1 minggu kemudian...
Sepulangnya dari luar kota, Haromi bergegas menemui Kakashi, dia sangat khawatir dengan keadaan putranya.
"Kamu sudah mendingan Nak? Maaf Ibu tidak ada disampingmu saat kamu sakit." Kalau tahu Kakashi sakit Haromi pasti membatalkan acaranya ke luar kota.
Kakashi tersenyum, dia sudah tua tapi masih dianggap anak kecil oleh ibunya. "Aku sudah jauh lebih Ibu. Menantu pilihan Ibu sudah merawatku dengan sangat baik."
"Syukurlah. Lain kali jangan hujan-hujan lagi. Walaupun badan kamu kekar tapi kamu itu gampang sakit malah kamu hujan-hujan." Nasihat seorang Ibu yang sangat tahu bagaiamana keadaan Kakashi.
Shinka merasa ada yang aneh, Haromi tahu kalau Kakashi gamoang sakit. Tapi kenapa Haromi menyuruh Kakashi menjemputnya di RS saat terjadi hujan deras waktu itu?
"Tumben kamu diam aja." Tanya Kakashi menatap Shinka yang duduk menekuk lutut diatas ranjang. Biasanya Shinka cerita banyak hal kenapa hari ini dia diam saja? Itu membuat Kakashi curiga.
"Aku mau bertanya sama kamu. Tapi, kamu jangan marah." Shinka takut kalau Kakashi akan marah kepadanya. Ternyata Shinka diam saja itu ada yang ingin dia sampaikan tapi takut untuk menyampaikan.
Kakashi menyusul Shinka ke atas ranjang dengan laptop dipangkuanya, "Iya."
"Waktu kamu menjemputku, itu benar perintah dari Ibu?" Tanya Shinka berharap Kakashi menjawabnya.
"Kenapa?" Itu sudah 1 minggu minggu yang lalu kenapa masih dibahas?
"Hanya memastikan saja." Jawab Shinka.
"Apa yang ingin kamu pastikan?" Kakashi balik bertanya.
"Jawab Kakashi-San." Shinka butuh jawaban.
"Kamu mau aku jawab jujur atau bohong?" Kakashi ingin menjaili istrinya, suka saja melihat Shinka kesal dan benar saja Shinka kesal dengan itu.
"Terserah kamu saja. Aku mau tidur." Kerena pertanyaannya tidak kunjung dijawab, Shinka menarik selimut dan ingin tidur. Dia capek menghadapi Kakashi.
Kakashi menatap nanar ke arah Shinka yang meringkuk. Asalkan Shinka tahu, Kakashi melakukan ini bukan karena permintaan dari Haromi atau siapa pun, dia melakukan ini murni dirinya sendiri.
Feeling Kakashi benar, jika dia tidak datang menjemput Shinka waktu itu, dia akan didekati lagi oleh cowok yang bernama Shun. Kakashi tidak suka melihat Shun dekat-dekat dengan istrinya, jadi dia datang agar Shinka bisa pulang bersamanya.
.
.Hari ini Shinka tidak bersemangat seperti biasanya, dia terus memikirkan tentang Kakashi waktu itu. Hanya soal menjemputnya saat hujan-hujan tapi itu sangat menganggu pikiran Shinka.
"Apa yang sedang Dokter pikirkan?" Shun menegur Shinka karena menempelkan stetoskop pada lengan atas pasien bukan ke dadanya.
"Maaf." Shinka mencoba fokus memeriksa pasien. Bandanya memang ada disini tapi pikirannya ditempat lain.
Setelah semua pasien dibangsal sudah selesai diperiksa, para Dokter residen yang sedari tadi mengikuti kegiatan Shinka diminta untuk beristirahat, namun tidak dengan Shun.
"Apa Dokter sedang sakit?" Shun memastikan kalau Shinka kali ini baik-baik saja, takutnya kaya dulu lagi, sakit tetep dipaksakan untuk bekerja.
Shinka menggeleng, "Tidak Dokter Shun. Aku baik-baik saja."
Sudah memastikan keadaan Shinka baik-baik saja, Shun mendadak menayakan kabar Kakashi tentang sakitnya. Padahal Shinka tidak memberitahukan apapun soal suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract
FanfictionPerjodohan. Mendengarnya saja sudah sudah muak. Apalagi menjalaninya? Perjodohan dari Pewaris Hatake Crop dengan Putri Uchiha. Pulang dari Amerika, seorang gadis cantik dengan rambut panjang warna merah maroon dikejutkan dengan pesta pernikahan dir...