007

80.7K 4.9K 33
                                    

Vote, spam komen dan follow. Jangan jadi sider mentang-mentang cerita ini udah end atau apapun itu.

Happy reading

________

007 ; Jalan-jalan

Saat ini Rachel dan Esher memutuskan untuk membuat kue bersama, mereka berdua melarang para pelayan untuk membantu, mungkin untuk masalah membersihkan dapurnya ditangani oleh mereka.

Esher duduk di meja dapur sementara Rachel mencari telur untuk melengkapi bahan masakannya.

"Pake apa dulu?" tanya Esher

"Pecahin telur." jawab Rachel, ia menghampiri Esher setelah menemukan telurnya.

"Gimana cakap mecahinnya?" tanya Esher bingung

Rachel melirik Esher, melihat anak itu sibuk memperhatikan telur membuat otak iblis nya yang jahil itu muncul dan dengan kejam Rachel memecahkan telur itu dengan mengadukannya ke kepala Esher membuat anak itu terkejut dan mematung sejenak.

Esher menatap telur yang kini sudah pecah itu, bibirnya bergetar menahan tangis sementara Rachel berusaha untuk tidak mengeluarkan tawanya.

Pada akhirnya Esher menangis keras dengan kening yang memerah, Rachel tertawa puas sambil mengelus kepala anaknya itu.

"Utututuuuu... Bayi panda gak boleh nangis, nanti Mama ceburin ke kali." Bukannya tenang justru Esher semakin menangis, memang Rachel ini bukan jagonya menenangkan anak kecil.

Setelah acara memasak makanan bersama, kini mereka berdua sedang mengistirahatkan diri di kasur, Esher sudah tertidur sementara Rachel masih sibuk bermain sosial media.

Rachel berdecak lalu menyimpan kembali ponselnya, dia merasa bosan. Esher sedang tidur dan dia tidak ada bahan untuk jadi korban kejahilannya.

Rachel menatap Esher yang sedang tertidur di kasurnya, sepertinya anak itu sedang bermimpi, terlihat dari mulut Esher yang bergerak seolah sedang menyusu padahal tidak.

Rachel menutup mulutnya sendiri melihat tingkah Esher, lucu sekali jadi pengen gigit.

Rachel menghela nafas lelah, dia baru saja pulang kuliah. Yap! Rachel asli masih kuliah.

Bukan S1, tapi ini S2! Rachel tak mengerti dengan pemilik asli tubuh ini, sudah S1 kenapa repot-repot melanjutkan S2? Untungnya Rachel memilih jurusan Sastra jadinya dia bisa mengimbangi.

Rachel menatap beberapa pelayan yang terlihat bergerombol, karena penasaran Rachel mendekati salah satu pelayan itu.

"Ada apa? Kok pada ngumpul gini?" tanya Rachel membuat seluruh atensi mengarah kepadanya.

Terlihat Keira dengan wajah sumringah menghampiri Rachel, "Akhirnya Nyonya datang, Den Esher dari tadi nangis Nyonya." lapor Keira menjelaskan apa yang telah terjadi.

"Esher nangis? Kenapa? Susunya habis?" bingung Rachel.

Keira menggeleng, "Tadi Den Esher maksa pengen ikut sama Tuan Eros ke kantor, tapi dia nolak dengan alasan gak bisa jagain penuh yang bikin Den Esher nangis sampe sekarang." jelas Keira.

Rachel menatap Esher di gendongan salah satu pelayan yang matanya sudah membengkak juga wajahnya yang memerah.

Ia menghela nafas, lalu mengambil alih Esher dan dibawa kedalam gendongannya.

Lilac (Syringa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang