II - just a friend to you(jaynoo) ⚠︎

907 15 2
                                    

Keadaan kamar yang sepi siang dini hari, dimana seano merenung di kamarnya. Sejak hari dimana jishan menyatakan perasaannya ia tiba-tiba saja mengurung dirinya sendiri dikamar tak ada niatan untuk keluar kamar bahkan sang ibunda yang sudah memohon padanya untuk keluar dari kamar pun berakhir sia-sia, seano terus menulikan pendengaran nya.

Tak hanya itu ia juga mengabaikan pesan-pesan yang dikirim oleh jishan, entah apa yang membuat dirinya menjadi seperti ini. Ia sendiri bingung mesti seperti apa saat ini, keadaan tubuhnya cukup hangat kemungkinan ia mengalami demam ringan.







Disisi lain ada jishan yang menunggu bel pulang sekolah berbunyi, ia menggerakkan kakinya, menggigit kuku jari tangannya menandakan ia khawatir dengan keadaan seano saat ini. Dan dirinya akan memutuskan untuk berkunjung kerumahnya, tak ada cara lain selain menemuinya secara langsung.

Ketika bel berbunyi dan guru sudah meninggalkan ruangan kelas, bergegas ia meninggalkan ruangan tersebut dan lari untuk menemui seano. Perlu diketahui ia tak membawa kendaraan miliknya karena motor kesayangan nya berada di bengkel, dan lebih lagi ia pergi menuju rumah seano tanpa ada bantuan kendaraan umum, gila sekali.

Dengan secepat mungkin ia berlari, sebentar ia memasuki supermarket terdekat untuk memberi beberapa buah dan camilan lainnya. Setelah nya jishan kembali berlari, jarak rumah seano dengan sekolah bisa dibilang cukup jauh nekatnya jishan memilih untuk berlari sejauh itu.

Bulol.








Nafas nya tak beraturan akibat ia berlari terlalu buru-buru, jarinya ia arahkan untuk menekan bel rumah. Dengan perlahan ia menetralkan nafasnya menunggu seseorang untuk membukakan pintu utama.

"Nak jishan, masuk-masuk"

"Kamu duduk dulu ya, biar bunda ambil minum"

Sang bunda pergi menuju dapur meninggalkan jishan yang tengah duduk di sofa sambil mengelap keringat nya dengan kasar.

"Minum dulu, kenapa keringetan banget kamu nak?"

Diteguknya air yang ada digelas itu secara tak sabar, ia meneguknya habis-habisan sampai tak meninggalkan sisa disana.

"Jishan lari tadi bun, makanya keringetan"

"Astaga, motor kamu kemana emang? biasanya bawa motor"

"Motor jishan dibengkel bun, baru bisa diambil besok"

Ibunda mengangguk sebagai responnya, atensi sang bunda teralihkan kearah plastik yang berada disebelah kanan jishan.

"Mau main ps sama seano ya?"

"Oh enggak bunda, ini jishan bawa buah buat bunda sama seano kemana ya bun? jishan hubungi gak dibales sama dia"

Tangan jishan menyodorkan plastik yang berisi buah kearah bunda, helaan nafas keluar dari mulut sang bunda ia menunduk sebelum akhirnya menjawab.

"Seano ada di kamar, sejak kemarin dia gak keluar kamar bahkan kalau bunda panggil juga gak nyaut. Bunda gak tau apa bunda ada buat kesalahan atau tidak"

"Kalau gitu, jishan boleh ke kamar seano?"

"Boleh nak, bunda minta tolong ya bujuk seano bunda gak tau harus gimana lagi"










Setelah itu jishan mengangguk, ia segera menaiki tangga untuk menuju kamar seano. Diketuknya pintu sembari ia memanggil nama seano berulang kali namun masih belum dibuka dan tak ada sautan dari sana sampai saat jishan ingin mengetuk kembali pintu itu akhirnya terbuka menampakkan seano dengan keadaan berantakannya namun masih terlihat tampan.

Keduanya bersi tatap untuk saat, jishan menunjukkan senyum lega nya ketika ia bisa melihat kembali seano, tangan seano secara kasar menarik jishan untuk masuk kedalam kamarnya dan dengan bergegas ia menutup pintu itu dan menguncinya.

noending [en-]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang