"Kakak! Minta maaf sama Felix." Ucap mami Nora yang lengsung di tatap tajam oleh Ludovica
"NO! Jangan pernah menyuruh saya minta maaf nyonya Nora!! Lebih baik anda diam duduk jangan pernah ikut campur dengan urusan saya nyonya Nora Angelin Fiorenza Wiliam!!!" Dengan suara khasnya membuat semua orang terdiam tidak dengan Felix kenal dengan nada itu adalah Ludovica Enrica Edvige Vittoria ( Leader A'MOV )
"Nyonya Nora maafkan bos saya. Lebih baik nyonya duduk dan nikmati perjalanan kali ini." Ucap Felix yang langsung sigap dan sedikit takut karna ia salah orang
Pesawat pribadi milik keluarga Wiliam persiapan Take off dari bandara Italian ke New Zealand 1hr, 3j+ lumayan cukup lama. Dalam pesawat begitu hening karna Ludovica yang terus menatap kaca pesawat, Felix membeikan kode kepada pramugari membawakan satu gelas alcohol.
"Nyonya boleh kah saya bertanya sesuatu." Felix mencoba mengajak Bosnya biacara meskipun agak takut
"Tanya aja nanti saja jawab! Tolong cari tau siapa dalang pembunuh Kakek Nenek Dea." Jawab gadis itu dengan dingin
"Bos mungkin tau soal pembunuhan di italian sekarang semakin ramai dan banyak orang takut keluar dari mansion. Bukan hasilnya sudah keluar nyonya?"
"Uhm.. saya tau itu terus kenapa? Mereka tidak ada urusan dengan saya. Keluar hasil nya sangat aneh karna rumah Dea sebelum kebakaran nenek kakek Dea di tusuk dengan pisau dapur. Pastinya polisi bodoh itu tidak menemukan pelakunya."
"Nyonya gak ada niat untuk menangkap dalangnya. Saya juga takut nyonya kalau keluar sendiri di malam hari. Pisau dapur? Tunggu - tunggu berapa hari lalu juga ada yang di tusuk tapi pakai pedang nyonya terus mati orangnya, kan mereka bodoh nyonya."
"Kau pikir aku polisi! Bodoh kan kamu pakai mobil bby! Ia kalau jalan beda cerita. Kenapa gak sekalian di penggal kepalanya terus tubuhnya di sandarkan ke dinding, ia mati bodoh! Kalau di tusuk hidup kan lucu. Kayak kamu!" Jawaban gadis itu membuat Felix menelan ludah nya kembali dan Rafael fall silent ia jika bodyguardnya jadi sasaran empuk kekasihnya
"Buka itu maksudty nyonya, tapi aku takut nyonya kalau aku mau masuk mobil terus di tusuk bagaimana? Mau tanggu jawab. Kan serem nyonya kalau berdiri tanpa kepala, nyonya kan aku tanya baik - baik kenapa jawab nya kasar banget. Kok aku sih nyonya!" Protes tidak terima
"Terus apa tuan! Kamu sakit? Kamu gila? Hei bodoh gak ada orang yang mau nusuk kamu!! Sudah deh jangan tanya yang hal aneh membuat mu makin bodoh. Kamu mau lihat manusia tanpa kepala ehm.. ada di ponselku. Kamu yang bodoh tanya hal aneh ke saya tau gue lagi pusing! Sudah ah.. diem atau gue tendang dari atas pesawat! Pilih mana?" Gadis itu langsung melemparkan ponselnya kepada Felix melihatkan berapa orang asing tanpa kepala membuat Felix freeze sebentar dan langsung menaruk ponsel Ludovica
Dalam pesawat berubah menjadi hening karna sikap Ludovica. Daddy angkat Ludovica hanya bisa diam saja karna ia tau siapa anak angkatnya. Salah satu pramugari membawakan apa yang di minta tadi dengan pelan - pelan meletakan satu botol Alcohol dan satu gelas kosong.
"Jangan menatap saya seperti itu! Kembali lah kepada tempatmu!" Suara dingin Ludovica membuat pramugari cantik itu membukuk badan dan pergi ke belakang
Gadis itu langsung minum satu botol alcohol tanpa menuang di gelas kosong itu membuat Felix menghelah nafas. Rafael yang berada di samping kekasihnya hanya bisa diam sampai akhirnya ketiduran.
Waktu terus berjalan pesawat pribadi milik Wiliam tiba di bandara New Zealand dengan selamat. Gadis itu merasakan tangan nya sangat capek karnah menahan kepala Rafael bersandar di pundaknya selama perjalanan.
"Rafael, bangun sudah sampai." Gadis itu sambil menggoyangkan tubuh Rafael sedikit pucat
"Hei bangun Rafa! Kenapa wajahmu pucat sekali kamu sakit?" Ucap Gadis itu mengarahkan tangannya ke kening Rafael
Deg...
"Daniel juga Egiodeo ini kenapa sahabat lo tiba - tiba sakit? Bantu saya bawa ke mobil." Perintah gadis itu yang di jawab anggukan
Mereka berdua keluar dengan khawatir dengan tubuh Rafael tiba - tiba sangat panas sekali. Mami Daddy Dianella juga sedikit bingung dengan ke khawatiran anaknya. Joshua melihat gadis itu khawatir hanya bisa tersenyum dan ikut masuk ke dalam mobil bersama kekasihnya.
Berapa mobil mulai meninggalkan bandara New Zealand pakai jalur Vvip. Selama perjalan Lily sangat khawatir karna dari tadi Rafael mengigau minta maaf kepada Lily dan tubuhnya merasa dingin membuat Lily merubah sikapnya sedikit hangat tidak dengan wajahnya.
"Hangat, makasih sayang~" gumam Rafael mengeratkan pelukan hangat gadis itu
"Nyonya apa kita perlu ke Rs?" Tanya Felix
"Tidak Felix. Kita ke mansion biar Nathan yang tanganin Rafael." Jawab Dianella yang di jawab anggukan
*****
Berapa mobil mulai masuk ke dalam mansion cukup mewah sama persis milik Lily di italian. Berapa pelayan sudah menyambut kedatangan nyonya juga tuan sekaligus anak dari mereka. Gadis itu turun sambil meminta tolong kepada pelayan membawa koper miliknya yang ada di bagasi mobil.
"Minggir bentar kalian. Biar saya cek kondisi Rafael." Ucap Nathan sambil mengelurkan alat kedokteran miliknya
Cerita sedikit Nathan Algzaray Leo Wiliam Adalah seorang dokter muda di Rs New Zealand. Nathan juga bukan hanya seseorang dokter tapi pemilik Rs tempat Nathan kerja, pria itu juga mempunyai rasa suka kepada adik tirinya tapi gadis itu tidak merspon karna ia tidak ingin merusak semuanya.
"Gimana keadaan Rafael kaka Nathan." Tanya Dianella
"Rafael gpp cuma kecapean dan tubuhnya sedikit kaget dengan udara baru." Jawab Nathan sambil menulis obat
"Oh.. Kamu aja ya yang tebus obatnya kak. Dianella capek banget kak." Gadis itu mencari alasan membuat Nathan sedikit gemas dengan adik tirinya
Cup... cup...
"Oke, tapi masakan kakak Nasi goreng buatan kamu." Jawab Nathan yang selsai mengecup bibir Dianella dan pergi begitu saja
"Tuh kan kebiasaan banget itu orang! Di pikir bibir saya apaan coba!" Gumam gadis itu sambil memanyunkan bibirnya dengan raut wajah menggemaskan
Rafael juga Joshua pertama kali melihat gadis yang biasanya dingin bisa menggemaskan. Gadis itu masih belum sadar jika di lihatin mereka berdua sambil tersenyum geli, gadis itu merasakan jika mereka menahan ketawa.
"Ngapain kalian berdua ketawa! Jangan respon Nathan gila itu!" Sambil menghentakan kakinya membuat Joshua ketawa sepuasnya tapi Rafael tidak berani karna takut di amuk
"JOSHUA!!!! Hiks... Hiks... Hiks..." Teriak gadis itu sambil menangis dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya
"Astaga! Aku hanya bercanda Lily~" Joshua langsung menarik kedalam pelukan meskipun Rafael melihat mereka berdua romantis
"Kamu jahat! Aku gak suka di ketawain aku takut~" Lirih Lily membuat Joshua ingat ucapan Felix soal trauma kekasihnya
"Ma--maaf ħanini, aku janji gak bakal ulangi lagi. Ada aku di sini ħanini juga Rafael." Dengan gugup Joshua mengusap punggung Lily begetar
"Sayang aku juga minta maaf. Aku juga gak bermaksudt ketawain kamu itu karna Joshua." Jawab Rafael sambil menuduh Joshua yang membuat onar membuat Lily semakin menangis
"Ya! Kok malah aku sih! Kan kamu juga ketawa Rafael kamu juga tanggung jawab sebelum nanti lapor ke mami Nora." Jawab Joshua dengan memberikan kode tapi di jawab gelengan kepala karna takut
Gadis itu terus - terusan menangis sampai matanya bengkak karna ulah mereka berdua ketawain Lily. Sebenernya gadis itu emang ada trauma di masa lalu tapi ia sering tahan dan kuat di hadap orang asing tidak dengan Joshua yang sering kali jail.
"ħanini berhenti dong nangisnya. Oke.. oke.. aku kasih BlackCard milikku terserah kamu mau belanja apa aja asal berhenti nangis oke." Bujuk Joshua sambil mengeluarkan Blackcard miliknya membuat gadis itu melepas pelukan dan menatap Joshua
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boy's A Liar Pt.2 ❤️🔥|| END
Misterio / SuspensoMenceritakan seorang pria yang sangat tampan di juluki The Boy's A Liar mempunyai sifat yang sangat play boy tiap harinya banyak wanita yang mengantri untuk jadi pacar The Boy's A Liar.