021. Hm...

9 1 0
                                    

"Sudah nyonya. Saya sudah cek semua nyonya." Jelas singkat pegawai bandara yang di jawab anggukan gadis itu yang langsung masuk ke dalam di ikutin teman juga kekasihnya

Dalam pesawat gadis itu duduk dengan Felix karna ia malas berdebat dengan Joshua atau pun Rafael yang tiba - tiba menciumnya. Perjalanan dari New Zealand ke Italian menempuh waktu 1hari, 5j+. Selama penerbangan gadis itu tetap diam dan sekali Ludovica membaca email penting dari Samuel.

*****
*WELCOME TO ITALIAN*

Pesawat jet pribadi milik LàLily D'Ruby Lucà's tiba di bandara italian dengan selamat. Berapa mobil pribadi milik Ruby sudah terparkir rapih di sana tanpa ada bodyguard atau supir pribadi.

Tap... tap... tap...

"Kalian pulang lah dulu ke mansion. Saya ada kerjaan sebentar dengan Felix." Ludovica membawa satu koper hitam ukuran kecil

"Apakah kamu pulang malam ini ke mansion Darling? Tolong malam ini pulang aku sangat merindukan kamu." Joshua tiba - tiba berucap seperti itu membuat gadis itu menaikan alis sebelahnya

"Iya saya akan pulang malam ini tuan." Jawabnya dengan cuek

Joshua hanya menghelah nafas panjang melihat kekasihnya masuk ke dalam mobil bersama Felix. Zolah mengajak mereka balik karna punggungnya sangat capek sekali dan ingin tidur di kasur.

Berapa Mobil mulai meninggalkan parkiran pesawat. Mobil BMW XM warna hitam yang di tumpangi Ludovica juga Felix melawati kota italian yang masih sepi, jarak dari bandara ke mansion tengah hutan membutukan waktu 2jam.

*****

Mobil BMW XM warna hitam memasuki kawasan hutan yang begitu sunyi dan mencekam. Berapa pasukan Samuel tiap menitnya memantau pergerakan musuh dari jarak jauh, Felix juga Ludovica sudah memakai topeng miliknya masing - masing.

"Dimana mereka! Apakah Berly menitipkan pesan?" Ucap Ludovica dengan suara khasnya

"Mereka ada di ruang penyiksaan bos! Tidak ada bos, tuan Berly hanya bilang terimakasih sudah melepaskannya." Jawab Samuel melihat wajah bosnya yang begitu cantik

"Siapkan mainan saya!" Titah gadis itu dengan tatapan sangat tajam

"Baik bos!"

Langkah kaki gadis itu masuk ke dalam mansion di dampingi Felix juga Samuel. Berapa perkerja sana menyambut bosnya dengan baik apa lagi pelayan mansion yang sudah bekerja bertahun tahun.

"Selamat pagi nyonya Ludovica." Sapaan pelayan sambil membukuk badan

"Pagi, gimana kabar kalian? Apakah kalian teratur makannya?" Jawab gadis itu sengan senyuman tipis tanpa orang tau

"Baik nyonya kabar kami. Iya nyonya kami makan teratur. Apakah nyonya mau di buatkan sarapan?" Tanya salah satu pelayan

"Hm.. oke pinter. Boleh masakan makan kesukaan saya bi, saya mau mengurus tikus - tikus terlebih dahulu." Jawab gadis itu melajutkan jalan ke arah pintu yang mengahakan ke pintu bawah tanah

Tap... tap... tap...

Setiap langkah kaki gadis itu sangat menyeramkan di tambah aura mansion berubah mencekam. Sorot mata gadis itu menatap tahanan yang ia sekap selama ini karna ia sangat sibuk.

"Apa mereka sudah makan?" Tanya gadis itu dengan tatapan lurus ke Giovanni

"Sudah nyonya untuk pagi ini." Jawab salah satu Bodyguard penjaga bawah tanah

"Pindahkan mereka ke ruang eksekusi! Saya yang akan mengambil tugas." Titah gadis itu yang terus menatap Giovanni dengan kebencian

"Baik bos!" Jawab salah satu bodyguad dan tidak lupa membukukkan badan

The Boy's A Liar Pt.2 ❤️‍🔥|| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang