008. LA FAMIGLIA NON HA GLI STESSI FIGLI, HANNO MENO CURE

17 5 2
                                    

Dalam Mobil Bugatti La Voiture warna hitam gadis itu hanya diam melihat wajah Rafael dari dekat sangat tampan dan memiliki rahang yang begitu indah. Rafael melirik kekasihnya yang terus melihatinya membuatnya sedikit aneh tidak seperti biasanya.

"Ada apa sayang. Kamu sudah makan belum, kalau belum kita makan dulu cari restoran."

Cup...

"Gpp ganteng, kenapa wajah kamu sangat tampan sekali kalau di lihat dari samping. Belum, gak perlu besok aja aku makan lagi gak mood makan aku." Tingkah jail seorang Ruby membuat telinga Rafael merah. Mobil Bugatti La Voiture warna hitam menepih di pinggir jalan yang cukup sepi dan Rafael terus menatap wajah Ruby.

"Ka-kamu bilang apa sayang? Aku gak salah denger kan. Nanti kamu sakit sayang atau masak di vila gimana." Tangan kekar itu sambil mengusap rambut Ruby menutupi wajah cantiknya.

"my boyfriend is very handsome, tidak honey. Terserah kamu aja honey. Jangan berhenti di daerah sini rawan preman honey." Tangan Ruby menarik tengkuk leher Rafael dan melumat bibir sexy nya membuat Rafael membalas ciuman Ruby.

"Ruby~ hmpp..."

"Aaahhh... Sayang. Jangan di gigit." Desah Rafael membuat Ruby hanya tersenyum licik dan membuat kiss mark di bagian dada juga leher.

"Kenapa kamu mendesah? Apa yang kamu pikirkan ehm..." Ucap Ruby sambil menaikan alis sebelahnya.

"En-enggak siapa yang mendesah itu sayang. Gak ada sayang, kamu itu yang nakal kenapa kamu buat kiss mark ehm.." Rafael menutupi rasa gugup dan merasakan ON di bawah sana.

"Ck, itu apa hmpp... aaahh... Rafael. Aku bisa baca pikiran kamu honeyy~ suka - suka aku kenapa? Gak boleh ehm honey. Aku tau milik kamu sedang ON bukan." Dengan senyum khasnya membuat Rafael makin gugup dan bola matanya begetar.

Cup...

"Jangan dipikirkan. Mending kita lanjutkan perjalanan, kasian nanti orang tua kamu menunggu kita honey." Jawab Ruby sambil mengusap paha Rafael yang semakin tegang.

"Honey~" dengan suara khasnya.

"Iya kenapa Honey. Jika kamu tidak tahan silakan keluar dulu dari mobil dan keluarkan sendiri."

"Aaahhh... aku gak tahan lagi!!!" Rafael langsung keluar dari mobil dan bermain solo membuat Ruby hanya tersenyum smirk dari dalam mobil.

*****

Sampai Villa Ruby keluar san melihat Rafael sangat lemas karna ia bermain solo lumayan lama. Berapa keluarga lagi kumpul dan ada anak muda sepantaran Rafael juga cukup tampan.

"Kakak Cantik~" anak kecil berwajah tampan berlari kearah Ruby membuat nya berjongkok dan merentangkan kedua tangannya.

"Hai Sayang, Diego jangan lari nanti jatuh gimana." Tangan Ruby sambil mengusap punggung Diego.

"Hihihi, maaf kakak cantik. Itu kenapa om kok lemes banget kakak." Tanya polos Diego membuat Ruby hanya terkekeh.

"Iya gpp sayang, tapi gak boleh di ulangi lagi. Belum makan om kamu jadi lemes." Ruby sambil menggendong Diego dan menggegam tangan Rafael.

"Iya kakak cantik janji. Kakak ayo kita ke rumah hantu yang ada di pojok sana. Oohh..." tangan Diego menujuk rumah kosong di ujung Villa membuat Ruby menoleh sekilas.

"Selamat malam Om Tante, maaf Ruby telat kesini karna Ruby baru balik dari LA." Ucap gadis itu dengam sopan di hadapan orang tua.

"Selamat malam Lily. Gpp kok kami yang minta maaf karna harus undang kamu dadakan. Ayo masuk dulu pasti capek kan dan belum makan." Ucap mami Rafael sambil menggandeng Ruby masuk ke dalam Villa yang cukup ramai oleh keluarga besar.

The Boy's A Liar Pt.2 ❤️‍🔥|| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang