After hours (heejake) ⚠︎

1.6K 37 0
                                    

"I want you next to me"





It's been 2 years and still counting, laut and yehezkiel's relationship. Laut yang selalu terlihat layaknya anak kecil dan dengan keinginan banyak kini berbeda bahkan yehezkiel menyadarinya, namun ia tak terlalu mengurusi ia tak masalah dengan itu, karena baginya itu menjadi suatu hal yang lebih baik walaupun pada awalnya ia tak suka ketika melihat laut menjadi terlihat lebih dewasa.

4 bulan terakhir ini, keduanya menjadi jaga jarak oh tidak lebih tepatnya laut banyak menjauh dari jangkauan yehezkiel. Yehezkiel sempat bertanya padanya, "Laut, just tell me what you've been up to? gak usah menjauh seperti itu, i don't like you being like that"

"I'm totally fine kiel, i'm just busy with my works. Is that thing annoyed you?"

"It does, i'm just tryna to keep up with you. I missed you ok?, if you need something just try- ugh fuck.. please.. keep in touch with me.."

"Ok, i gotta go now"

With that he left him alone in that room, not even take a look back. For some reason kiel tried to understand that laut has other priority outside.

Tapi ia merasa ada yang tak beres dengan kekasihnya, sungguh bagaimana laut yang merespon sesingkat mungkin membuat kiel tersiksa dengan hal itu.














Kini ia tengah berduduk di ruang makan dengan laptop yang ia letakkan di depannya, menatap layar itu sembari ia menyelesaikan proposal kerjanya.

Ia lihat ke arah jam dinding yang berada disana, waktu sudah menandakan pukul 22.40 dan laut masih belum pulang dari kantornya, itu membuat dirinya khawatir sehingga ia berkali-kali menghubungi kekasihnya namun tak ada kunjung jawaban dari seberang.

Cklek

Suara pintu terbuka terdengar hingga mampu mengalihkan atensi kiel, bergegas ia menuju ruang utama. Ia lihat keadaan kacau kekasihnya, kemeja kotak-kotak yang terlihat lecak, rambut yang terlihat berantakan tak lupa dengan bau alkohol yang sangat tercium dengan kuat.

"Laut.."

"Fuck you kiel"

Laut terhuyung dengan sigap kiel menahan tubuhnya yang hampir terjatuh, ia menatap laut dengan penuh kekhawatiran dimata nya melihat bagaimana wajah merah yang padam itu.

"Oh shit, i'm scared to death laut, how the fuck you look sexy at this moment huh.."

"I hate you so much ye.. hez.. kiel.."

Kiel membelai sayang pipi mulus itu, ia sisir ke belakang rambut jatuh yang menutup sebagian wajah laut. Ia tak yakin bisa mengontrol dirinya dengan baik atau tidak saat ini karena ucapannya barusan memang ada benarnya, laut terlihat begitu sexy baginya. Laut menatap tajam mata itu.

Jari telunjuknya terangkat, atensi nya tertuju pada satu titik. Ia bawa telunjuk itu dan mendarat tepat dibibir yang sedikit basah itu karena terkena air dari gelas yang sempat diminum oleh lelaki tersebut.

"Laut"

Yang di panggil hanya diam, ia terus fokus ke bibir lembut itu ingin rasanya kiel langsung memajukan wajahnya dan membawa laut kedalam ciuman sayangnya, tetapi ia memilih untuk menahannya membiarkan sang empu untuk terus bermain dalam fantasi nya sendiri.

Dengan gerakan yang cukup cepat, laut dengan tak sabarnya membawa sang kekasih kedalam ciuman panas itu. Dirinya yang sudah mabuk karena alkohol di tambah dengan nikmatnya bibir lembut dan kenyal itu.

Kiel tersenyum tipis ketika melihat betapa tak sabarnya sang empu itu yang akan haus dengan cumbuan.
Lantas laut yang merasakan itu, ia pun menggigit bibir itu karena merasa kalau ia sedang ditertawakan oleh kekasihnya.

"Akk.."

Kiel melepaskan tautan diantara keduanya ia tatap wajah yang bersemu merah itu, "Relax, okay?"

"Jangan senyum begitu, aku ngerasa payah"

Kiel terkekeh kecil, melihat betapa lucu nya ketika laut berada dalam keadaan mabuk seperti ini. Hal ini jarang sekali terjadi, dan mungkin hari dimana laut mabuk akan ia ingat selalu.

Tangan kiel beralih melepaskan kacamata yang ia kenakan saat ini, ia sisir rambutnya kebelakang membuat ia terlihat 2 kali lipat lebih tampan dari biasanya (ia memang selalu tampan).

Lantas ia mengangkat tubuh mungil itu, ia gendong sang submisif dan ia tuntun lengan itu untuk mengalung di lehernya.
Ia kembali membawanya kedalam tautan panas itu sambil ia berjalan dengan perlahan menuju kamar.

Namun yehezkiel memberhentikan langkahnya ketika sampai di meja makan, ia mendudukkan laut di meja tersebut, menatap kembali pemandangan kacau kekasihnya saat ini.

"I've been missing you love, i want you next to me.."

Lagi dan lagi laut menarik paksa tengkuk itu dan kembali menyatukan kedua bibir kenyal itu, "I want you too-hh"

















Dan ya bisa ditebak sekali kelanjutan kegiatan sepasang kekasih tersebut, yang tak lain lagi memuaskan nafsu mereka atau kata lainnya mereka melakukan hubungan intim.

Dari meja makan beralih ke ruang tidur keduanya, dengan keadaan yang sama-sama tak mengenakan sehelai benang apapun hanya dibaluti dengan selimut berwarna abu.

"You say that you want to do it until it's morning, but you're pass out already huh"

"How cute you are laut.."











































































"Oh fuck, how can ur holes so freaking nice, shit i came.."





































































other's side of yehezkiel - laut's relationship.

noending [en-]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang