"Sorry that i hurt you"
"Why would you.. gi"
"All the things i did was nothing? i always tried to keep this relationship with you, but you just end it like that? Did i do something wrong to you? Kita udah sepakat untuk omongin kan kalau ada sesuatu bicarakan, sesusah itu untuk komunikasi? Gi, aku dengan senang hati untuk nunggu aku terima itu dengan baik kalau kamu ga bisa untuk bicarakan apa yang kamu rasain tapi aku ga bakal terima untuk akhirin ini.. tolong gi"
Ucapan yang terus menghantui pikirannya saat ini, gifar terus mengingat kenangan yang pernah ia lalui bersama mantannya itu.
Rasa penyesalan itu tak pernah ditinggal di dalam dirinya, bodoh, kacau, hancur, semua nya gagal ia pertahankan. Hubungan yang sebagaimana ia inginkan telah berakhir begitu saja karena diri nya sendiri.
Katakanlah kalau ia berharap bisa mendapatkan kesempatan agar sang mantan bisa menerimanya lagi dengan senang hati.
"Gua kangen kak dean" ujarnya sembari ia melihat foto dimana diri nya dan dean sedang duduk berdua berpegangan tangan.
"Lu goblok sih, kan udah gua bilang kalau lu ada jenuh atau apa bilang ke si dean itu jangan malah dipendem"
Helaan nafas dari gifar, jujur ia merindukan kehadiran dean ketika ia harus melewati beberapa tempat ia terus teringat dimana ia dan dean menghabiskan waktu bersama.
Bayangan keduanya tengah bergurau terputar kembali, beribu kata maaf ingin rasanya ia ucapkan saat ini.
"Gua bingung mesti gimana dar, gua harus perbaiki diri gua dulu, gua ngerasa ga pantes anjing"
"Tolol, gua harus bilang berapa kali sih tot. Kalau dean dah milih lu jadi milik dia ya udah pasti lu pantes buat dia lah goblok, dia tau mana yang baik buat diri dia, lu mau bilang lu kagak pantes buat dia juga percuma yang ada dia bakal bilang kamu pantas untuk aku, aku pantas untuk kamu"
Gifar kembali menghela nafasnya, kepalanya ia tundukkan, memori dimana ia untuk kali pertama mengajak dean untuk pergi bersamanya kembali terputar, seakan ia manusia yang paling beruntung di muka bumi ini.
"Dean- maksud gua kak dean, err.. nanti jadi kak?"
Kekehan kecil itu terdengar samar-samar, senyuman yang begitu indah ditunjukkan. Gifar terhipnotis hanya karena hal kecil itu, ia kembali jatuh lebih dalam tak seperti sebelumnya, bahkan rasanya ia ingin sekali menikahi kakak tingkat yang berada dihadapannya saat ini.
"Santai aja gi, ayo aja. Nanti tunggu di depan gerbang aja ya, duluan ya gi.. di panggil sama bu ade, bye~"
Katakanlah gifar masih berada di dunia hipnotis nya, bisa dilihat keadaannya ia tak gerak sekalipun bahkan yang ia tak sadari ia telah menahan napasnya.
Namun begitu ia mendengar suara seseorang yang menyebut namanya begitu lancang, dunia nya buyar begitu saja."Lu ngapain bengong woi, tengah jalan lagi"
"Dean.."
"Hah, apasih aneh banget orang"
Senyum nya mekar, fantasinya kembali menguasai pikirannya. Membayangkan hari-hari yang indah yang akan dijalaninya nanti, bahkan ia sudah memikirkan hal yang jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
noending [en-]
Contofull of enha one-shot/two-shot mature content! Homophobic dni. Do not copy my work. [18/05/23] #1 sunhee [10/05/23] #1 sunjake [05/09/23] #1 hoonjake