Bab 5. Contract

210 36 6
                                    

"Anak kandungnya tidak disambut?" Sedari tadi Kakashi cemburu melihat orang tuanya hanya menyambut Shinka. Padahal dia juga putra mereka.

Keesokan harinya, mereka kembali ke Maison Hatake. Maison ini sangat besar bahkan lebih besar dari Maison Uchiha. Kedatangan Shinka disambut dengan hangat sampai Kakashi pun dilupakan.

"Hya! Posisi itu sudah tergantikan sama Giri No Onee-Chan." Canda Eiji memancing emosi Kakashi.

*Giri No Onee-Chan adalah sebutan Kakak ipar perempuan di Jepang.

Tanpa kata Kakashi merangkul adik dajal-nya dan perlahan menghimpit leher belakang Eiji dengan satu cengkeraman tangan sampai Eiji meringis menahan sakit. Shinka lihat itu ngeri sendiri, sekuat apa tangan suaminya itu.

"Nii-San. Lepaskan! Sakit!!" Pinta Eiji memegangi tangan Kakashi yang semakin kuat.

Bukannya menolong, orang tuanya justru tertawa, bukan tidak mau menolong tapi sudah biasa melihat mereka bertengkar. Walaupun mereka sudah tidak kecil lagi, mereka masih anak kecil dimata orang tua. Tapi, tidak dengan Shinka, dia tidak tega melihat orang lain kesakitan, dia melepas pelan tangan Kakashi.

"Makasih Nee-Chan." Ucap Eiji senang terbebas dari cengkraman Kakaknya. Bener kata orang, kakak ipar itu jauh lebih baik dari pada kakak kandung sendiri.

"Kalian ini tidak tahu malu sekali. Masih saja berantem. Apalagi kamu Kakashi." Sakomo sudah lelah menasehati kedua putranya. Bahkan Putra sulungnnya yang sudah dewasa dan sudah punya istri sekarang, tidak ada habisnya menjaili adiknya.

"Eiji yang mulai." Kakashi mencoba membela diri. Terlihat ada sedikit cekcok lagi diantara 2 saudara kandung itu.

Haromi mulai turun tangan dan mereka langsung diam kena mental, "Kalian stop. Kakashi-kun jangan diulangi lagi, kamu bukan anak kecil lagi, kamu sudah punya istri dan Eiji-Kun juga jangan suka jail sama kakakmu ya apalagi membuat kakakmu ini marah."

"Iya Ibu." Mereka menjawab kompak. Kalau sama Haromi situasi apapun bisa terkendali dengan tenang dan walaupun mereka saling berselisih rasa sayang pada ibunya tetap selalu kompak.

"Sekarang kalian istirahat. Putriku Shinka, bawa semua barang kamu ke kamarnya Kakashi setelah itu istirahat nanti kita makan malam bersama." Perintah Haromi di patuhi oleh semua anak-anaknya.

"Nee-Chan! Aku bantu bawa kopernya sekalian aku tunjukin kamarnya." Tawar Eiji bergitu manis. Disini Shinka dapat melihat perbedaan antara kedua saudara ini, Eiji lebih periang serta hangat daripada Kakashi yang sangat dingin dan tidak banyak bicara.

"Bo-"

"Aku yang akan membawa istriku ke kamar ku." Belum juga Shinka menjawab langsung di potong oleh Kakashi yang merebut koper ditangan Eiji lalu menarik Shinka naik tangga menuju kamarnya.

Eiji baru sadar kalau Kakaknya bisa se-posesif itu dengan istrinya. Padahal dia hanya menawarkan bantuan langsung emosi saja. Kadang lucu melihat tingkah kakaknya yang absurd ini dan sialnya Eiji suka menjailinya.

"Wah! Ini kamar kamu?" Alasan kenapa Kakashi tidak banyak bicara yaitu tidak perlu menjawab semua pertanyaan namun bisa menjawabnya tanpa membuka mulut. Shinka salah, sudah tahu Kakashi tadi pamit akan membawanya ke kamar, sampai kamar masih bertanya ini kamar siapa.

"Aku hanya ingin basa-basi." Dasarnya Shinka itu cewek yang banyak bicara lalu dapet suami yang irit bicara.

"Aku gak suka basa-basi. Cepat bereskan pakaianmu!" Perintah Kakashi duduk di sofa dan mengerjakan semua pekerjaan. Dia tidak mengambil cuti sama sekali dihari pernikahannya, tidak ambil cuti saja pekerjaannya sangat banyak apalagi dia ambil cuti bisa mati berdiri nanti.

ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang