Disinilah heeseung berada, ia tengah duduk sendirian diruang bawah sembari menyesap sebatang nikotin disela jari telunjuk dan jari tengahnya.
Pikiran nya yang sempat kosong terisi dengan suara desah samar-samar, wajahnya memanas mungkin sudah memerah sekarang begitu ia mengingat jake yang sempat mendesahkan namanya ketika masih dalam keadaan pulas.
Sesuatu mengeras dibawah sana, ia mengusap wajahnya kasar berusaha untuk menenangkan dirinya kembali.
Ia mendengar suara langkah seseorang yang sedang menuruni tangga, heeseung menoleh dan mendapatkan jake yang berhenti ketika bersi tatap dengannya.
"Makanan dah sampe kak"
Heeseung masih terdiam, ia menulusuri tubuh jake yang terbalut kain itu. Pikirannya membayangkan betapa indahnya tubuh jake tanpa sehelai benang dengan dirinya yang mengukung jake-
"Eh iya, entar nyusul, duluan makan aja"
Yang lebih muda menganggukkan kepalanya, kemudian membalikkan tubuhnya, kakinya menaiki tangga itu.
Perlahan kehadiran jake berlalu, heeseung memperhatikan punggung jake yang semakin hilang dari pandangannya.
"Oh fuck, udah gila kali mikir begituan terus"
...
Heeseung menghabiskan waktunya hampir 35 menit lamanya hanya untuk menjernihkan pikirannya, pasalnya ia juga sempat ter distraksi ketika mereka sedang melakukan latihan di ruang musik sampai-sampai salah satu anggota menegur heeseung karena dirinya tak fokus.
Lagi dan lagi, suara kaki yang menuruni tangga kembali terdengar. Heeseung yakin jake menghampiri nya lagi kali ini, dengan membawa makanan cepat saji yang penuh dikedua tangan mungil milik jake.
Dan benar saja begitu jake berdiri tepat dihadapannya, kedua tangan jake sudah dipenuhi dengan minuman dan makanan.
"Makasih jake, padahal niatnya baru mau naik nanti abis nih satu batang"
Jake tersenyum simpul, kemudian mendekati sofa yang diduduki oleh heeseung dan mendaratkan bokongnya untuk duduk tepat disebelah heeseung.
"Keburu dimakan sama yang lain"
Heeseung terkekeh menanggapi penuturan jake, ia tak peduli jika nantinya semua makanan itu akan habis dilahap oleh seluruh anggotanya, ia masih bisa memakan yang lain nantinya contohnya seperti jake-
Sial, bahkan heeseung masih terus terpikirkan.
"Jake"
Jake menoleh, alisnya terangkat sebelah dengan bibir yang sedikit mengerucut.
"Eumm, mau bahas sesuatu boleh?"
"Boleh banget"
Heeseung membenarkan posisinya, ia sudah mengubah posisi duduknya menjadi menghadap jake sepenuhnya.
Hembusan nafasnya menjadi sedikit lebih kasar, jantungnya berdegup kencang ditambah bagian dalam hidung heeseung terasa sedikit lebih dingin padahal suhu ruangan tak dingin sama sekali.
"So.. eumm, before i wake you up.. you had kind umm i don't know how to say it to you.."
"In the morning? i had what?"
Sebenarnya jake sendiri sudah tau mengarah kemana perbincangan mereka saat ini, namun ia memilih untuk berpura-pura tak menyadarinya hanya ingin mengetahui seberapa banyak heeseung tau tentang kejadian yang dialami nya pagi tadi.
Heeseung menggigit kecil bibir bagian bawahnya, batang nikotin itu ia matikan. Menarik nafasnya begitu dalam, sampai akhirnya ia memberanikan diri.
"You had a dream about me..?"
![](https://img.wattpad.com/cover/334415600-288-k469782.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
noending [en-]
Kısa Hikayefull of enha one-shot/two-shot mature content! Homophobic dni. Do not copy my work. [18/05/23] #1 sunhee [10/05/23] #1 sunjake [05/09/23] #1 hoonjake