bab 1

1K 28 1
                                    

"Perasaanmu adalah tanggung jawabmu sendiri, jika ia sakit maka kamulah penyebab utamanya."
-Adiba Afsheen Myesha



Assalamualaikum semuaa..
Gimana kabarnya?? Sehatt kan?
Ini aku tulis sesuai perasaanku hari ini yaa..Yang mau komen-komen aja, dipersilahkan tempat dan tanggalnya ehe:)
Langsung ajaaa yuk, Happy reading!!




🕊️🕊️🕊️



Sudah seminggu lamanya mereka menjadi pasangan suami istri. Dan mereka juga sudah pindah sehari setelah pernikahannya dikediaman Yesha.

"Mau aku buatin sarapan apa?" Tanyanya.

"Tidak, saya ada jadwal pagi ini." Elaknya meninggalkan seorang perempuan yang terdiam bisu mendengar ucapannya.

Kemudian perempuan tersebut mengedikkan bahunya acuh, toh iya sudah menanyakan.

Ia lalu memasak untuk sarapannya sendiri, karena sebentar lagi ada jadwal kuliah jam 08.30

Buru-buru ia bersiap-siap agar tidak telat menuju kampus.

Setelah sarapan, ia langsung berangkat menggunakan motor maticnya melewati sekitaran komplek rumahnya.

"Pagi pak!" Sapa Yesha ramah melihat tukang kebun rumah sebelah.

"Pagi neng, mau kuliah neng?" Tanya bapak tersebut.

"Iya nih pak, saya duluan ya, assalamualaikum!" Jawabnya.

"Waalaikumussalam, Silahkan neng, hati-hati." Ujar bapak tersebut mendapat anggukan dari Yesha.

Seiring dengan sepedanya yang menuju jauh meninggalkan komplek perumahannya.

Sesampainya di kampus, ia segera memarkirkan sepedanya, lalu menuju ruang kelasnya.

"Wihh, Yesha udah dateng nii, Assalamualaikum ukhtii!" Sapa sahabat Yesha.

Yesha tersenyum mengangguk, "Waalaikumussalam akhii!" Jawabnya mendapat wajah cemberut dari sahabatnya.

"Yeeeu, aku juga ukhti kalii bukan akhii!" Yesha yang mendengar seketika terkekeh.

"Iya iyaa, bercanda kali sil, elah." Jawab Yesha.

Yesha sebenarnya bukan orang yang kaku, ia juga santai dalam berbicara namun ia adalah perempuan yang taat dalam cerita ini.

Silvia pun tergelak mendapat jawaban Yesha.

"Udah sarapan belum?" Tanyanya mendapat gelengan dari silvia.

"Nih aku bawa bekel buat kamu." Ujarnya mendapat tatapan binar dari silvi.

"Wahh, kamu emang sahabat paling baik deh sedunia ini, sinihin, tau aja kalo aku lagi laper."

Yesha tersenyum lalu memberi sekotak makan bekalnya untuk Silvia. Tak jarang memang ia selalu membawa porsi lebih untuk sahabatnya ini.

"Btw makasih loo, aku makan yak!" Ujar Silvia.

"Yoii, makan aja, bismillah dulu." Katanya mendapat anggukan dari Silvia.

Yeshaa [On Going]Where stories live. Discover now