"Bby duduk sini." Panggil Rafael menepuk sofa kosong di sampingnya
"Tunggu sebentar, aku mau ke kamar mandi sebentar." Jawab Lily sambil lari ke lantai dua dimana kamar itu kamar mereka, Rafael melihat itu hanya bisa geleng kepala dan ikut menyusul kekasihnya
Tap... tap... tap...
*****
Di dalam kamar Rafael merebahkan dirinya di atas kasur yang begitu empuk sambil melihat ponsel kekasihnya yang mendapatkan pesan begitu banyak dari Joshua. 30Menit gadis itu keluar dari kamar mandi masih belum menyadari jika kekasihnya masuk ke dalam kamar.
"Bby password ponsel kamu berapa?" Tanya Rafael melihat kekasihnya sudah ganti baju
Aw...
Gadis itu sangking syoknya kepalanya kejedot dinding cukup keras. Rafael yang mendengar itu langsung bangkit dari tidurnya menghampiri kekasihnya.
"Baby, are you okay? Lain kali hati - hati bby." Dengan khawatir
"Sakit Rafael!! Kalau masuk itu bilang dong! Ini salah kamu bikin aku kaget utung gak kenak serangan jantung!" Jawab Ruby dengan wajah kesal
"Maaf bby. Iya aku pikir kamu peka aku masuk ke kamar, iya maaf bby."
Cup...
"Gak mau! Kamu nyebelin jadi orang. Aku lagi kancingin kemeja mana lihat ada kamu, maaf aja terus sakit ini kepala aku." Rengek Lily sambil pegangin jidatnya
"Kok gitu? Ya sudah mau beli apa sebagai maaf bby. Meskipun gitu harus lihat depan bby, kalau terpeleset gimana." Tangan Rafael mengarah kan ke kening Ruby sedikit merah karna ulanya
"Kamu sih! Gak mau beli apapun, gendong aja sampai kasur. Tapi kan juga lihat sambil kancingin kemeja." Jawab Ruby sambil mengalungkan tangannya ke leher Rafael
Langkah kaki Rafael berjalan kearah kasur sambil gendong ala bridal style. Ruby duduk di atas kasur sambil melihat notif Joshua yang begitu banyak sekali dan ada berapa pesan dari Felix juga email.
"Lihat sini aku obatin lukanya." Ucap Rafael sambil melihat kekasihnya membalas pesan Joshua begitu panjang
"Apa yang Joshua katakan? Kenapa Joshua begitu marah padamu tadi bby, dan siapa Min Yoongi juga Mingyu?" Rafael terus mengajukan pertanyaan sampai Ruby menatap wajah kekasinya
"Hanya minta maaf aja, entah. Mereka sama sepertimu. Kenapa kamu tanya soal mereka?"
"Terus kamu jawab apa bby. Tunggu sentar berapa pria yang kau jalani saat ini? Kenapa aku makin bingung. Apakah tidak boleh aku bertanya dengan kekasihku hm.."
"Ini baca sendiri! Kenapa kamu kepo. Apa kamu ingat ucapanku yang pertama kali kamu makan di mansion miliku honey. Yoongi, Mingyu, Rafael, Darrell dan Joshua cuma itu aja kayaknya. Terserah kamu aja nanti aku tinggal jawab." Ruby memberikan ponselnya kepada Rafael
"Gak mau! Kamu yang baca, biarin kepo sama pacar sendiri. Yang mana aku lupa bby, banyak ucapanmu ke aku. Kamu gila! Terus selama itu kamu ngapain aja sama empat orang. Bby!"
"Gak mau Rafael!! Baca sendiri kalau mau, kalau gak mau ya sudah. Aku dikenal mempunyai banyak hubungan, yang membuat gadis lain tidak bisa menandingiku. Jika kau menjadi kekasihku, aku ingin kau hanya untukku bby! Aku tau aku akan punya banyak musuh. Selama kau menjadi milikku, tapi aku tidak perduli karna aku mendapatkan apa yang aku inginkan. Aku waras bby! Gak ngapain - ngapain aku bby, aku bukan kamu!!" Jawab gadis itu dengan santai sambil melepas kontak lensa miliknya
"Coba sini ponsel kamu! Kan aku sudah bilang jangan panggil nama. Oh.. Terus apa kamu masih ada niat cari pria lagi bby? Pertanyaanku kenapa kamu suka koleksi pria bukan barang. Waras dari mananya gila ia! Bohong aku gak percaya sama kamu, kenapa aku emangnya? Wajar pria melakukan itu artinya normal." Rafael sambil melihat kekasihnya melepas soflen miliknya
"Itu kan ponselnya honey! password 301295. Kemungkinan ia kenapa? Karna Joshua yang memulainya, Joshua menghianatiku sampai sekarang aku masih ingat. Kalau aku gila kenapa kamu suka pada saya? Kau mau mencoba berhubungan badan dengan saya yang masih perawan. Normal kamu bilang! Berapa wanita yang sudah kamu ambil ke suciannya termasuk anak pelayan mansion." Jawab Ruby menatap Rafael begitu tajam membuat pria itu menghelah nafas malah penting membaca pesan Joshua dll.
*****
Cukup lama Rafael membaca pesan Joshua dari atas sampai bawa juga Voice conversation kekasihnya. Ruby sendiri duduk sambil menonton Tv sangat bosan sekali dan memutuskan mengambil ponselnya dari tangan Rafael.
"Sini aku belum selsai baca bby."
"Sudah cukup bacanya! Ngapain sih di baca semua, lagi juga chat nya gak ada yang penting. Nyebelin jadi orang."
"Belum selsai bby. aku pingin tau kamu bicara apa aja, aku tau sayangku tapi aku juga pingin lihat seharian kamu. Kok malah ngambek sih bby."
"Tuh makan sekalian ponselnya!!." Ruby melemparkan ponselnya tepat dada Rafael membuatnya meringis kesakitan
"Aw... sakit bby! Kamu kok kasar banget sih jadi cewek." Rafael sambil mengusap dadanya begitu sakit karna ulah Ruby
"Mampus! Makan itu sakit. Gue kasar karna siapa gue tanya? Gue dari tadi di diemin terus! Bilang nya baca punya Joshua aja malah ke Yoongi juga yang lain!" Bentak Ruby membuat Rafael menghelah nafas dan menyuruh kekasihnya mendekat di sampingnya
"Maaf bby, aku tidak bermaksud cuekin kamu. Iya aku tau aku salah malah sibuk dengan sendiri. Mending kita tidur oke nanti sore kita ke pantai." Tangan Rafael membelah pipi cantik kekasihnya penuh kasih sayang
"Awas aja di ulangin lagi. Ayo tidur aku ngantuk dari tadi." Jawab Ruby sambil mengeratkan pelukannya
Cup... cup... cup...
"Love you bby..."
"Love you to honey."
Waktu terus berjalan tidsk kerasa sudah sore hari saja. Di dalam kamar terdapat dua manusia yang masih tertidur pulas dan saling berpelukan satu sama lain tapi itu tidak berlangsung lama karna ponsel gadis itu terus berbunyi.
📞 Joshua~ - Ruby
"Hallo~" dengan suara khasnya
"Kamu dimana Darling. Aku minta maaf aku tau aku salah bentak kamu."
"Lagi di Villa aku shua. Aku sudah maafkan kamu, nanti aku pulang ke mansion. Tidurlah di kamar ku ada yang aku bicarakan nanti malam." Ucapan Ruby membuat Rafael terbangun dari tidurnya
Cup...
"Sama siapa? Kamu baru bangun tidur. Seriusan? Kamu pulang jam berapa. Baiklah Darling, kamu sudah makan belum."
"Sama Rafael Darling, Uhmm... aku baru bangun. Iya bawel, jam 9 malam aku pulang ke mansion. Ohiya.. jika ketemu Felix, tolong besok siapkan berapa mobil. Sudah tadi sebelum tidur, kamu?"
"Kalian tidur berdua? Love you. Apakah aku ganggu kamu. Hati - hati kalau pulang dari Villa. Nanti aku bilang kalau sudah bangun Darling. Sudah tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boy's A Liar Pt.2 ❤️🔥|| END
Mystère / ThrillerMenceritakan seorang pria yang sangat tampan di juluki The Boy's A Liar mempunyai sifat yang sangat play boy tiap harinya banyak wanita yang mengantri untuk jadi pacar The Boy's A Liar.