015

74.5K 4.1K 16
                                    

Vote, spam komen dan follow. Jangan jadi sider mentang-mentang cerita ini udah end atau apapun itu.

Happy reading

________

015 ; Pengaduan Sese

Beberapa hari ini Eros terlihat galau, wajahnya sangat menyedihkan. Raut wajahnya selalu muram dengan kantung mata yang menghiasi wajahnya, bahkan penampilannya pun acak-acakan seolah tak terurus.

Bohong kalo dia bilang dia sudah melupakan Sese, nyatanya tidak semudah itu.

Eros dan Sese sudah berhubungan bertahun-tahun, sulit rasanya melupakan wanita itu dalam waktu singkat.

Bahkan Eros tidak ke kantor, dia hanya berdiam diri di kamar dan mengerjakan pekerjaan nya di sana.

Makan pun Eros minta kepada Madam Layla untuk diantarkan, Eros menghela nafas nya merasa bosan karena terlalu lama berada di kamar.

Akhirnya ia memutuskan untuk pergi keluar, dan di ruang tamu seperti biasa ada Rachel dan Esher yang sedang bermain di sana.

Rachel yang menyadari keberadaan Eros lantas bertanya, "Mau kemana?"

Eros melirik sekilas Rachel, "Gak usah ikut campur."

Tanpa mempedulikan Rachel, Eros pergi melangkahkan kakinya keluar rumah meninggalkan Rachel yang masih bertanya-tanya.

"Serius? Dia mau keluar dengan penampilan gembel kayak gitu?" monolog Rachel kebingungan.

Sedangkan saat ini dimana Eros berada, dia pergi ke rumah Rai untuk menghilangkan rasa bosan.

Ia kira di sana akan mendapatkan sebuah ketenangan, namun untuk apa Eros harapkan semua itu? Nyatanya disini sama saja seperti dirumahnya.

"Eh? Lo masih hidup, Er? Gila lo tiba-tiba muncul setelah sekian lama menghilang." Eros melirik sinis Rai.

"Syukurlah masih hidup, makin putihan sekarang." puji Rai

"Itu pucat namanya!" sewot Eros

Rai terkekeh mendengar suara Eros, "Bentar ya bro, gue mau ngejar tuyul dulu."

Rai kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda yaitu mengejar Royce yang berusaha kabur darinya, pasalnya Royce menghindar dari Rai karena tidak mau dipakaikan baju dan sekarang pun Royce masih dalam keadaan berbalut popok saja.

Eros hanya diam tanpa mau ikut campur, ia hanya melihat Rai dan Royce yang saling mengejar.

"Nah, ketangkep kamu! Bebal banget sih uncle bilangin, tinggal diem doang apa susahnya." omel Rai begitu Royce sudah ada dalam genggamannya.

"Harusnya kamu contohin uncle yang sangat kalem, penyabar dan murah senyum ini. Uncle yakin bakalan banyak cewek yang mau sama kamu." lanjut Rai seraya mengoleskan minyak telon ke tubuh Royce

"Tapi sampe saat ini lo masih jomblo, Rai." ceplos Eros dibalas lirikan sinis dari Rai.

Rai tak mengucapkan apapun lagi, ia hanya fokus membaluri tubuh Royce dengan bedak bayi.

Eros terbatuk-batuk begitu Rai menepuk tubuh Royce yang penuh dengan bedak bayi tersebut.

"Ini bedak tabok, bukan bedak tabur lagi namanya." Rai terkekeh mendengar lelucon Eros.

"Tumben bro kesini, oh iya bosen ya kelamaan ngurung di kamar?"

Eros tak menjawab, dia hanya menopang dagu seraya merenung.

Lilac (Syringa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang