KEESOKAN harinya, Sira menjalani hari seperti biasa. Sekolah pukul setengah delapan, dan belajar sampai jam pelajaran ketiga habis. Setelah itu dilanjutkan dengan istirahat jam pertama.
Pertemuan kemarin di taman sekolah hanya diisi dengan beberapa obrolan dan selebihnya hanya diisi dengan suara senyap di masing-masing kepala. Sepanjang obrolan anak laki-laki itu juga hanya memandanginya dengan binar tak percaya.
Apa Kieva butuh waktu selama ini untuk bisa menyadari kalau orang yang disangkakannya mati dapat hidup kembali?
Tentu saja pasti anak laki-laki itu takjub. Namun dibandingkan perasaan takjub, Sira merasakan kalau Kieva benar-benar merindukannya.
Saat ini Sira tengah berada di kantin bersama beberapa teman perempuan sekelasnya. Sherina, yang merupakan salah satu teman sekelasnya mengajaknya untuk ke kantin bersama. Mungkin ia juga penasaran mengapa Sira bisa kenal dengan Kieva.
"Kenal Kieva dari mana, Sir?" tanya Sherina memulai obrolan. Sherina juga merupakan orang pertama yang menanyakannya mengapa bisa pingsan kemarin.
Sira terdiam sesaat kemudian kembali melanjutkan obrolan, "Dia yang ngajak kenalan duluan, sih." jawab Sira seperlunya.
Tuh 'kan, pasti banyak orang yang penasaran dengannya dan juga Kieva.
"Serius?" timpal Yena kemudian.
"Kok bisa, sih?" tanya balik Jessi. Ini kok makin banyak yang penasaran, ya?
Sira jadi penasaran. Apakah Kieva seterkenal itu?
Sherina menimpali, "Wajar Sir kamu ditanya-tanya, soalnya setau kita dan kebanyakan orang... rata-rata temen Kieva tuh laki-laki semua,"
"Dia juga ga pernah keliatan punya ketertarikan sama anak cewe, maksudnya keliatan punya cewe, gitu. Bukan berarti dia aneh, ya. Tapi menurut temen-temennya juga, walaupun temen mainnya banyak dia juga ga ada yang deket." ujar Sherina.
Perkataan Sherina diikuti anggukan teman-temannya yang lain. "Dan setau kita, Kieva emang punya banyak temen... tapi dia susah terhubung sama orang-orang. Ada yang bilang katanya Kieva pernah depresi parah banget pas SD gara-gara temen masa kecilnya meninggal, ya? Kayanya itu deh yang ngebuat dia susah dideketin cewe-cewe." ucap Sherina mengakhiri perkataannya.
Oke, Sira mulai penasaran tentang Kieva. Tapi kok anak laki-laki itu tidak pernah cerita mengenai bagian ini, ya?
"Kok lu tau banget mengenai Kieva?" tanya Sira. Sherina tersenyum.
"Gue temen SMPnya, Ra. Katanya sih itu gosip, ya. Tapi nyatanya dia emang ga pernah deket sama siapa-siapa pas di SMP juga." jelas Sherina kemudian.
"Makanya pas tau dia ngedeketin lu, pada kaget anak-anak kayanya. Heboh 'kan makanya kemaren pas lu disapa Kieva. Mana berisik banget lagi tuh gerombolan." sambung Jessi kemudian.
Jadi ini alasan mengapa teman-temannya heboh perihal dirinya. Ternyata Kieva seterkenal itu.
Seusai makan siang mereka tandas, mereka pun memasuki kelas untuk mempersiapkan mata pelajaran selanjutnya.
****
Sepulang sekolah, anak laki-laki itu menghampiri Sira ke kelasnya. Sira yang mengetahui itupun mendatangi Kieva yang menunggu di depan kelas.
"Mau jalan-jalan ga abis ini?" tanya Kieva memastikan.
"Mau kemana?" tanya Sira kembali. Kieva berpikir sejenak.
"Jalan-jalan aja." ucap Kieva singkat. Akhirnya Sira menuruti kata-kata Kieva untuk berjalan-jalan dengannya.
Sesampainya di taman dekat sekolahannya, langkah kaki mereka terhenti. Sira pun menduduki bangku yang terdapat di salah satu bangku di taman itu. Kieva pun mengikuti langkah kaki Sira.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Teen FictionAisha, gadis miskin yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung memiliki berjuta mimpi. Awalnya ia tidak pernah bermimpi, toh... apa gunanya bermimpi baginya? Tapi karena pengalaman hidup yang pahit dan ia terus dituntut untuk hidup. Ia memutuskan harus...