Bab 12. Gion Matsuri

126 23 6
                                    


Shinka menuruni tangga, hari ini dia pulang awal karena pekerjannya sudah selesai. Dia melihat Eiji sedang frustasi diruang tengah dengan laptop di pangkuannya.

"Pusing mengerjakan tugas?" Tanya Shinka duduk disamping adik iparnya sambil melihat apa yang sedang Eiji kerjakan.

Eiji mengusap wajah frustasi, "Skripsi Nee-Chan. Revisi terus sama pembimbingnya."

Padahal waktu itu Bab 1 sudah di ACC tapi sekarang konsul Bab 2 dan 3 malah Bab 1 suruh revisi lagi padahal masih sama seperti sebelumnya. Sudah 4 kali Eiji konsul revisi terus, itu membuatnya stress.

"Semangat." Semangat Shinka mengusap punggung Eiji sayang.

Eiji tersenyum, hanya usapan lembut di punggung membuatnya sedikit tenang. Tapi bukan Eiji kalau lagi stress tidak menghabiskan uang Kakaknya.

Cowok semester akhir ini mengajak Shinka untuk jalan-jalan sore sambil cari jajanan sekedar melepaskan stress ala Eiji. Ditambah hari ini ada Gion Matsuri ditaman kota. Gadis itu langsung menyetujuinya karena dia juga tipe orang yang sangat suka jajan dan menghabiskan uang. Wah enak sekali ya kalau punya Kakak satu frekuensi seperti ini, seru diajak cerita dan jalan-jalan.

Gion Matsuri adalah festival tahunan yang diadakan di Kyoto selama satu bulan penuh. Perayaan dimulai dengan ritual Kippu iri dan diakhiri ritual Nagoshinoharae pada akhir festival. Puncak-puncak perayaan Gion Matsuri berupa: Yoiyoiyama Yoiyama Yamaboko-junkō. Selain tarian tradisional jepang disana juga ada banyak sekali makanan yang harus dicicipi saat berada disana.

"Kamu mau itu?" Shinka menunjuk stand seafood. Ada cumi, gurita, udang dan kawan-kawannya.

"Wah. Boleh Nee-Chan, sudah lama aku tidak makan cumi." Eiji mendahuli Shinka menuju stand itu, padahal Shinka yang mengajak tapi Eiji yang semangat. Gadis itu menggeleng melihat kelakuan adiknya.

Setelah membeli beberapa jajanan ringan, mereka duduk di sebuah bangku taman. Menikmati semua jajanan yang mereka beli sambil terus bercerita tentang semuanya.

"Ternyata seperti ya punya seorang adik." Shinka merasa bahagia memiliki adik ipar seperti Eiji, seru juga anak ini diajak jalan-jalan. Pokoknya beda banget dengan sifat Kakashi yang dingin dan gak banyak bicara.

"Aku juga bahagia punya kakak Ipar seperti Nee-Chan." Selama dia lahir dan sampai kuliah semester akhir, Eiji belum pernah keluar jalan-jalan bersama Kakashi, karena sudah tahu kan apa alasannya, betul Kakashi sangat sibuk dan lebih suka di kamar dari pada keluar jalan-jalan.

"Apa?! Sama sekali tidak pernah?" Shinka tidak habis pikir.

Eiji mengangguk, "Beneran Kak. Makanya aku bahagia banget punya Kakak ipar."

Shinka menatap Eiji kasian, dia merasakan apa yang Eiji rasakan. Dia juga punya Kakak dirumah namun saat Shinka ingin jalan-jalan, Obito tidak pernah menolak karena Shinka juga jarang jalan-jalan dengan Obito karena sekolahnya yang jauh. Sesekali pulang hanya 1 hari itu pun belum puas melepas rindu sudah balik kembali ke Amerika. Jauh dari seorang Kakak memang sangat sedih, walaupun saat bertemu berantem terus.

"Nee-Chan." Shinka menatap adik iparnya.

"Apakah Nee-Chan sungguh menerima Kakashi-Nee?" Tanya Eiji tiba-tiba membuat Shinka bingung ingin jawab apa.

Ingin Shinka menjawab namun-

"EIJI-KUN!!" Eiji menoleh ke belakang mendapati namanya dipanggil. Shinka juga ikut menatap kearah Eiji menatap namun dia tidak tahu ada apa.

"Kalian juga ke sini?" Eiji tambah senang, teman-teman 1 kampusnya juga berada di festival ini.

"Mikir Skripsi terus takut jadi orang gila." Sasuke yang pinternya setara dengan Kakashi pun hampir gila apalagi Eiji dengan kepintaran yang pas-pasan.

ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang