Sore begitu cepat ke tiga manusia masih menikmati mimpi indahnya saling berpelukan satu sama lain. Felix yang ada di kamar bawahnya kalang kabut soal pernikahan yang sangat mendadak sekali.
"MAMIIIII.... PAPIII....." Suara melking Nevan membuat Rafael juga Ruby langsung bangun dengan wajah bingung
"Kenapa teriak - teriak sayang?" Tanya Rafael yang peluk Ruby dari belakang dengan posisi duduk
"Jangan teriak - teriak nanti sakit tenggorokan Nevan." Tutur Ruby melihat Nevan marah
"Jangan peluk - peluk mami Nevan!!" Pria kecil itu menarik tangan Ruby
"Perkara peluk Nevan teriak - teriak hm.." Tanya Ruby sambil menaikan alis sebelahnya yang di jawab anggukan Nevan
"Ya udah papi pinta maaf ya sayang. Jangan ngambek lagi dan gak boleh teriak - teriak gitu. Nanti sakit bagaimana sayang." Rafael sebenernya jengkel tapi bagaimana pun ia harus sabar pada anak Dianella
Waktu terus berjalan Rafael juga yang lain menikmati waktu yang begitu luang karna besok adalah hari pernikahan Rafael dengan Ruby secara tertutup. Rafael yang terus melihat kekasih nya duduk di bawahny sangat sibuk sendiri dengan laptop miliknya.
"Kamu lagi apa sayang?" Tanya Rafael mengusap rambut kekasihnya duduk di bawah
"Lagi lihat saham di Los Angeles Raf, Sebenernya saham Joshua." Jawab Ruby sambil mendongak ke atas
Cup... cup... cup...
"Jangan terlalu kecapean sayang. Besok adalah hari sakral untuk kita, aku janji tidak akan mengecewakan kamu. Love you Ruby."
"Enggak bawel! Hm... aku tau itu, hmm sudah ah.. jangan peluk - peluk. Too Rafael."
Gadis itu melajutkan perkerjaan nya di temanin Rafael yang hampir saja lupa makan malam. 30menit gadis itu selsai makan lebih cepat karna ia harus menyelsaikan proposal untuk perusaahan di Los Angeles. Pukul 11:00 malam waktu italian Ruby masih sibuk dengan perkerjaannya sampai membuat Rafael menghelah nafas.
"Mami ayo tidur~" Rengek Nevan membuat gadis itu menoleh kearah Nevan
"5 menit lagi ya sayang. Tunggu di sana oke." Jawab Ruby yang di balas anggukan
"Bby ayo tidur nanti kamu kecapean."
"Iya habis ini bentar. Ini lagi kirim File, kamu tidur dulu an aja honey." Suruh Ruby yang masih fokus membuar Rafael menghelah nafad panjang dan beranjak dari tempat tidurnya sambil menggendong Nevan yang terus - terusan merengek
Cup...
"Besok lagi bby, besok pagi kita harus sampai sana." Rafael mengarah kan tangannya ke rambut Ruby sambil mengusap dengam lembut
"Iya sayangggg. Ck, sabar dikit dong! Ini juga udah 98% habis ini tidur!" Jawab Ruby yang sangat jengkel
"Hihihi... jangan marah sayang. Iya aku tunggu disini, anak kamu rewel terus minta tidur. Kamu seriusan mau nikah sama aku? Masa lalu ku sayang buruk untukmu sayang."
"Aku sudah selsai, ayo tidur. Enggak marah gue. Emang dari raut wajah gue ada yang bercanda tuan? Aku tidak perduli masa lalu mu sekarang lu milik gue." Jawab Ruby sambil naik ke atas kasur di ikutin Rafael yang membaringkan Nevan yang sudah tertidur pulas
"Tidur yang nyenyak. Good night sayang."
Cup.... cup... cup..."Kau tidak akan bisa menikah Ludovica! Apa bila kau menikah, siap - siap Rafael yang akan menjadi korban!!!"
*****
Ruby merasakan ada yang menempuk pipinya dan terus memanggil nama Ruby membuat gadis itu bangun dari tidurnya menatap Rafael.
"Sayang kamu kenapa? Kamu dari tadi tertidur saat perjalan pulang." Jelas Rafael membuat Ruby menghelah nafas panjang
"Aku mimpi kita nikah, demi nama baik perusahaan." Jawab Ruby membuat mereka mengerutkan alisnya
"Orang itu datang lagi Felix." Ucap Ruby kepada Felix yang langsung menelan luda karna ia tau siapa orang di mimpi bosnya
"Nak kamu gpp kan sayang." Tanya wanita paru baya
"Ruby gpp kok tante. Maaf Ruby kecapean." Jawab Ruby yang turun dari mobil berjalan masuk ke dalam mansion
Rafael melihat kekasihnya sedikit bingung karna aneh menenurutnya. Langkah kaki gadis itu memasuki mansion di sambut Nevan dengan sebutan kakak seperti biasanya membuat Ruby menghelah nafas karna ia tidak mau yang di dalam mimpinya jadi nyata.
"Ruby kamu dari mana? Nevan nungguin kamu." Ucap Nella
"Abis jemput mami Rafael kenapa? Buat apa nungguin gue." Dengan sikap dinginnya membuat Felix paham
"I---itu tadi Nevan minta isi data di suruh sekolahan." Nella sambil menyerahkan berkas Nevan dengan gugup
"Kaka Rafael itu siapa?" Tanya Nevan dengan polos
"Ini mami kaka sayang." Jawab Rafael yang di jawab anggukan dan senyuman kahasnya
"Kak Rafael itu kak Ruby kenapa? Nevan takut mau mau natap matanya." Lirih Nevam sambil menggegam tangannya Rafael
"Entah kaka juga gak tau kenapa. Jangan di tatap mata kak Ruby, mending main sama kak gimana." Tanya Rafael kepada Nevan
"Lagi capek mungkin kak, iya kak. Ayoo kita main kak." Dengan semangat
"Hai ganteng nama kamu siapa?" Tanya Mami Rafael sambil berjongkok yang di lirik Ruby dengan sinis
"Nama aku Nevan tante. Tante Nevan pinjam kaka Rafael boleh?" Jawab Nevan dengan sopan dan menggemaskan
"Nama yang cukup bangus. Boleh banget sayang, aja gih kakak Rafael main." Mami Rafael mengusap rambut Nevan yang di jawab anggukan
Rafael berjalan melewati Ruby juga Felix dengan siap yang begitu dingin sekali. Tidak lama kemudian Ruby juga Felix pergi ke ruang kerja yang ada di lantai dua pojok sendiri yang tidk boleh di sentuh orang.
"Rafa itu kenapa pacar lu dingin banget." Tanya Elio
"Gue juga gak tau, tapi katanya sih tadi mimpi nikah sama gue. Yang bikin gue aneh itu Ruby bilang ke Felix orang itu datang." Jelas Rafael dengan singkat
"Nikah? Lu gak tanya sama Ruby siapa orang itu Raf" timpal Zolah yang penasaran dengan wanita yang ia sukai
"Iya nikah. Mau tanya gimana, orang barusan bangun langsung natap gue kayak gitu."
"Sabar Rafael. Nanti juga bakal cerita gue jamin." Timpal Daniel sambil menepuk pundak bosnya
Waktu terus berjalan, hari pun makin gelap mereka memutuskan tidur dan melalukan aktifitas seharusnya. Tidak terasa 9 bulan berlalu dimana anak kelas 12 sudah lulus mempersiapkan diri untuk melakukan ke jenjang kuliah.
"Bby aku kangen." Rafael memeluk Ruby yang baru tiba di italian dengan raut wajah yang datar
"Kamu lama banget sih di Kanada? Semejak kamu mimpi itu kamu pergi ke sana dan aku sendirian di sini." Rengek Rafael membuat Ruby hanya diam tanpa menjawab apapun
Sedikit cerita pendek Ruby pergi ke Kanada secara diam - diam bersama Felix yang sangat faham dengan bosnya. Gadis itu bertemu sosok gadis keturunan Kanada - Belanda gadis itu juga seorang Mafia di Kanada yang biasanya di sebut Liviona Arabella Krystal Ravon dia leader dari T'RC.
"Siapa kalian!" Tanya salah satu bodyguard mansion
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boy's A Liar Pt.2 ❤️🔥|| END
Misterio / SuspensoMenceritakan seorang pria yang sangat tampan di juluki The Boy's A Liar mempunyai sifat yang sangat play boy tiap harinya banyak wanita yang mengantri untuk jadi pacar The Boy's A Liar.