012

76.4K 4.8K 29
                                    

Vote, spam komen dan follow. Jangan jadi sider mentang-mentang cerita ini udah end atau apapun itu.

Happy reading

________

012 ; Gelang kaki

Rachel dan Esher yang sedang asik menonton tv di ruang tamu kedatangan Eros dan Sese,  Sepertinya baru pulang dari Mall, terlihat dari Sese yang membawa banyak tas yang berisi produk dari brand ternama.

"Sayang, kamu duduk disini dulu ya? Aku mau ganti baju dulu." Sese tersenyum membalasnya.

Begitu Eros pergi menuju kearah kamarnya, Sese memilih untuk duduk di sofa single tepat di samping Rachel.

Ia terlihat sesekali mencuri pandang kearah Rachel, dengan sengaja Sese membuka tas yang berisi barang belanjaannya dan bertingkah seolah memeriksa produk yang ia beli.

Sese berdehem sejenak, "Bagus banget sih anting nya, pas banget di pake buat aku, apalagi Eros yang milihin." ujar Sese dengan nada yang sengaja ia keraskan.

Sese menutup mulutnya seolah-olah terkejut, "Eh? Aduh aku teledor banget sih, malah ngomong di depan istrinya langsung." ucap Sese seolah-olah merasa bersalah.

"Maaf ya? Aku gak nyadar kamu ada disini." lanjut Sese seraya memanyunkan bibirnya.

Rachel mengernyitkan dahinya, ada apa dengan orang ini? Lagipula jika ingin membeli perhiasan Rachel tinggal beli sendiri, tidak perlu repot-repot belanja bersama Eros, asalkan Eros memberikan nya uang.

Tak lama dari itu, Eros kembali dengan pakaian yang lebih santai, "Se? Tadi Mama nelepon aku katanya dia kangen kamu makanya disuruh ke rumahnya sekarang." lapor Eros.

Sese membereskan barang-barangnya lalu berdiri, "Kalo gitu ayo berangkat."

Eros menggeleng, "Maaf sayang, aku ada keperluan. Jadi kamu dianter supir aku aja ya?" ujar Eros menyesal.

Sese mengangguk terpaksa, "Ya udah, kalo gitu aku berangkat ya." Setelah Sese pergi, Eros duduk di sofa yang diduduki oleh Sese tadi.

"Kenapa muka kamu cemberut gitu?" tanya Eros begitu melihat wajah Rachel yang ditekuk.

"Hah? Cemberut? Mana ada." elak Rachel, tapi memang benar wajahnya sudah begini dari lahir.

"Bohong, keliatan dari mata kamu kayak kesel gitu." ujar Eros memicingkan mata curiga

Rachel menghela nafas, dia tidak membalas, namun celetukan Eros membuatnya menatap pria itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Oh..., atau kamu cemburu karena aku beliin perhiasan buat Sese tapi buat kamu gak ada?" Rachel memandang aneh pria itu.

Tiba-tiba Eros tertawa, "Udah gak usah cemburu, kamu mau apa? Biar aku beliin."

Rachel nampak berpikir, tidak buruk juga untuk menolaknya. Ia berdehem sejenak, "Kasih uangnya aja." pinta Rachel

Eros menaikan alisnya sebelah, kemudian dia mengerti apa yang Rachel mau.

Eros merogoh sakunya dan mengambil ponsel, lalu kemudian, "Udah aku transfer, segitu cukup?"

Rachel membuka ponselnya yang terdapat notifikasi dan terlihat sejumlah uang sudah Eros kirimkan ke rekeningnya.

Rachel mengangguk puas, besok mungkin Rachel menggunakan uang itu untuk ia beli perhiasan.

Lebih tepatnya gelang kaki, satu-satunya perhiasan yang Rachel sukai ketimbang yang lain.

Rachel mengalihkan pandangannya kearah Esher yang sekarang malah anteng dengan bedak bayinya membuat hampir seluruh tubuh Esher penuh dengan bedak.

Lilac (Syringa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang