Bab 10. Exception Day

157 25 8
                                    

"Sesuatu yang besar berawal dari hal yang kecil."

>Shinka<

***

"Kenapa?" Shinka terbangun dari tidurnya karena Kakashi menggeliat tidak nyaman.

Dilihatnya baju Kakashi basah karena keringat. Hal itu merupahan respon alami tubuh untuk menurunkan suhu internal yang sudah cukup tinggi. 

Pantas saja Kakashi tidak nyaman, Shinka melepas pelukannya. Dia menuju tempat ganti baju untuk mengambilkan Suaminya kaos yang tipis dan mudah menyerap keringat. 

"Bajunya diganti ya, ini basah banget." Perintah Shinka dengan Kakashi yang tidak berdaya.

Shinka membantu melepas baju Kakashi, astaga tubuh Kakashi ternyata sangat indah. Dada bidang, perut kotak-kotak, kulit putih dan bersih, siapa cewek yang tidak terpesona melihatnya.

"Kamu suka?" Tanya Kakashi melihat Shinka yang terus memandangi tubuhnya. Karena sudah ketahuan, Shinka tidak memiliki alasan kalau dia sangat menyukai tubuh kekar suaminya.

"Tidak jadi ganti baju? Aku kedinginan." Astaga Shinka sampai gagal fokus hanya karena melihat tubuh Kakashi. Dia menyodorkan kaos yang sudah dia ambil tadi.

"Kamu tidak membantuku?" Tangan Kakashi terpasang infus, dia tidak bisa banyak bergerak dan takut juga kalau nanti infusnya terlepas. 

Tidak ada alasan lagi untuk menolak. Perlahan Shinka membantu memakaikan kaos dengan iman yang tersisa. Sial, kaosnya tidak bisa turun dengan sendirinya kalau tidak ditarik, Shinka tidak mau bersentuhan langsung dengan dada suaminya. Sudah dibilang imannya hampir habis.

Sebenarnya bisa saja kaos itu turun sendiri, tapi Kakashi sengaja membesarkan dadanya, memancing Shinka menyentuh tubuhnya. Dan caraitu berhasil, perlahan tangan Shinka mendekat, memegang ujung kaos itu. Ayolah, ini sudah malam dan Kakashi masih sakit.

"Sudah aku turunkan, sekarang tidur."

Grap!

Kakashi memeluk tubuh Shinka cepat, "Aku butuh ini."

Cowok itu tidak bisa tidur kalau tidak dipeluk Shinka, tidak hanya itu tangan kakashi menempatkan tangan Shinka ke kepalanya, meminta untuk di elus.

"Seperti anak kecil saja." Shinka berkomentar tapi tetap dilakukan dan sambil membenarkan letak tubuh mereka agar semakin nyaman.

"Iya kah?" Tapi Kakashi ingin seperti ini. Sudah lama dirinya tidak dimanja apalagi saat sedang sakit. Ingin dimanja oleh sang Ibu juga tidak mungkin dan lebih tepatnya tidak senyaman dimanja oleh pasangan.

"Memangnya kita pasangan?" Tanya Shinka benar kan? mereka tidak ada hubungan pasangan hanya hubungan kontak pernikahan.

"Shinka-Chan. Jangan bahas itu." Kakashi tidak menyukainya. Lagi pula, hari ini masih hari pengecualian, Shinka akan melakukan apa yang Kakashi inginkan. Tapi memang benar, kalau kondisi badan sedang tidak baik, pengennya emang dimanja dan Shinka juga suka dimanja dan memanjakan.

"Arigato, Shinka-Chan." Ucap Kakashi sebelum dia tertidur, usapan lembut dirambutnya membuat dia tidak bisa menahan rasa kantuk. Shinka juga ngantuk habis selesai oprasi terus merawat suami yang demam, ternyata menjadi istri sangat melelahkan.

***

Keesokan harinya, Kakashi terbangun dengan suara Shinka yang begitu lembut, "Gimana Keadaanmu?"

"Sudah jauh lebih baik sekarang." Bahkan dia bisa masuk kerja hari ini.

"Kerja terus." Sindir Shinka mulai terpancing emosi. Bisa gak sih hari ini itu urusan pekerjaan tidak usah dibahas? Fokus dulu untuk sembuh? Shinka sensitif dengan pekerjaan.

ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang