasi biasa." Ayah Camelia kembali membuka buku geografinya.

Camelia sudah mengira ini, sebuah kebohongan publik yang disebarkan tanpa tahu sebenarnya. Camelia kini memandangi ibunya yang tengah mengumpulkan kerang-kerang ditepian pantai. Karena tidak ada hal lain yang Camelia lakukan setelah selesai melukis pantai nan indah dengan cat warna.

"Bu, boleh aku ikut bantu?" Camelia menghampiri ibunya, dia juga penasaran dengan kerang-kerang yang ibunya kumpulkan.

"Kau tahu kenapa kerang-kerang selalu  menutup, dan membuka  jika dia lapar?" Ibu Camelia tiba-tiba melontarkan pertanyaan.

"Ibu..aku kan baru kelas dua SMP, mana tahu soal yang kaya gitu," kata Camelia dengan wajah sinis.

"Jangan pura-pura bodoh, ibu tahu kelakuan kamu minggu lalu di ruang kerja ayah."  kata ibu yang membuat Camelia sangat terkejut.

Ibu tahu?! batin Camelia.

"Maksud ibu yang aku ambil pensil warna itu?" Camelia memastikan.

"Kau menjawab teka-teki yang ada dalam artefak milik ayah. Lalu kamu juga yang pura-pura hanya mengambil pensil warna padahal kamu mencari alat pelacak yang biasa kamu mainin. Masih belum ngaku?" Ibu Camelia berhasil membuat wajah putrinya merah merona.

"Jangan kasih tahu ayah yah, Pliss.." bisik Camelia memohon kepada ibunya agar merahasiakannya, ibu Camelia hanya mengangguk dan kagum dengan kemampuan putrinya.

"Sekarang jawab pertanyaan ibu tadi," ucap ibu Camelia dengan tatapan tajam.

Camelia menyentuh dagunya dengan jari telunjuk kanan sambil berpikir jawaban yang tepat dalam sekejap Camelia mengukir senyum ke arah ibunya.

"Sebagian tubuh mereka hanya mulut, jadi tidak heran jika mereka buka tutup saat lapar dan saat berenang." jawab Camelia.

"Tepat sasaran." jawab ibu Camelia.

Ibu Camelia segera kembali menuju ayah, sedangkan Camelia sendiri masih ingin mengumpulkan kerang-kerang, dia tidak tahu saat embernya penuh. Camelia kembali menemui ibunya. Alangkah terkejutnya saat Camelia melihat perkemahannya berantakan dan kedua sosok orangtuanya tidak ada.

Segera Camelia berlari kesana-kemari mencari kedua orangtuanya. Setengah jam berlalu, Camelia mencoba untuk duduk sebentar di tempat duduknya saat bersama ayah. Tidak disengaja Camelia melihat secarik kertas dimeja. Kertas itu dari sobekan buku gambar milik Camelia. Diatas kertas tersebut terdapat ada kerang besar berwarna hitam pekat. Camelia segera membuka kertas tersebut, dan ada isi pesan bertuliskan :

"Tentara Putih telah berbaris, Keberanian adalah senjata, Tentara Hitam adalah penuntun yang baik dan kunci terbukanya pesawat. Bersiaplah untuk bertempur!"

Sejenak Camelia berpikir, tulisan yang ada dalam kertas itu sangat absurd atau bisa dibilang tulisan yang  seperti ditulis dengan tergesa-gesa.

"Mereka belum jauh," pikir Camelia. Tapi dia juga harus segera menjawab teka-teki aneh itu.

"Apa kalian ingin mengujiku?!" Camelia memastikan bahwa dia tidak dikerjain kedua orangtuanya.

Tidak ada jawaban, mereka benar-benar diculik. batin Camelia.

Camelia akhirnya memutuskan untuk menjawab teka-teki dan dia sempat bingung dengan kata 'Tentara'. Seolah tempat yang Camelia pijak bukanlah tempat aman. Tiba-tiba Camelia teringat sesuatu dengan maksud 'Tentara Putih'.

Archaeologist  : Mysterious in island dragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang