002. LA PAZIENZA DI RUBY È PROVATA

81 7 0
                                    

"L-lily aku takut sama anjing milik kamu." Ucap Dea dengan ketakutan karna anjing nya terus menggonggong kearah Dea. Gadis itu semakin ketakutan karna anjing milik Lily tiba - tiba mengejar Dea, gadis itu lari sangat cepat dan terus meminta tolong kepada Lily.

"Lily tolong... tolong... Hiks... Hiks..." Lily hanya menghelah nafas melihat tingkah anjing miliknya.

"Archie Stop!!!" Teriak Lily dengan suara khasnya tapi tidak di respon sampai akhirnya Dea terjatuh. Archie terus menggonggong kearah Dea dengan ketakutan.

Gadis itu langsung lari dan menghadang di depan Archie sambil berjongkok juga menatap tajam membuat Archie ketakutan. Daniel langsung membantu Dea berdiri dan mengajak sedikit menjauh dari anjing milik Lily.

"Kenapa kamu nakal sekali! Mereka teman mami Archie!! Kamu mau mami kirim lagi ke jalan!" Dengan suara khasnya membuat Archie menangis.

"Sekarang cepat minta maaf! Jika tidak hari ini juga akan kirim kamu ke jalan!" Anjing kesayangan Lily langsung meminta lari kearah Dea sambil meminta maaf. Gadis itu terus menatap tajam dan melihat anjing kesayangan miliknya meninta maaf kepada Dea yang masih ketakutan.

"L-Lilly a-aku sudah maaf kan. Tapi aku sangat takut anjing" Dea sambil meremas seragam Daniel sampai kusut.

Langkah kaki gadis itu berjalan kearah Archie sambil berjongkok dan mengusap bulu anjing miliknya. Lily melihat Dea hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepala.

"Permisi nyonya tuan Felix sudah pulang." Ucap salah satu pembantu mansion sambil membungkuk kan badan.

"Felix? Tumben banget pulang jam segini. Sepertinya tercium aroma money. Baik lah saya akan kesana habis ini, kalian bisa istirahat. Oh iya yang belum makan suruh makan terlebih dahulu." Perintah gadis itu yang di jawab anggukan oleh pelayan mansion.

"Daniel tolong kamu gendong Dea bawa masuk ke dalam habis ini aku yang mengobati Luka di kakinya." Pria itu hanya bisa menjawab anggukan ingin menolak takut marah. Lily juga membawa anjing miliknya masuk ke dalam dan melepaskan kearah Felix yang berdiri pinggir kolam renang sambil merokok.

"Tumben pulang jam segini? Apa ada masalah di kantor Felix." Langkah kaki gadis itu berjalan kearah sofa sambil membawa P3K untuk mengobati luka Dea.

"Enggak ada sih nyonya karna tugas saya sudah selsai. Mau kasih tau aja kalau saham kita bulan ini naik dari bulan kemarin dan banyak perusahaan yang kerjasama dengan jumlah yang sangat besar." Gadis itu langsung menaikan alis sebelahnya dan tersenyum kearah Felix.

"Aturan siapa yang kamu pakai. Coba mana aku lihat, kamu pasti bohong kan Felix." Gadis itu sambil mengobati luka di kaki Dea sambil merintih kesakitan.

"Aturan nyonya. Astaga buat apa aku bohong ini kalau gak percaya nyonya cek sendiri. Ohiya siapa mereka nyonya." Pria itu berjalan kearah Lily sambil membawa berkas perusahaan.

"Kapan aku membuat itu hm. Biasanya kamu sering jail mangkanya aku gak percaya. Teman aku, sana kamu ganti baju terus kita makan." Ucap Lily yang di jawab anggukan oleh Felix. Gadis itu selsai mengobati luka di kaki Dea langsung membaca berkas dan tersenyum melihat saham bulan ini.

"Lily kata nya kamu laper." Ucap Dea dengan lembut membuat Lily menoleh kearah Dea sambil tersenyum.

"Ohiya.. aku lupa. Iya sudah kita makan dulu terus selsai kan tugas kelompok tadi." Gadis itu berdiri dari duduknya sambil membawa berkas kantor dan beteriak memanggil Felix.

"Felix cepetan keluar. Kita makan bersama.. aku tunggu di meja makan." Teriak kan gadis itu cukup keras. Langkah kaki mereka berjalan kearah meja makan yang sudah di siapkan pelayan mansion.

The Boy's A Liar Pt.2 ❤️‍🔥|| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang