Bab 24. Daughter

77 5 5
                                    

WARNING!
15+
Terdapat adegan sensitif di RS dan banyak Darah!!

.
.

Kring! Kring! Kring!

Telfon di ruangan Shinka berdering, dengan tenang Shinka mengangkat telfon itu, "Dengan Dokter Shinka disini."

Mata Shinka membulat mendengar kabar dari IGD. Segera dia meninggalkan tasnya karena ini adalah jam pulang namun dia tidak bisa karena mendadak ada pasien darurat yang harus dia tangani. Dengan cantiknya Shinka memakai jas dokternya dan menuju ke IGD.

"Dimana pasien itu?" Tanya Shinka mengikat rambut merahnya lalu memakai handscoon.

"Sedang perjalanan menuju kesini." Jawab perawat yang sudah siap dengan peralatan tempurnya.

Sore ini telah terjadi kecelakaan mobil yang didalamnya terdapat balita umur 15 bulan, itu yang akan menjadi pasian Shinka.

Mobil ambulance datang dengan sirine yang begitu keras. Para medis mendorong brankar menuju IGD yang sudah di sambut oleh tim Shinka.

"Pasian balita atas nama Haori dengan umur 15 bulan, sudah tidak sadarkan diri sejak 10 menit yang lalu. Mengalami benturan keras di bagian dada dan perut serta terdapat jejas pada perut bagian samping." Jelas Para medik sambil memindahkan pasien ke bed RS.

Shika memahami kondisi pasiennya, dengan cepat para perawat memasangkan alat-alat untuk mengetahui tanda vital pada balita cantik ini. Pernafasannya menurun, saturasi menurun, nadi sangat lemah.

"Siapkan intubasi." Shinka akan memasangkan alat bantu nafas pada Haori, karena kondisinya semakin memburuk.

Dengan mudahnya Shinka dapat memasangkan alat tersebut pada Haori dan pernafasannya kembali stabil. Setelah itu Shinka meminta Hakeru untuk membawakannya USG portebel, dia akan memeriksa abdomen Haori.

Dari luar sudah terlihat jika perut Haori memerah dan membengkak. Dia mencoba menekan perutnya dan reflek Haori merasakan nyeri. Dugaan Shinka benar, terjadi perdarahan pada abdomen Haori dan sebagian limpanya rusak. Haori harus segera di oprasi namun sebelum itu Shinka menunggu hasil laboratorium dan CT-Scan terlebih dulu dan persetujuan dari kedua orang tua Haori.

Seorang wanita cantik dengan rambut panjang berwarna hitam sangat khawatir akan keadaan putrinya. Hanare menangis melihat anaknya dipasang dengan banyak alat seperti itu.

Shinka keluar dari ruang tindakan, menghampiri Hanare yang sedari tadi melihat Shinka melakukan tindakan. Shinka memberitahu semua kondisi Haori serta tindakan Oprasi yang harus segera dilakukan serta disetujui.

"Lakukan yang terbaik pada putriku Dokter. Selamatkan putriku." Hanare memohon kepada Shinka untuk menyelamatkan putrinya, dia tidak ingin putrinya kenapa-kenapa.

Hakeru memberikan berkas yang harus Hanare dan suaminya tanda tangani karena ini sudah menjadi prosedur persetujuan tindakan oprasi pada pasian anak.

"Dimana ayahnya?" Tanya Shinka membuat Hanare kelabakan. Mana mungkin Hanare mengatakan kalau ayah dari Haori adalah ...

"Aku Ayahnya!"

Deg.

Jantung Shinka seakan berhenti berdetak saat mendengar suara tersebut dari belakang tubuhnya, suara yang sudah 2 hari tidak dia dengar. Perlahan Shinka berbalik dan terkejut siapa yang muncul dan mengaku sebagai ayah dari Haori. Begitu juga dengan Hanare yang terkejut menatap Kakashi yang datang dengan pelipis yang terluka.

"Baka! Apa yang kamu lakukan?!" Hanare geram dengan lakukan Kakashi yang datang sebagai ayah Haori.

Kepulangan Kakashi akan memperbaiki masalah dalam hubungannya dengan Shinka tapi kelakukannya ini akan membuat hubungannya semakin rumit.

ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang