"Setiap kali aku merindukanmu, aku selalu ingat bahwa kau tak mencintaiku."
~Adiba Afsheen Myesha
-
-
-
-
-
-
🕊️🕊️🕊️
4 bulan kemudian...
Hari ini adalah jadwal check up kehamilan Yesha, ini sudah masuk Minggu ke 16, namun Asraf menjenguknya terakhir kali memberikan susu hamil itu saja, selainnya ia hantar melalui orang lain atau kurir.
Semenjak mendengar kehamilan Yesha ternyata Asraf mengambil cuti mengajar, iya diganti dengan dosen lain untuk mengajar di kelas Yesha, semua mahasiswa dikelas itu tak menaruh curiga karena mungkin Asraf memang sibuk atau ada kepentingan lain, dilain sisi padahal ada Yesha yang setiap harinya harus menguatkan hati menerima bahwa Asraf tak pernah sekalipun ingin bertemu dengannya.
"Bagaimana keadaan dia dok?" Tanyanya pada seorang dokter perempuan.
"Alhamdulillah sejauh ini bayinya baik Bu, hanya saja ibu bayinya yang kurang baik." Jelasnya membuat Yesha tersenyum samar.
"Bagaimanapun keadaanku, aku tak peduli, yang terpenting bayiku baik-baik saja." Batinnya.
"Apa Ibu mau mencoba operasi untuk penyakit ibu ini? Namun memang berpengaruh terhadap kandungan dan bayi ibu" Tanya lagi dokter tersebut.
Yesha menggeleng yakin,
"Tidak perlu dok, setelah saya melahirkan saya akan melanjutkan penyembuhan itu." Jelas Yesha menolak.Selama ini Yesha memang tidak menceritakan kepada siapapun tentang penyakitnya, ia hanya menyimpannya sendiri tanpa ada yang tau termasuk keluarganya apalagi Asraf.
Mendengar jawaban dari Yesha, dokter tersebut antara yakin dan tidak yakin dengan masalah ini, namun kembali lagi, semua keputusan ada ditangan pasien, dokter hanya bisa menjalankan kewajibannya.
"Baik kalau begitu ibu, kalau anda berubah pikiran segera temui saya." Ucap dokter tersebut meyakinkan barangkali Yesha bisa berubah.
Yesha menjawabnya hanya dengan senyuman, karena sampai kapanpun ia tidak akan mengorbankan bayi dikandungannya.
"Kalau begitu saya pamit dok, terimakasih untuk hari ini." Ujar Yesha dibalas anggukan dan pelukan dari dokter perempuan tersebut. Ia menguatkan Yesha, karena dari beberapa kali pasiennya ini check up tidak ada satupun orang yang mendampinginya.
"Assalamualaikum.." pamit Yesha.
"Waalaikumussalam.." jawabnya.
(Fyi, Bu suarsih sering memaksa untuk mendampingi Yesha namun Yesha menolak dengan alasan bu Suarsih harus menjaga rumah agar tidak kemalingan, padahal Yesha saja yang tak ingin Bu Suarsih tau tentang penyakitnya dan menjadi khawatir padanya.)
Setelah keluar dari ruangan tersebut, Yesha mengeluarkan gawainya, ia berniat ingin menghubungi Asraf. Kemudian ia duduk di kursi tunggu diruang sakit tersebut sembari menelfon Asraf.
Yesha memberanikan diri menelfon Asraf untuk pertama kalinya semenjak 4 bulan lalu ia memberitahukan kehamilannya.
Tut..

YOU ARE READING
Yeshaa [On Going]
Spiritual⚠️⚠️ Dilarang Keras Memplagiasi Karya Ini❗ "Maaf, saya akan mengembalikanmu pada orang tuamu, seharusnya pernikahan ini memang tidak pernah terjadi!" Ucap lelaki itu dengan nada datar yang mampu menghunus hati orang yang ditujunya. °°° "Berbahagiala...