Mature content!
"Bro, you're not gonna join us?" tanya salah satu temannya pada heeseung.
"no, gue sibuk"
"Oh c'mon, kapan lagi lo bisa ngumpul anjir"
"ya, I'm in then"
Heeseung sekarang hanya berdiri sendiri pada saat pesta itu berlangsung, ah tidak bukan karena dirinya tak punya kenalan tetapi ia terlalu malas untuk menguras energinya yang harus ia simpan untuk esok hari.
Menikmati anggur merah di gelasnya itu, sembari melihat orang-orang disekitarnya yang asik tertawa, menikmati anggur mereka sembari bercumbu, ini tak asing baginya jadi ia hanya biasa saja terhadap hal tersebut.
Heeseung butuh sedikit ketenangan, dirinya pun memutuskan untuk pindah tempat kepojok.
Dan kemudian seseorang menyentuh pundak heeseung membuat heeseung mengarahkan atensinya pada orang tersebut."Mind if i join you?"
"Sure"
"Boleh kenalan? gw jay, lo?" ucap seseorang yang berada di samping heedeung sembari mengulurkan tangan kanannya.
"Heeseung" jawabnya membalas uluran tangan Jay.
"Disini berisik, mau keluar bareng gue?" tanya jay.
"Make out"
Sungguh singkat sekali balasan heeseung pikir jay, jay tau maksud heeseung, tak kalah berbeda mau di luar atau pun di dalam mereka akan tetap menemukan sejoli yang asik making out.
"Gue bosen, lo mau ikut gw keluar cari angin?"
Heeseung hanya menatap jay tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.
"Pake mobil gue" ujar jay padanya.
"Ya"
Kini kedua nya telah berada di mobil dengan jendela yang terbuka membuat angin berhembus mengenai poni milik heeseung.
Tak ada yang memulai percakapan keduanya benar-benar sibuk dengan dunia masing-masing, sampai akhirnya jay memutuskan menghentikan perjalanan mereka, entah lah heeseung tak tau keberadaan nya sekarang yang penting saat ini adalah heeseung bisa sedikit merasa tenang.
"Lo sering dateng ke pesta nya louis?" keheningan dipecahkan oleh jay,
"Ga, cuman dipaksa" jawab heeseung sambil menutup kedua matanya, ah dirinya merasakan lelah sekarang, heeseung ingin istirahat.
"Ouh, gue pikir sering"
"Sorry to ask this, tapi gue pengen nanya aja beneran"
Heeseung akhirnya membuka matanya perlahan menatap lurus ke arah seberang nya, jay.
"Lo pernah ada making out with someone di pesta itu? gue keinget omongan lo tadi pas di rumah louis"
Heeseung hanya terdiam dan terus menatap jay, ini sangat tiba-tiba jay tau akan hal tersebut namun ia sangat ingin bertanya karena jujur saja ia merasa tergoda dengan ranum merah muda milik heeseung, membayangkan dirinya bisa mencumbu milik heeseung.
They're completely a stranger tapi jay sudah jatuh ke dalam pesona heeseung.
"Sorry kalau lo ga nyaman, ga usah lo jaw-"
Cup
Kecupan lama mendarat di bibir jay, dirinya tak bisa bergerak sekarang, tangan heeseung berada di depan jay memegangi pintu mobil kemudian sebelahnya lagi berpegangan dengam kursi mobil seolah menahan jay dari dua sisi.
"Not yet, until you want to kiss me"
Jay merasa gugup, heeseung menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Rasa takut, gugup, semua yang ia rasakan sekarang sangat bercampur aduk, ia bingung.
"Y-you're drunk seung"
Hawa malam yang awalnya ia rasakan dingin, menjadi panas seketika.
Rona di pipi terlihat kalau dirinya tersipu malu, heeseung yang melihatnya pun tersenyum begitu menggemaskan menurutnya."Yea i got drunk because of ur sweet lips"
Ini sangat tidak baik untuk jay, ia benar-benar kehilangan kewarasan saat ini. Heeseung membuat jantungnya berdegup begitu kencang yang bahkan suara degupan nya bisa terdengar oleh heeseung.
"You got me feeling some type of way"
Apa jay harus diam saja, ah sejujurnya ia ingin merasakan bibir milik heeseung lebih lama. Persetan akan rasa malunya ia ingin memulai lebih dulu.
Jay menangkup kedua pipi milik heeseung, dan dengan gerakan cepat ia menyatukan kedua belah bibir mereka.
Di sela ciuman mereka, heeseung tersenyum senang, ah entah apa yang ia ingin katakan sekarang namun ia begitu senang, bahkan sekarang ia menuntun jay untuk berada diatas pangkuannya.
"I didn't know you would be this pretty jay"
Jelas heeseung melepaskan tautan diantara mereka berdua, dan dirinya beralih mencium leher milik jay.
"Jangan tinggalin bekas"
"Ahh--"
desahannya tertahan begitu heeseung kembali mencumbunya tanpa ampun.
"A-ahh!"
Jay merasakan jika milik heeseung menusuknya begitu dalam dan nikmat.
"You like it jay?"
Jay menganggukkan kepalanya dengan cepat, sembari menaik turunkan pinggangnya, menikmati tusukan yang diberikan oleh heeseung.
"You're pretty jay, you'd know that?"
"Ahh nghh you're big-hh"
"Shh"
"We only met today, but i already fall for u i guess"
"Ahh h-hee hh"
"You're pretty as fuck jay"
"Anghh i-i think urs gonna came s-seung-hh"
"Oh shit"
Dengan begitu heeseung mengeluarkan cairan nya di dalam jay, jay tampak lelah dan ia bersandar di dada bidang heeseung, mengatur nafasnya dengan secara perlahan.
"G-gue bilang jangan tinggalin bekas hee"
Ucap jay terengah-engah, heeseung hanya tersenyum sembari mengelus pelan rambat jay yang sedikit basah karena keringatnya.
"Biar orang-orang tau lo punya gue"
"Kita bahkan baru kenal seung"
"Fuck about that, yang penting lo punya gue mulai sekarang, and i won't let you with someone else" jelas heeseung padanya mengelus punggung jay yang masih penuh dengan keringat, kedua nya melakukan di dalam mobil, sangat gila bukan? nafsu mereka sudah lebih dulu menguasai tak peduli akan dimana mereka melakukannya.
"I wanna ride you for the second time seung"
meddle about end.
17/03/23
KAMU SEDANG MEMBACA
noending [en-]
Truyện Ngắnfull of enha one-shot/two-shot mature content! Homophobic dni. Do not copy my work. [18/05/23] #1 sunhee [10/05/23] #1 sunjake [05/09/23] #1 hoonjake