bab 4

588 20 3
                                    

"Tidaklah mungkin Allah menguji seorang hamba diluar batas kemampuannya."

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Apa kabar semuanyaaa..
Udah lama nii ga up, hehe..
Kalian pada penasaran ngga sih sama kelanjutannya?
Kalau gitu langsung ajaaa, Happy reading..

🕊️🕊️🕊️

"Semalam kenapa tidak pulang?" Tanya Yesha yang tak kunjung mendapat jawaban.

Asraf tampak acuh tak mengindahkan pertanyaan yang dilayangkan Yesha.

Ia malah meninggalkan Yesha yang masih diam bergeming.

Yesha memejamkan matanya sejenak lalu pergi menyusul Asraf.

"Saya sedang bertanya, tolong jawab!" Katanya.

"Kamu tau sendiri jawabannya." Jawabnya datar.

"Apakah kau tidur dengannya?" Tanya Yesha sekali lagi, ia memang pandai menanyakan sesuatu yang dapat menyakiti hatinya.

Asraf menunjukkan senyum smirknya, "Menurutmu?"

Yesha menggeleng pelan, membayangkannya saja ia tidak mampu.

"Apakah dia tau kau sudah beristri?" Tanya Yesha yang diangguki kecil oleh Asraf.

"Kalau begitu menikahlah dengannya, jangan berbuat dosa lagi." Ucap Yesha penuh ketegaran, tidak ada jalan selain ini pikirnya.

Asraf beranjak, ia membisikkan sesuatu pada Yesha,
"Saya harap kamu tidak menyesal atas ucapanmu." Ia berjalan meninggalkan Yesha kembali.

Setetes air mata lolos dari Yesha, bahkan ia tak menyangka bisa setegar ini mengatakannya.

"Allahku.. Aku ikhlas."

°°°

Allah tahu keadaan hambanya, begitupun dengan ujian yang Allah berikan pada setiap hambanya.

Yesha termenung didalam kelasnya, ia memutuskan hanya berdzikir didalam hatinya.

"Aku tidak tahu kalimat suci ini Engkau terima atau tidak Ya Allah, yang sementara aku menggumamkannya dalam memikirkan selainmu." Ia tidak bisa berhenti memikirkan Asraf, sampai pada waktu mata kuliah yang akan di ajarkan oleh suaminya sendiri.

Sialnya hari ini Yesha sendiri yang akan maju dengan kedua teman kelasnya untuk presentasi didepan.

"Langsung saja." Ucapnya tak ingin basa basi.

Yesha menghela nafasnya pelan, ia mulai mempresentasikan tugasnya yang setelah itu dilanjut kedua temannya.

Setelah selesai kelas, kedua temannya tersebut menghampiri Asraf, entah ada urusan apa.

Yesha masih sibuk membereskan barang-barangnya, ketika hendak berdiri, suara bariton dari meja depan megejutkannnya.

"Apa benar Yesha?" Tanya Asraf dengan suara lantang.

Yesha menoleh dan mengernyit tidak mengerti, kemudian ia berjalan pelan mendekati ketiga orang didepannya.

"Apa benar kamu tidak mengerjakan makalah? Hanya terima jadi?" Ulang Asraf.

Yeshaa [On Going]Where stories live. Discover now