14 || Kebetulan Itu Bukan Kebetulan

20 5 6
                                    

Kelas perdana Wisnu berhasil ia laksanakan dengan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelas perdana Wisnu berhasil ia laksanakan dengan baik. Awalnya, lelaki yang pipinya mulai sedikit tirus ini bingung harus memulai dan menjalankan kelas dengan cara apa. Menurutnya, jika dimulai dengan materi biasa saja pasti membosankan—karena ia pun tidak suka kelas yang monoton hanya materi satu arah. Alhasil, ia mencoba membuat kuis kecil-kecilan berupa tebak-tebakan receh bin garing untuk mencairkan suasana.

Ide Wisnu tidak salah. Wajah-wajah siswanya yang lesu dan terlihat lelah sepulang sekolah bisa kembali tersenyum dan lebih rileks untuk menerima pelajaran bahasa yang biasanya membosankan. Sebagai kelas perdana, Wisnu menyempatkan untuk mengobrol santai dengan siswa-siswinya di 15 menit terakhir.

"Kalian suka baca buku?" tanya Wisnu membuka obrolan.

"Dulu suka, sekarang nggak ada waktu, Kak," jawab salah satu siswi berambut pendek.

"Kenapa?"

"Biasa, tugas banyak."

"Ah, bener juga. Yang lain?"

Siswa lainnya hanya menggeleng-geleng.

"Hm, ternyata baca buku udah nggak ngetren ya di kalangan kalian. Senengnya baca apa kalo gitu?" Wisnu melipat kedua lengannya di depan dada sambil mengerutkan dahi.

"Medsos!"

"Iya, bacain menfess orang. Seru itu, Kak!"

Wisnu mengangguk-angguk. "Oke, nanti setiap ada kelas dengan saya, siapin satu berita ter-update tapi nggak boleh sama, ya! Berita apa pun yang menarik buat kalian aja."

"Termasuk berita K-Pop boleh, Kak?" ujar seorang siswi yang mendapat sorakan dukungan dari teman-temannya.

"Yes! Apa pun. Mau K-Pop, film, slogan-slogan receh pun nggak apa-apa."

"Emang buat apa, Kak?"

"It's a secret!" jawab Wisnu sambil meletakkan telunjuk di depan bibir dan disambut dengan sorakan penasaran dari siswa-siswinya.

Ide yang muncul tiba-tiba saat Wisnu mengajar membuatnya memberikan tugas tersebut. Niatnya, daripada menggunakan contoh kalimat atau struktur yang jarang digunakan oleh siswa-siswinya, mungkin mereka akan lebih tertarik jika contoh-contoh materi pelajaran diangkat dari segala hal yang mereka baca. Meskipun sebenarnya Wisnu juga ingin agar siswa-siswanya suka baca buku, tetapi namanya selera tidak bisa dipaksakan bukan? Lebih baik manfaatkan apa yang mereka sukai dalam proses pembelajaran.

"Mas Wisnu, tadi dicari sama Mas Raka," ujar Dodi, pengajar matematika berkacamata bulat, seperti Harry Potter, yang sedang membuka laptop di meja pengajar.

Wisnu mengangkat alis. "Kenapa?"

"Ada tamu, sih, tadi. Katanya, temennya Mas Raka sama Mas Wisnu juga. Disuruh ke ruangan Mas Raka kalo udah selesai ngajar."

Wisnu tidak jadi duduk dan meminum air dari tumbler yang sudah dibukanya. Ia langsung berjalan menuju ruangan Raka yang ada di lantai dua. Setelah mengetuk pintu tiga kali dan mendengar suara yang mempersilakannya masuk, Wisnu membuka pintu perlahan dan langsung beradu tatap dengan Raka.

Bunga IlalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang