18. Menginap

446 72 8
                                    

[HAPPY READING]

🦋✨🦋

Juan menghela napas, sore ini keadaan ibu kota begitu macet, mobil Juan hanya berjalan perlahan sesekali.

Lalu Juan menatap kearah kiri kaca mobilnya, di sana ia melihat seorang gadis yang terduduk di kursi halte dengan rambut panjangnya yang terurai sembari menundukkan wajahnya dan juga bahu yang bergetar.

Tak ada yang peduli ketika gadis itu terus menangis, orang-orang yang berlalu lalang hanya melihat gadis itu, seakan-akan itu hanya sebuah figuran yang menurut mereka tidak penting.

Juan semakin menyipitkan mataya, gadis itu familiar bagi dirinya, "Kirana bukan, ya?" gumamnya.

Akhirnya Juan mencoba untuk menepikan mobilnya, lelaki itu keluar dari mobil dan mencoba mendekat kearah gadis itu.

Memang tebakan Juan benar, itu Kirana.

"Kirana?" panggilnya.

Gadis itu mendongak, "Mas Juan?"

Juan tersentak, mata Kirana begitu sembab, lalu ia coba berjongkok agar sejajar dengan Kirana.

Tangan Juan mencoba menggenggam tangan Kirana, "Kenapa, Na?" tanya Juan lembut.

Kirana semakin menangis, ia langsung memeluk Juan, "Mas Juan, hiks."

Juan sedikit tersentak, tapi ia lebih baik mengutamakan perasaan Kirana, perlahan tangan Juan mengelus rambut Kirana dan punggung gadis itu, "It's oke, Na. I'm here." ucap Juan mencoba menenangkan.

"Maaf mas, saya peluk mas Juan. Tapi kali ini saya butuh sandaran, hanya sebentar." ucap Kirana dalam tangisnya.

Juan semakin memperat pelukannya pada Kirana, lelaki itu masa bodo dengan orang-orang yang melihat mereka.

Pasti orang-orang yang berlalu lalang berpikir bahwa mereka sedang menyaksikan sebuah drama yang dilakukan di depan halte bus.

Entah kenapa hati Juan sakit, seakan-akan suasana hatinya ikut merasakan apa yang dirasakan Kirana.

Kirana perlahan melepaskan pelukannya, gadis itu menyeka air matanya dan menatap Juan, "Saya ketemu Sezan."

Juan menghela napas, ia tahu siapa Sezan, lelaki yang ia temui beberapa bulan yang lalu di acara pernikahan.

"Kita ngomong di dalam mobil saya aja, ya? Sekalian saya antarkan pulang?" tanya Juan.

"Tapi motor saya ada di bengkel, mas." ucap Kirana.

"Nanti saya suruh orang untuk ambil motor kamu di bengkel." jelas Juan.

Kirana menggeleng, "Ga perlu, mas. Saya belum bayar biayanya. Lagi pula kuncinya ada di saya."

Juan menghela napas, "Siniin kunci motor kamu, untuk masalah biaya biar saya yang bayar."

"Tapi mas -"

"Kirana?" Juan menatap Kirana.

Akhirnya Kirana mengangguk, "Oke mas, terimakasih."

Juan tersenyum, lelaki itu mengelus rambut Kirana, "Yaudah sekarang kamu masuk mobil duluan, saya mau kasih kunci motor kamu ke orang suruhan saya."

Beberapa menit kemudian Juan kembali ke dalam mobilnya di sana ia melihat Kirana yang sedang melamun.

"Jadi gimana ceritanya?" tanya Juan.

Kirana menengok kearah Juan, "Sezan katanya udah pisah rumah sama istrinya."

Juan mengernyitkan dahinya, "Bukannya mereka baru nikah beberapa bulan, ya?"

Back to Normal | Jaehyun × KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang