"Aku gak bilang apa - apa sama anak jalanan itu. Enggak, ayo pulang."
"Jangan bohong Rafael!!! Jaga ucapan kamu. Dia anak yang tidak bersalah, coba kamu jadi anak itu terus gak punya ke dua orang tua gimana!!! Di pikir kalau mau bicara, gue paling gak suka sama sifat seperti dirimu!!!" Gadis itu mendorong Rafael dan meninggalkan nya sendirian.
"Bodoh! Ngapain gue bilang gitu. Tapi satu sisi gue gak suka sama orang miskin dan kotor." Gumam Rafael sambil menghentakan kaki nya dan mengejar Lily ke arah parkiran.
"L-lily aku minta maaf. Jangan marah aku mohon, aku salah Lily." Rafael langsung memeluk Lily sangat erat dengan nafas tidak beraturan.
"Lepasin Raf! Maaf tapi nanti kamu akan lakukan lagi. Aku gak marah buat apa juga marah. Jika salah apa yang kamu lakukan."
"Gak mau, janji aku gak bakal gitu lagi. Aku akan berubah demi kamu Lily. Bohong. Memperbaikinya lebih baik lagi."
"Lepas gue bilang!! Iya aku maafin tapi lepaskan dulu. Buktikan lah jangan hanya bicara. Enggak Rafael. Pinter lakukan aku akan melihat perubahan kamu." Dengan kasar Lily mendorong tubuh Rafael dan tersenyum miring. Lily langsung masuk ke dalam mobil di ikuti Rafael.
*****
Sampai mansion gadis itu turun juga menyuruh pelayan mansion membantu membawa belanjaan yang mereka berdua beli. Lily juga mengajak Rafael masuk terlebih dahulu karna sudah waktu nya makan siang. Pelayan mansion belum masak sama sekali tapi gadis itu tidak akan marah malah Lily yang turun tangan untuk masak di dapur.
"Rafael kemari lah kita makan dulu." Panggil gadis itu yang membawa masakan yang ia buat.
"Kalian semua juga kesini kita makan siang bersama." Ucap gadis itu yang di turuti semua orang mansion.
Selama makan gadis itu hanya diam dan menikmati masakannya yang begitu lezat. Rafael pertama kali nya makan masakan gadis itu dan benar itu sangat lezat. 30menit mereka semua selsai makan dan gadis itu masih duduk sambil meminum alcohol.
"Bi besok saya ada acara sekolah jadi kalian besok jangan masak terlalu banyak. Masak lah untuk kalian makan juga tuan, tolong besok bantu saja masukan sayuran yang saya beli."
"Baik nyonya. Berapa hari nyonya apa kah tuan tau."
"4hari 3 malam. Biar saya aja yang akan bilang ke tuan, kalian bisa bersikan ini terus pergi lah istirahat." Berapa pelayan mansion menjawab anggukan.
"Kamu mau pulang atau di sini? Tapi aku ngantuk gimana dong."
"Aku pulang aja. Sampai ketemu besok" Rafael ingin mengecup bibir Lily tapi gadis itu langsung membuang muka.
"Hati - hati di jalan. Hm, pergi lah." Gadis itu bangkit dari duduk nya berjalan kearah anak tangga sambil membawa ipad juga ponsel milik nya. Rafael hanya melihat gadis itu dan pergi dari mansion milik Lily.
Dalam kamar gadis itu mandi dan membersih kan wajah juga melepas soflen yang ia pakai. Gadis itu berjalan kearah kasur dan melihat jika ada notif dari kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boy's A Liar Pt.2 ❤️🔥|| END
Mistério / SuspenseMenceritakan seorang pria yang sangat tampan di juluki The Boy's A Liar mempunyai sifat yang sangat play boy tiap harinya banyak wanita yang mengantri untuk jadi pacar The Boy's A Liar.