everytime (nikhoon) ⚡︎

465 26 3
                                    

Dentuman musik menggelegar diseluruh ruangan tertutup itu, semua orang tengah asik dengan dunianya.

Kaki mereka terangkat karena lompatan kecil, bau alkohol dimana-mana bisa tercium dengan tajam.

Saat ini ia tengah berada disebuah tempat dimana banyak orang yang mabuk disana, dirinya berdiri di pinggir sembari ia menegak alkohol yang tersisa sedikit digelasnya.

"Masih gamon bang?" Temannya bertanya dengan suara yang sedikit di tinggikan.

"Gak" jawabnya begitu singkat.

"Gak salah lagi maksudnya? Sunghoon sunghoon"

Sunghoon, lelaki yang sempat patah hati karena ditinggal dengan seseorang yang ia taksir semasa sekolah menengah atas nya.

Ia memutar bola matanya malas, sebenarnya ucapan temannya tidak salah. Ia mengakui masih mengharapkan adik kelas yang pernah mendekatinya masa itu.

Ia masih teringat jelas bagaimana ia bisa kenal dengan adik kelasnya yang bernama Nishimura riki si murid pindahan itu. Sebelum adik kelasnya itu mendekati sunghoon, sunghoon sudah lebih dulu menaruh perasaan padanya.

Hari sudah semakin larut, dan sunghoon masih tetap setia disana. Biasanya ketika ia sedang banyak pikiran, riki selalu ada disamping nya padahal ia tak pernah meminta.

Akhir-akhir ini banyak sekali masalah yang ia hadapi, dirinya pasti selalu melegakan pikirannya dengan pergi ke pantai, club, dan tempat yang memang menurutnya bisa menenangkan pikirannya.

Sunghoon memandang orang-orang yang bersenang-senang disana, atensinya teralihkan ketika ia bertatap pandang dengan seseorang, "Riki?"

Dengan cepat ia mengalihkan pandangannya dan berlalu menuju toilet, bayangan wajah riki terlintas di benaknya, senyum manis yang selalu ditunjukkan ketika sunghoon sedang makan sendirian di kantin dan riki duduk dihadapannya.

Ia mencuci muka nya dengan kasar, ayolah ia tak ingin terus dihantui dengan lelaki yang lebih tinggi darinya itu dan jauh lebih tampan itu.

Ia sempatkan untuk menatap wajahnya di pantulan kaca disana, helaan nafas keluar dari bibir tebalnya itu.

Sunghoon berjalan untuk meninggalkan toilet namun langkahnya terhenti begitu ia melihat sosok lelaki yang berada dihadapannya dengan keadaan rambut yang tak rapih.

Sunghoon merasa waktunya seperti terhenti, sekian lamanya ia kembali melihat wajah itu, rahang yang cukup tegas, bahu yang lebar, dan bau parfum tercampur dengan alkohol menusuk indra penciuman nya.

"Kak sunghoon"

Deg

Jantungnya berdegup begitu kencang, ia sadar telah menahan nafasnya. Perlahan ia mencoba menenangkan dirinya.

"Permisi" ucap sunghoon berjalan melewati lelaki itu.

Beruntung baginya karena ia tak diberhentikan, ia harap tak akan pernah bertemu dengannya lagi, sungguh sebuah mimpi yang buruk.

Sunghoon bergegas meninggalkan tempat tersebut, ia tak menghiraukan temannya yang memanggilnya, dirinya hanya ingin keluar dari sana dengan secepat mungkin dirinya merasa sedikit lelah.

...

Untuk sebentar sunghoon pergi menuju minimarket didekat daerah apartemen nya, membeli beberapa alkohol kaleng untuk dinikmati begitu ia sampai di apartemen nya.

"Aku sangat stress, aku butuh es krim"

Sunghoon berjalan menuju lemari es yang berisi berbagai es krim disana, tangannya terulur mengambil es krim dengan rasa melon kemudian membayar nya di kasir.

noending [en-]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang