05. Menghindar

423 57 3
                                    

[HAPPY READING]

🦋✨🦋

Selesai makan prasmanan, Juan dan Kirana kembali ke tempat parkir untuk pulang.

"Terimakasih mas." ucap Kirana di tengah perjalanan menuju parkiran.

Juan tersenyum, "Sama-sama, btw tadi kamu ngomong kalau saya pacar kamu, ya? Padahal tadi saya perkenalan nya calon."

Kirana menggaruk tengkuknya, "Hehehe maaf ya, mas. Tadi saya refleks."

Juan terkekeh, "Gapapa, kan biar kamu ga keliatan jomblo banget."

Kirana mendengus, sedari tadi Juan selalu saja memperjelas status Kirana yang menjomblo, "Tapi mas Juan liat deh, saya ga nangis kan?"

"Iya juga ya, kenapa kamu ga nangis? Kan jadinya ga ada dramanya?" tanya Juan dengan nada ledekannya.

"Ih ngapain nangis? Lebay."

Juan hanya tersenyum kecil menanggapi Kirana.

Keduanya telah sampai di parkiran, lalu melanjutkan kembali perjalanan menuju rumah masing-masing.

"Mas Juan." panggil Kirana.

"Hm?" Juan menoleh sekilas kearah Kirana.

"Pokoknya makasih banget buat hari ini." Kirana tersenyum dengan mata yang terus menatap Juan.

"Iya, Na. Kamu tuh dari tadi bilang makasih terus."

Kirana menyengir, "Ya karena mas Juan udah mau bantu saya-- hiks hiks."

Setelah tersenyum dengan bahagia, tiba-tiba Kirana menangis, air mata yang sedari tadi ia tahan, akhirnya keluar juga.

"Eh, Na?" Juan panik sendiri, ia menepikan mobilnya ke pinggir jalan.

Karina menutup wajahnya dengan kedua tangannya, "Hiks hiks, jahat." gumamnya.

Juan menggaruk tengkuk nya, kalau begini ceritanya Juan jadi bingung sendiri.

Perlahan tangan Juan menggenggam tangan Kirana yang menutupi wajah gadis itu, "Na, i'm here, it's oke, ya?"

"Maaf mas, saya tadi bilang ga bakal nangis, tapi ternyata sakit banget kalau dibayangin." Kirana perlahan mengadahkan wajahnya.

"Kamu tuh jangan sok kuat gitu, keluarin aja emosi kamu yang tertahan. Saya tau gimana rasanya di tinggal pas lagi di fase bucin." jelas Juan yang terus menggenggam tangan Kirana dan menatap wajah gadis itu, "Dengerin saya ya, Na. Untuk saat ini kamu boleh tangisin dia, memang terlihat seperti buang tenaga, Na. Tapi itu satu-satunya cara buat meluapkan perasaan kamu."

Kirana menatap mata Juan, untuk kali ini gadis itu mendengar penuturan Juan yang cukup panjang.

"Tapi mas, kenapa dia jahat banget? Dia putusin saya, tapi selang beberapa hari dia tunangan, sekarang nikah. Sezan jahat banget, mas." Kirana kembali terisak ketika mulutnya menyebutkan nama lelaki itu.

"Dia akan dapat karma nya, Na. Tapi ga sekarang."

🦋✨🦋

Setelah kejadian 2 hari yang lalu, di mana dirinya menangis tersedu-sedu, kini Kirana merutuki dirinya, "Anjir gue malu banget nangis di depan mas Juan, ngapain segala nangis gitu sih, pasti muka gue jelek banget."

Kirana hanya menghela napas, gadis itu sedari tadi masih bingung, apakah di hari Senin yang cerah ini dia harus berangkat bekerja atau tetap berdiam diri di dalam kamar kostnya.

Back to Normal | Jaehyun × KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang