bab 7

601 22 1
                                    

"Sekiranya sudah tidak ada jalan untukku menujunya, maka luaskanlah jalan untukku menuju-Mu saja Ya Allah."

~Adiba Afsheen Myesha.


🕊️🕊️🕊️

Dikampus..

Sedari tadi tak ada yang membuka percakapan diantara keduanya, begitupun Silvia yang turut prihatin dengan keadaan sahabatnya.

"Eehm, kamu tau ngga sha?" Putus Silvia memulai pembicaraan. Yesha menoleh menunggu ucapan Silvia selanjutnya.

"Dikantin paling pojok sekarang ada menu baru loh! Mau kesana ngga?" Ujar Silvia yang tau kebiasaan sahabatnya jika galau pasti obatnya makan.

Yesha tersenyum simpul, ia tau Silvia berusaha menghiburnya, sangat tidak sopan jika dirinya menolak ajakannya.

"Boleh deh, Ayuk!" Sautnya membuat sedikit kelegahan dihati Silvia.

Keduanya pergi dari kelas matkul pagi ini menuju kantin untuk menghilangkan sejenak kegundahan hatinya terutama Yesha.

"Samain sama pesananmu aja sil." Ucapnya diangguki oleh Silvia.

Sembari menunggu makanannya, Silvia memberanikan diri menanyakan pertanyaan yang sedari tadi bersarang di otaknya.

"Hari ini kenapa Sha?" Tanyanya pelan, Yesha hanya menggelengkan kepalanya lemah.

Silvia menghela napasnya pelan, ia tau tidak semudah itu Yesha mengatakan apa masalahnya.

"Gini ya Sha, aku memang ngga tau apa yang sedang terjadi sama kamu, tapi apapun itu lihat semuanya dari segi cinta-Nya, pasti kamu akan baik-baik aja, meskipun gak mudah, tapi yakin ya..!" Ujar Silvia mengelus pelan tangan Yesha.

buliran bening air mata Yesha menggenang dipelupuk matanya, kenapa dihatinya terasa berat seperti sedang dihimpit suatu penghalang yang besar.

Ia mengangguk menerima semua ucapan Silvia, semakin diterima ia semakin malu karena dirinya sudah berani mengeluh pada Allah, padahal yang mengatur semua ini adalah Tuhannya, mengapa ia harus bersedih.

"Aku mau mencoba bersabar dengan semua ini sil, makasih ya kamu udah bikin aku sadar dan mau terus menemani aku!" Kata Yesha sembari memeluk Silvia.

Silvia menganggukkan kepalanya sambil menepuk pelan punggung Yesha.

"Apapun yang terjadi nanti, esok, lusa, ataupun hari-hari berikutnya, aku pasrahkan semuanya pada Engkau Ya Allah.." hatinya berlirih.

°°°

Satu bulan setelah itu...

Yesha hari ini sedang menyiapkan keperluan kuliahnya.

Akhir-akhir ini hubungannya dengan Asraf bisa dikatakan tidak buruk namun juga tidak baik [not bad but not good😌]

Namun sepertinya Asraf mulai tak menunjukkan ketidaksukaannya pada yesha, ya seperti biasa-biasa saja tak ada yang istimewa juga.

Seperti sekarang yang tiba-tiba ia membuka pintu kamar Yesha.

Sang pemilik kamar sedikit terkejut dan segera menoleh.

"Saya ada kerjaan diluar kota, mungkin saya tidak akan pulang sampai lusa atau tiga hari kedepan." Ucapnya lempeng, Yesha mengerti dan mengangguk.

Yeshaa [On Going]Where stories live. Discover now