024

54.1K 2.7K 22
                                    

Vote, spam komen dan follow. Jangan jadi sider mentang-mentang cerita ini udah end atau apapun itu.

Happy reading

________

024 ; Awal mula konflik

Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya Raziel muncul kembali.

Pria itu kembali bertemu dengan Rachel karena dia sendiri yang memaksa Rachel untuk bertemu hingga mengancam, Rachel mau tak mau menurutinya dan disinilah ia sekarang, berhadapan dengan pria tersebut yang sedang tersenyum manis kearahnya.

"Ada keperluan apa sih? Aku lagi sibuk." ketua Rachel

"Chel, aku kangen kamu, aku kangen kedekatan kita dulu." ungkap Raziel membuat Rachel geli sendiri.

"Kita gak sedekat itu." jawab Rachel singkat.

Raziel mengangkat alisnya sebelah, "Kamu lupa? Aku lebih kenal sama kamu lebih dulu ketimbang Eros."

"Hah? Maksudnya?" tanya Rachel tak paham.

Raziel menghela nafasnya kasar, "Kamu gak ingat ya dulu aku temen sekelas kamu."

Rachel semakin bingung, ia mencoba berpikir keras apakah Raziel ada di masa lalunya atau tidak.

Namun kepala Rachel tiba-tiba berdenyut nyeri, ia meringis pelan seraya memegang pelipisnya.

Raziel menjadi panik, ia mencoba menyadarkan Rachel dan membantu untuk meredakan rasa sakitnya dengan cara memijat pelipis wanita tersebut.

Rachel ingat! Dulu Raziel adalah teman sekelasnya yang menjabat sebagai ketua kelas dan ia sendiri menjabat sekretaris.

Mereka memang tidak terlalu dekat, hanya sebatas teman sekelas saja mengingat Raziel sendiri sudah mempunyai kekasih dengan teman sekelasnya yang lain.

Rachel masih ingat betapa bucin nya Raziel kepada kekasihnya tersebut, sampai saat mereka kelas 12 Raziel dinyatakan putus dengan kekasihnya tersebut padahal mereka sudah berpacaran dalam waktu yang lama.

"Kamu yang ketua kelas botak itu ya?" Raut wajah Raziel mendatar seketika, ia memang botak dulu mengingat peraturan sekolah yang melarang siswa memiliki rambut gondrong.

"Iya, kamu ingat, kan?"

"Masa itu kamu? Beda banget." ucap Rachel tak percaya.

"Tau konsep glow up kan?" tanya Raziel yang kesal sendiri.

"Tau, tapi kan masa itu kamu? Gak percaya banget." Raziel lagi-lagi menatap datar wanita disampingnya ini.

"Intinya kamu kenal sama aku lebih dulu, sementara itu kamu kenal sama Eros waktu jaman kuliah. Kita juga satu kampus tapi kamu gak kenal aku karena terlalu fokus sama Eros." jelas Raziel

Rachel menghela nafasnya kasar, "Kok bisa aku segila itu ya?"

"Kamu waktu SMA kayak anak pendiem, tapi pas kuliah kayak binatang yang kabur dari safari." ujar Raziel jujur, mendengar hal itu membuat Rachel tanpa aba-aba melayangkan pukulan kepada Raziel.

Setelah urusannya selesai dengan Raziel, Rachel pergi untuk menjemput Esher yang sedang bermain di rumah temannya, tak perlu pakai kendaraan karena tempat bertemunya ia dengan Raziel dan rumah yang menjadi tempat tujuan Esher cukup dekat.

"Gimana tadi di sana? Seru?" tanya Rachel dibalas anggukan semangat dari Esher.

"Tadi temen Ecel baik banget, dia ngasih mainan buat Ecel." Rachel mengangguk paham.

Lilac (Syringa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang