Kamar tidur dengan penerangan yang cukup redup, hawa yang cukup dingin menyelimuti ruangan tersebut. Jake tengah mengeringkan rambutnya yang basah lepas ia membersihkan diri tadi.Cklek
Suara pintu terbuka, memperlihatkan heeseung dengan tampilan yang terlihat lelah. "Oh kak heeseung" panggil jake begitu ia melihat heeseung tengah berdiri di dekat pintu sembari melepas sepatunya.
"Kamar mandi gak dipake kan?" Tanya heeseung, ia berjalan mendekati kasur dan perlahan melepas kausnya.
"Kosong, makan ramyeon yuk kak"
Kepala heeseung tertunduk ia menghela nafasnya kasar, jake sudah selesai dengan aktivitas nya kemudian membalik badannya menatap heeseung yang tertunduk tak mengenakan pakaian atasnya.
"Bikin sekarang aja" ujar heeseung.
Jake terdiam, bibirnya terasa kelu ini bukan pertama kali untuknya melihat heeseung yang tak menggunakan pakaian atas namun entah mengapa kali ini jantungnya berdegup lebih kencang.
Heeseung masih setia menatap dasar lantai, dirinya menyadari tak ada balasan dari jake pun mengangkat pandangannya melihat jake yang terdiam hanya menatap dirinya.
"Jake?"
"Jake"
Heeseung bangkit dari duduknya, ia menghampiri jake di seberang yang tak jauh jaraknya. Menjentikkan jarinya untuk menghentikan jake dari lamunannya.
"Hah? iya?"
"Kenapa tegang gitu mukanya?" heeseung terkekeh melihat jake yang wajahnya sedikit pucat begitu berkontak mata.
"Ah enggak- itu bikin sekarang aja? Hee- eh kak itu mandi aja sana"
Jake menunduk menahan dirinya untuk tak menatap lamat wajah tampan heeseung saat ini."Jake" panggil heeseung.
Nada bicaranya sedikit berubah, jarak keduanya semakin terkikis kala heeseung yang terus melangkah maju.
Jake tak kuasa untuk bergerak saat ini, dirinya hanya bisa diam menahan rasa gugup, hawa nya terasa sedikit berbeda ia merasa sedikit kepanasan padahal kamar tidur itu cukup dingin saat ini.
"Kak-"
Bibirnya terbungkam kala heeseung menempelkan benda kenyal itu, perlahan heeseung mulai melumatnya dengan pelan mencoba untuk membuat jake sedikit lebih tenang.
Seperti sengatan listrik, mata jake membulat ketika merasakan bibir heeseung mulai mengecup bibir miliknya.
Perdetik kemudian ia hanyut dalam lumatan tersebut, lengannya dituntun oleh heeseung untuk mengalung dileher heeseung.
Tangan kanan heeseung terangkat untuk mengelus pinggang jake dan mendekatkan jarak diantara keduanya.
Jake menepuk pelan begitu ia sadar dan telah kehabisan nafasnya ia membutuhkan pasokan udara.
"Ini enggak-"
"Enggak apa jake?"
Jake dengan hati-hati nya menatap mata indah heeseung, masih mencerna apa yang baru saja terjadi.
Tak tahan dengan tatapan sayu yang diberikan lantas heeseung kembali mencumbu nya, tangannya beralih menangkup kedua pipi berisi itu mengusapnya dengan ibu jari.
Jake terbuai akan hal tersebut, sampai tak disadari jake sudah bergulat lidah dengan heeseung.
"Eumhh" Lenguhnya ketika merasakan heeseung mengelus punggungnya sensual.
Heeseung melepas tautan diantara keduanya, ia menatap wajah jake yang sekarang pipinya sudah dipenuhi warna rona merah muda dengan bibir yang sedikit mengkilap karena saliva disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
noending [en-]
Cerita Pendekfull of enha one-shot/two-shot mature content! Homophobic dni. Do not copy my work. [18/05/23] #1 sunhee [10/05/23] #1 sunjake [05/09/23] #1 hoonjake