tea talk (jaynoo).

817 22 0
                                    

"Dan satu Berry spies tea"

"Atas nama tuan?"

"Sunoo"

"Baik, pesanan anda akan sampai beberapa menit"








Hari minggu dengan suasana yang cukup dingin karena hujan baru saja turun dan sekarang hanyalah hujan kecil, Sunoo dirinya memutuskan untuk menghabiskan waktu nya sebentar untuk menikmati secangkir teh.

Berry spies tea, menu teh yang selalu ia pesan sebenarnya menu tersebut sendiri tak tertera namun Sunoo mengusulkan ketika ia berkunjung masa itu.

Teh dengan campuran berry dan mint itu menjadi salah satu kombinasi teh favorit miliknya, ia ingat betul kalau dirinya mengusulkan teh itu kesalah satu peracik teh di tempat itu.








"Satu cheesecake dan satu Berry spies tea untuk tuan Sunoo" ucap pelayan tersebut sembari menaruh pesanan milik Sunoo.

"Terima kasih"

Sunoo menikmatinya dengan sepenuh hati sambil memandang keluar arah jendela melihat keadaan luar yang terlihat banyak orang yang berjalan dengan payung yang mereka genggam.

Hari itu hujan benar-benar turun dari pagi buta sampai saat ini pukul 10 pagi dini hari, hujan sempat berhenti untuk sesaat namun tatkala mereka turun lagi membasahi jalanan, pepohonan, dan dedaunan.


20 menit lamanya Sunoo berada di kafe teh tersebut, entah mengapa Sunoo lebih nyaman saat dirinya berdiam disana. Tidak banyak kebisingan, tempat itu tenang hanya ada lantunan musik yang santai.

Seseorang berjalan ke arahnya dan menarik kursi depan meja Sunoo,
"Boleh saya duduk disini?"
Tak asing bagi Sunoo untuk mendengar suara orang yang ada dihadapannya itu, yang tak lain lagi ia adalah Jay salah satu peracik teh disana.

Bagaimana Sunoo bisa kenal dengannya, ya ada cerita untuk itu. Berawal dari Sunoo yang mengusulkan menu teh baru kepadanya. Sejak saat itu lah Sunoo mengenalnya.

"Sudah lama sekali semenjak kau tak berkunjung kesini" ucap Jay membuka percakapan antara mereka berdua.

"Ah, aku cukup sibuk akhir-akhir ini. Tugas ku cukup banyak dan aku juga sibuk untuk mengurus skripsi ku" jelas Sunoo pada Jay.

"Oh jadi begitu, saya paham itu, akhir-akhir ini sata juga sebenarnya tak kesini untuk part-time"

"Kau sibuk skripsi juga jay?" Tanya Sunoo padanya.

"Tidak, saya sudah lulus Kim, saya hanya ada kegiatan kursus saja Kim"

"Oh, kupikir kau sama denganku" ujar Sunoo sembari dirinya menyuap cheesecake kesukaannya tersebut.

"Ngomong-ngomong saya rindu, maaf sebelumnya jikalau saya lancang, saya tak bermaksud namun rasanya hanya aneh saja bagiku ketika saya merasa rindu"

"Rindu untuk bertemu denganmu Kim, sudah 2 minggu kita tak bertemu saya pikir kau sudah menemukan tempat berdiam mu yang baru"

Jay tak pernah merasakan ini, ini rasanya benar-benar aneh karena kala nya mereka hanya bertemu sekitar 2 bulan yang lalu tetapi dirinya bisa merasakan semerbak bunga bermekaran disekitar nya ketika melihat sosok Kim Sunoo memasuki kafe dengan senyum yang riang.




Sunoo yang mendengar ucapan Jay hanya bisa tersenyum, jujur saja Sunoo juga sedikit rindu dengan sosok peracik teh di kafe ini yang tak lain Jay, bisa dibilang Sunoo sudah memperhatikan nya dari awal.

"Kau rindu denganku Jay Park? Kau bercanda ya" denial, Sunoo tak mau mengakui kalau dirinya sedang menahan untuk berucap kalau ia juga merindukan Jay tapi mereka berdua hanyalah orang asing dan bertemu hanya saat di kafe saja.

Jay menatap emerland itu dengan dalam dan mencoba untuk menyampaikan pada Sunoo kalau dirinya benar-benar serius dengan ucapannya.

"Saya tidak bercanda Kim, saya serius dengan ucapan saya barusan"

"Entah pada saat kapan, tapi saya bisa merasakannya Kim"

"Jay...."

"Maaf kalau saya buat risih kamu y-"

Dengan cepat Sunoo beranjak dari duduknya menarik kursi Jay yang kemudian hal yang tak terduga terjadi, ini benar-benar tak terduga, Jay tak menduga kalau ia akan dipeluk oleh Sunoo.

Grep

Pelukan yang cukup hangat, Sunoo merasa ada yang memerhatikan dirinya, sejauh ini ia tak merasakan apa yang ia rasakan saat ini. Sunoo berterima kasih berkat Jay, sunoo meras adalah kehadiran nya untuk seseorang itu penting.

"Maaf jika lancang Jay, aku senang, sangat senang ternyata perasaan ku terbalas"

"Maksudmu?" Jay bingung, lebih tepatnya dia masih mencerna apa yang diucapkan oleh laki-laki yang tengah memeluk nya saat ini.

Sunoo melepaskan pelukannya dan beralih menatap emerland kelam milik Jay sambil menangkup kedua pipi Jay.

"Aku menyukaimu Jay, sudah lama sekali aku menyukaimu"

"Apa kau ingat soal teh yang selalu datang ke tempat kursus mu tiap jam istirahat mu?"


Seakan mengulangi reka adegan di kepalanya, Jay mengingat kembali akan hal itu. Dia baru ingat setiap kali jam istirahat nya ia selalu menerima titipan teh, Jay selalu terlihat bingung kala teh itu adalah rasa favorit nya.

Itu berlangsung selama 2 minggu terakhir, sebenarnya Sunoo sendiri selalu datang ke kafe itu namun ia selalu bilang kepada co-worker disana untuk tidak bilang-bilang pada jay kalau dirinya ada disana.

Pekerja disana pun tau karena mereka diminta Jay untuk memberitahu nya kala ada pelanggan khusus yang datang.

"Jay selalu menunggumu untuk datang kesini Sunoo, dia menyuruhku untuk memotret mu dari jauh"

"Haha, kalau begitu jangan beri tau dirinya kalau aku kesini ya"






















"Aku yang mengirim itu jay"

"Aku tau kau menyukainya jadi Aku membawanya padamu"

Jay terdiam sejenak sampai akhirnya sunggingan manis ia tunjukkan,
"Jadi.."

"Ya"

"Kim, "

"Ya?"



















































































"Izinkan saya menjadi pasangan sehidup dan semati mu"



















tea talk end.
17/02/23

noending [en-]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang